Pemilihan Susu Anak Rendah Gula dan Dampak pada Kesehatan Gigi

Published date

Memerhatikan kesehatan mulut dan gigi harus dilakukan sejak dini, termasuk pada anak-anak usia 1 tahun. Melansir situs Kementerian Republik Indonesia, anak-anak usia 1 tahun sedang mengalami periode pertumbuhan gigi sulung hingga mereka berusia 2,5 tahun (0-30 bulan).1 Selain rutin menggosok gigi dengan benar dan membersihkan rongga mulut, pemeriksaan dokter secara rutin,dan memilih pasta gigi yang tepat, cara terbaik untuk menjaga kesehatan giginya lainnya adalah dengan memberikan susu rendah gula untuk anak 1 tahun.

Pengaruh Gula Pada Kesehatan Gigi Anak

Bagi anak-anak, makanan dan minuman manis memang menjadi hal yang menyenangkan untuk dikonsumsi. Sayangnya, hal ini justru bisa memberikan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama pada anak-anak usia di bawah 2 tahun.

American Academy Pediatrics menyarankan batas konsumsi gula adalah kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh gula tambahan per hari untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas. Sedangkan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan. Tak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2, konsumsi makanan atau minuman tinggi gula juga dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak.2

Baca Juga: Mengenal Susu Formula yang Rendah Gula

Kerusakan gigi ini terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.3

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menghindari pemberian makanan atau minuman mengandung gula tambahan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun. Salah satu caranya adalah dengan memberikan susu anak 1 tahun rendah gula.

Pentingnya Susu Formula Anak 1 Tahun yang Rendah Gula untuk Menjaga Kesehatan Gigi

Selain makanan bergizi seimbang, kebanyakan orang tua juga memberikan susu sebagai pilihan menu untuk melengkapi kebutuhan gizi Buah Hatinya. Meskipun anak-anak lebih menyukai susu dengan rasa yang manis, susu rendah gula untuk anak 1 tahun tetap menjadi pilihan yang paling sehat untuk anak-anak.

Melansir Healthline, susu tanpa gula tambahan mengandung banyak nutrisi yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia dini, salah satunya adalah dapat membantu mengurangi risiko kerusakan gigi pada anak-anak usia dini.4

Kiat Tambahan untuk Menjaga Kesehatan Gigi Si Buah Hati

Tak cukup hanya dengan memberikan susu anak 1 tahun rendah gula, penting juga untuk memerhatikan kebiasaan baik lainnya untuk membantu menjaga kesehatan gigi Si Buah Hati. Yuk, simak tipsnya berikut ini, Bunda!

  1. Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin dengan dokter gigi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menganjurkan agar orang tua mulai memeriksakan gigi anak-anaknya sejak dini, yaitu dimulai sejak usia 12 bulan atau 6 bulan sejak gigi pertamanya tumbuh. Setelah itu, anak-anak juga sebaiknya melakukan pemeriksaan gigi secara rutin yaitu setiap 6 bulan sekali5.
     
  2. Mulai mengajarkan anak-anak untuk minum susu dengan gelas, bukan dot. Penggunaan dot dapat menyebabkan susu tergenang di mulut Si Buah Hati lebih lama, terutama jika anak kerap tertidur sambil minum susu dari botol. Hal ini dapat menyebabkan susu menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.6
     
  3. Membersihkan gigi dan gusi di pagi hari dan malam sebelum tidur menggunakan kassa basah atau sikat gigi berbulu lembut.

Selain beberapa hal di atas, penting juga bagi orang tua untuk lebih teliti saat memilih produk sebelum membelinya, terutama mengenai kandungan gula dalam produk makanan atau minuman. Bunda bisa mendapatkan informasi mengenai kandungan gula tambahan yang biasanya terdapat dalam label nutrisi di bagian kemasan.

Gula tambahan ini biasanya dicantumkan dengan berbagai istilah, seperti gula merah, pemanis jagung, sirup jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa madu, konsentrat jus buah, gula pasir, gula malt, tetes tebu, gula mentah, turbinado, dan masih banyak istilah lainnya.

Rekomendasi Susu Anak 1 Tahun Rendah Gula

Susu rendah gula untuk anak 1 tahun yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya adalah DANCOW 1+.

DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.

Tenang saja, bukan hal yang baru lagi jika susu DANCOW 1+ mengandung 0 gram sukrosa kok, Bunda. Sudah sejak lama susu DANCOW bebas gula tambahan, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Bunda tidak perlu lagi menambahkan gula pasir, sebab susu DANCOW 1+ Imunutri mengandung laktosa atau gula yang secara alami terdapat dalam susu yang akan memberikan rasa manis yang lezat.

DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla. Nah, dari kedua rasa ini, mana yang menjadi favorit Si Buah Hati nih, Bunda? Yuk, lengkapi persediaannya dengan membelinya di toko kesayangan Bunda sekarang juga!

 

Sumber:

  1. Gigi Geraham Bungsu. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/619/gigi-geraham-bungsu
  2. Added Sugar in Kids Diets: How Much is Too Much? Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much?autologincheck=redirected
  3. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  4. Healthy Drinks for Kids. Retrieved October 31 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/healthy-drinks-for-kids#TOC_TITLE_HDR_6
  5. Pentingnya Pemeriksaan Gigi Dan Mulut 6 Bulan Sekali. (2016, September 23). Selamat Datang di Website Ayo Sehat - Kementerian Kesehatan RI. https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-gigi-dan-mulut-6-bulan-sekali
  6. Wright, J.T., (2001). "Infant Oral Health and Oral Habits". Pediatrics, 107(5), 1221-1226.
Image Article
Susu anak 1 tahun rendah gula
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Saja Makanan untuk untuk mendukung Kecerdasan Otak Bayi

Published date

Selama masa kehamilan dan perkembangan awal Si Buah Hati, Bunda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu aspek terpenting dalam memberikan awal yang terbaik bagi Si Buah Hati adalah memastikan mereka mendapatkan makanan bergizi yang tepat. Mengonsumsi makanan untuk kecerdasan otak bayi selama kehamilan dan masa menyusui akan membantu mendukung perkembangan otak yang optimal pada Si Buah Hati1. Artikel ini akan membahas sejumlah makanan yang penting untuk kecerdasan otak bayi, mulai dari ikan berlemak kaya omega-3 hingga sayuran hijau yang penuh manfaat. Yuk, simak!

Pentingnya Konsumsi Makanan Bergizi untuk Kecerdasan Otak Bayi Selama Kehamilan

Asupan gizi yang Bunda konsumsi selama kehamilan bukan hanya mempengaruhi kesehatan Bunda tetapi juga perkembangan otak Si Buah Hati. Nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung pembentukan struktur dan fungsi otak yang sehat2. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengonsumsi makanan untuk kecerdasan otak bayi  selama masa kehamilan.

Salah satu komponen kunci dalam perkembangan otak adalah asam lemak omega-3, khususnya DHA (docosahexaenoic acid) yang sangat penting untuk perkembangan saraf. Nutrisi lainnya seperti kolin, antioksidan, serta vitamin dan mineral tertentu juga berfungsi mendukung perkembangan otak yang optimal. Dengan memperhatikan pola makanan untuk kecerdasan otak bayi yang seimbang dan kaya nutrisi, Bunda dapat memberikan pondasi yang kuat bagi perkembangan intelektual Si Buah Hati3.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan untuk kecerdasan otak bayi yang bisa Bunda konsumsi selama kehamilan ataupun menyusui4:

1. Ikan Berlemak yang Kaya Akan Omega-3

Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel adalah sumber luar biasa dari asam lemak omega-3, yang termasuk DHA. DHA memegang peran penting dalam perkembangan otak dan mata bayi5. Konsumsi ikan berlemak selama kehamilan telah terbukti membantu meningkatkan kecerdasan dan keterampilan kognitif Si Buah Hati. Bunda disarankan untuk mengonsumsi ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu6.

Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa asupan omega-3 yang cukup dapat mengurangi risiko gangguan pengembangan saraf, seperti ADHD dan autisme7. Namun, penting juga untuk memilih ikan yang rendah merkuri untuk menghindari efek negatif pada perkembangan janin.

2. Telur

Telur merupakan sumber protein yang sangat baik dan mengandung kolin tinggi. Kolin adalah nutrisi esensial yang memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan memori. Kolin membantu dalam pembuatan membran sel dan neurotransmitter yang diperlukan untuk fungsi otak yang baik8.

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi telur setidaknya beberapa kali dalam seminggu untuk memastikan asupan kolin yang cukup. Selain itu, telur juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin D, B12, dan selenium yang turut mendukung perkembangan otak Si Buah Hati.

3. Buah-buahan

Buah-buahan adalah sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat. Vitamin C, yang terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan oleh radikal bebas9.

Selain itu, buah-buahan yang kaya akan folat, seperti pepaya dan alpukat, sangat penting bagi perkembangan sistem saraf pusat. Folat memainkan peran kunci dalam pembentukan DNA dan neurotransmitter yang esensial untuk fungsi otak. Konsumsi buah-buahan setiap hari membantu memastikan Si Buah Hati mendapatkan berbagai nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun

4. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale kaya akan zat besi, folat, vitamin K, dan antioksidan. Zat besi sangat penting untuk transportasi oksigen ke otak, sementara folat dan vitamin K berperan dalam perkembangan sel saraf dan fungsi kognitif. Antioksidan yang ditemukan dalam sayuran hijau juga membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Konsumsi sayuran hijau secara teratur dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan mempertahankan keterampilan kognitif sepanjang hidup.

Bunda dapat memasukkan sayuran hijau ini dalam berbagai hidangan agar tetap menarik dan lezat. Misalnya, bayam bisa ditambahkan ke dalam smoothies atau telur dadar, sementara brokoli dapat menjadi lauk yang enak dengan bumbu tumisan ringan.

Dalam upaya mendukung kecerdasan dan perkembangan otak Si Buah Hati, pilihan makanan untuk kecerdasan otak bayi yang tepat sangatlah penting. Mengonsumsi ikan berlemak kaya omega-3, telur, buah-buahan, dan sayuran hijau selama masa kehamilan dan menyusui dapat memberikan manfaat luar biasa bagi pertumbuhan dan perkembangan otak Si Buah Hati. Bunda juga perlu memperhatikan keseimbangan dalam pola makan serta memastikan asupan yang bervariasi untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi.

Mari berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Si Buah Hati dengan memperhatikan kualitas makanan untuk kecerdasan otak bayi yang kita konsumsi. Karena otak yang sehat adalah fondasi dari masa depan yang cemerlang. Tetaplah sehat dan terus berikan yang terbaik untuk Si Buah Hati, Bunda!
 

 

Sumber:

  1. Marshall NE, Abrams B, Barbour LA, Catalano P, Christian P, Friedman JE, Hay WW Jr, Hernandez TL, Krebs NF, Oken E, Purnell JQ, Roberts JM, Soltani H, Wallace J, Thornburg KL. The importance of nutrition in pregnancy and lactation: lifelong consequences. Am J Obstet Gynecol. 2022 May;226(5):607-632. doi: 10.1016/j.ajog.2021.12.035. Epub 2021 Dec 27. PMID: 34968458; PMCID: PMC9182711.
  2. Roberts M, Tolar-Peterson T, Reynolds A, Wall C, Reeder N, Rico Mendez G. The Effects of Nutritional Interventions on the Cognitive Development of Preschool-Age Children: A Systematic Review. Nutrients. 2022 Jan 26;14(3):532. doi: 10.3390/nu14030532. PMID: 35276891; PMCID: PMC8839299.
  3. DiNicolantonio JJ, O'Keefe JH. The Importance of Marine Omega-3s for Brain Development and the Prevention and Treatment of Behavior, Mood, and Other Brain Disorders. Nutrients. 2020 Aug 4;12(8):2333. doi: 10.3390/nu12082333. PMID: 32759851; PMCID: PMC7468918.
  4. Na X, Mackean PP, Cape GA, Johnson JW, Ou X. Maternal Nutrition during Pregnancy and Offspring Brain Development: Insights from Neuroimaging. Nutrients. 2024 Oct 1;16(19):3337. doi: 10.3390/nu16193337. PMID: 39408304; PMCID: PMC11478768.
  5. DiNicolantonio JJ, O'Keefe JH. The Importance of Marine Omega-3s for Brain Development and the Prevention and Treatment of Behavior, Mood, and Other Brain Disorders. Nutrients. 2020 Aug 4;12(8):2333. doi: 10.3390/nu12082333. PMID: 32759851; PMCID: PMC7468918.
  6. Omega-3 fatty acids. Office of Dietary Supplements (ODS). https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-HealthProfessional/
  7. Martins, B. P., Bandarra, N. M., & Figueiredo-Braga, M. (2019). The role of marine omega-3 in human neurodevelopment, including autism spectrum disorders and attention-deficit/Hyperactivity disorder – a review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 60(9), 1431-1446. https://doi.org/10.1080/10408398.2019.1573800
  8. Derbyshire E, Obeid R. Choline, Neurological Development and Brain Function: A Systematic Review Focusing on the First 1000 Days. Nutrients. 2020 Jun 10;12(6):1731. doi: 10.3390/nu12061731. PMID: 32531929; PMCID: PMC7352907.
  9. Vitamin C. Office of Dietary Supplements (ODS). https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/
Image Article
Apa Saja Makanan untuk untuk mendukung Kecerdasan Otak Bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Tahapan Perkembangan Otak Janin yang Harus Bunda Perhatikan

Published date

Masa kehamilan adalah salah satu momen yang tidak terlupakan dalam kehidupan seorang wanita. Ketika mengetahui bahwa Bunda tengah mengandung Si Buah Hati, tentunya banyak perasaan, harapan, dan pertanyaan yang muncul. Salah satu aspek yang sering kali menjadi pusat perhatian adalah perkembangan otak janin. Nah, mari kita telaah bersama bagaimana perkembangan otak Si Buah Hati terjadi di setiap trimester, serta pentingnya pemberian stimulasi prenatal untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak janin.

Perkembangan Otak Janin di Trimester Pertama

Trimester pertama dimulai dari minggu pertama hingga minggu ke-13 kehamilan. Pada tahap ini, perkembangan otak janin mengalami fase yang paling krusial dan dinamis. Di bulan pertama, sel-sel dasar, yang dikenal sebagai neural tube, mulai berkembang, membentuk otak dan sumsum tulang belakang. Sekitar minggu ke-5, otak mulai terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu prosensefalon (otak depan), mesensefalon (otak tengah), dan rombensefalon (otak belakang)1.

Pada akhir trimester pertama, otak Si Buah Hati sudah memiliki miliaran neuron (sel saraf) yang mulai membentuk koneksi kompleks. Penting bagi Bunda untuk menjaga kesehatan dan menghindari paparan zat berbahaya, seperti alkohol dan rokok, karena trimester ini sangat rentan terhadap gangguan perkembangan2.

Perkembangan Otak Janin di Trimester Kedua

Memasuki trimester kedua, yaitu dari minggu ke-14 hingga minggu ke-27, perkembangan otak janin semakin mengagumkan. Pada periode ini, otak mengalami fase diferensiasi dan spesialisasi. Otak depan mulai berkembang lebih pesat, membentuk korteks serebral yang kelak bertanggung jawab atas fungsi-fungsi kognitif dan sensorik yang kompleks3.

Di trimester ini, Si Buah Hati mulai merespon rangsangan dari luar, seperti suara dan cahaya. Oleh karena itu, berbicara dengan janin, mendengarkan musik lembut, dan menghindari stres berlebih dapat memberikan stimulasi yang positif bagi perkembangan otaknya4. Selain itu, nutrisi yang cukup, seperti asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan, dapat mendukung pembentukan membran sel saraf yang sehat.

Perkembangan Otak Janin di Trimester Ketiga

Trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 hingga kelahiran. Pada tahap ini, otak janin mengalami pertumbuhan pesat dan perkembangan fungsional. Korteks serebral semakin matang dan mulai menampilkan pola gelombang otak yang dapat diukur. Neuron-neuron terus membentuk sinaps (koneksi) yang semakin kompleks, yang akan menjadi dasar bagi kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat di kemudian hari5.

Pentingya menjaga asupan gizi selama trimester ini tidak bisa diabaikan. Nutrisi seperti kolin, yang terdapat dalam telur dan daging, sangat penting untuk mendukung perkembangan otak. Selain itu, stimulasi melalui sentuhan lembut pada perut Bunda juga dapat membantu merangsang respons positif dari Si Buah Hati.

Baca Juga: 5 Perkembangan Anak 1 Tahun

Pemberian Stimulasi Prenatal

Stimulasi prenatal merupakan cara yang dapat Bunda lakukan untuk mendukung perkembangan otak janin sejak masa kehamilan. Beberapa metode stimulasi prenatal yang dapat Bunda terapkan antara lain6:

  1. Komunikasi Verbal: Ajak bicara Si Buah Hati secara rutin. Suara Bunda memberikan rasa aman dan dapat merangsang pendengaran dan fungsi kognitif janin.
  2. Mendengarkan Musik: Putarkan musik klasik atau musik dengan alunan lembut. Studi menunjukkan bahwa musik dapat merangsang perkembangan struktur otak yang terkait dengan bahasa dan ingatan.
  3. Sentuhan: Mengusap perut dengan lembut dapat merangsang respons fisik dari janin. Sentuhan ini juga membantu mempererat ikatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati.
  4. Yoga dan Relaksasi: Mengikuti kelas yoga prenatal dapat membantu Bunda merasa lebih rileks dan seimbang. Ketika Bunda merasa nyaman dan rileks, suasana ini akan dirasakan oleh janin dan berkontribusi pada perkembangan otak yang sehat.
  5. Nutrisi: Pastikan asupan makanan kaya nutrisi, seperti folat, zat besi, dan omega-3, yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan dan fungsi otak.

Perkembangan otak janin merupakan proses yang kompleks dan menakjubkan, terjadi secara bertahap di setiap trimester kehamilan. Dengan memahami dan memberikan dukungan yang tepat, para Bunda dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati sejak dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi, serta membawa rasa percaya diri bagi Bunda dalam menjalani masa kehamilan yang penuh kebahagiaan.
Selamat menikmati setiap momen indah di proses kehamilan ya, Bunda! Jangan lupa untuk terus berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis terpercaya guna memastikan kesehatan Bunda dan Si Buah Hati.

 

 

Sumber:

  1. Critical periods of development - Mother to baby | Fact sheets - NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582659/
  2. The development and shaping of the brain - Discovering the brain - NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK234146/
  3. Fetal brain development: Regulating processes and related malformations. MDPI. https://www.mdpi.com/2075-1729/12/6/809
  4. Movalled K, Sani A, Nikniaz L, Ghojazadeh M. The impact of sound stimulations during pregnancy on fetal learning: a systematic review. BMC Pediatr. 2023 Apr 20;23(1):183. doi: 10.1186/s12887-023-03990-7. PMID: 37081418; PMCID: PMC10116668.
  5. The development and shaping of the brain - Discovering the brain - NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK234146/
  6. Valiani M, HadiAlijanvand S. The Effect of Fetus Stimulation Techniques on Newborn Behavior. Iran J Nurs Midwifery Res. 2021 Oct 22;26(6):550-554. doi: 10.4103/ijnmr.IJNMR_142_20. PMID: 34900656; PMCID: PMC8607900.
Image Article
Tahapan Perkembangan Otak Janin yang Harus Bunda Perhatikan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Bagaimana Tipe Pola Asuh Anak yang Tepat?

Published date

Mendidik Si Buah Hati di usia balita, adalah salah satu tantangan terbesar yang akan Bunda hadapi. Anak-anak dalam rentang usia ini sedang berada pada masa perkembangan yang sangat penting, baik secara fisik, emosional, maupun intelektual1. Maka dari itu, Bunda perlu menerapkan pola asuh yang sesuai agar Si Buah Hati bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Beragam strategi dan pola asuh dapat Bunda terapkan. Berikut adalah beberapa tips pola asuh anak balita yang bisa Bunda terapkan:

1. Konsistensi dalam Pola Asuh

Konsistensi adalah fondasi penting dalam mendidik Si Buah Hati. Anak balita memerlukan rutinitas yang teratur dan aturan yang konsisten agar mereka bisa merasa aman dan memahami apa yang diharapkan dari mereka2. Dengan adanya aturan pola asuh anak balita yang konsisten, Si Buah Hati akan merasa lebih nyaman dan minim kebingungan.

Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa konsistensi dalam pola asuh berhubungan langsung dengan perkembangan emosi yang sehat pada anak-anak3. Misalnya, jika Bunda menetapkan aturan tidur yang sama setiap malam, Si Buah Hati akan belajar memahami kapan waktu tidur mereka dan mengembangkan kebiasaan tidur yang baik.
Untuk mencapai konsistensi, Bunda bisa membuat jadwal harian yang rutin, seperti jadwal makan, tidur, dan bermain. Pastikan semua anggota keluarga juga mematuhi jadwal tersebut sehingga tidak ada kebingungan di antara Si Buah Hati.

2. Dukungan dan Dorongan

Tidak ada yang lebih penting bagi Si Buah Hati selain merasakan dukungan dan dorongan dari Bundanya. Dukungan ini bisa berupa pujian, perhatian, dan bantuan saat Si Buah Hati sedang belajar sesuatu yang baru atau menghadapi kesulitan. Dengan memberikan dukungan, Bunda membantu Si Buah Hati membangun rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru.

Menurut jurnal Developmental Psychology, dukungan emosional dari orang tua secara signifikan mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak-anak4. Ada banyak cara untuk memberikan dukungan, seperti memberikan pujian saat Si Buah Hati berhasil melakukan sesuatu dengan baik, atau memberikan pelukan saat mereka merasa sedih atau kecewa.

Selain itu, dorongan juga penting untuk memotivasi Si Buah Hati agar tertantang dan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Misalnya, saat Si Buah Hati menunjukkan minat dalam menggambar, Bunda bisa memberikannya alat gambar baru dan mendorong mereka untuk terus mengeksplorasi bakatnya.

3. Gunakan Pendekatan Positif

Pendekatan positif dalam pola asuh anak balita tidak hanya berarti memberikan pujian dan penghargaan, tetapi juga menghindari hukuman fisik atau verbal yang berlebihan. Pendekatan ini membantu dalam membentuk perilaku positif dan membangun hubungan yang lebih sehat antara Bunda dan Si Buah Hati.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, pola asuh anak balita yang positif berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak-anak5. Pendekatan ini bisa diterapkan dengan cara fokus pada perilaku baik yang ditunjukkan Si Buah Hati dan memberikan pujian setiap kali mereka melakukannya.
Misalnya, jika Si Buah Hati berbagi mainan dengan temannya, Bunda bisa mengatakan, "Bunda bangga sekali dengan cara kamu berbagi mainan dengan temanmu." Sebaliknya, jika perilaku yang kurang baik terjadi, fokuslah pada solusi dan penjelasan mengapa perilaku tersebut tidak bisa diterima, alih-alih memberi hukuman yang berat.

Baca Juga: Menanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Si Buah Hati

4. Menjalin Komunikasi Dua Arah yang Baik

Komunikasi dua arah yang baik antara Bunda dan Si Buah Hati sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan mengajari Si Buah Hati cara berkomunikasi yang efektif. Dalam komunikasi dua arah, Bunda tidak hanya memberi instruksi, tetapi juga mendengarkan apa yang ingin dikatakan Si Buah Hati.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak-anak berhubungan dengan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dalam hubungan keluarga6. Komunikasi ini bisa dimulai dengan memberikan perhatian penuh saat Si Buah Hati berbicara, menjaga kontak mata, dan mencoba memahami perasaan dan pandangan mereka.

Misalnya, saat Si Buah Hati menceritakan sesuatu yang penting baginya, Bunda bisa merespon dengan antusias dan bertanya lebih banyak tentang cerita tersebut. Selain itu, penting juga bagi Bunda untuk berbicara dengan cara yang mudah dipahami oleh Si Buah Hati dan menjaga nada suara yang lembut.

Mendidik Si Buah Hati tidaklah mudah dan setiap Bunda pasti akan menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Namun, dengan menerapkan konsistensi, memberikan dukungan dan dorongan, menggunakan pola asuh anak balita pendekatan positif, serta menjalin komunikasi dua arah yang baik, Bunda bisa membantu Si Buah Hati berkembang dengan optimal.

Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda. Jadilah Bunda yang bijaksana dengan terus belajar dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Semoga panduan ini dapat membantu Bunda dalam menjalankan tugas mulia sebagai orang tua.

Tidak lupa, berikan juga makanan sehat dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar bebas bereskplorasi dan tumbuh percaya diri.
 

 

Sumber:

  1. Early Childhood Development (0 - 6 Years Old) from Healthy to Pathologic: A Review of the Literature" written by Chkirate Meriem, Mammad Khaoula, Chtabou Ghizlane, Mdaghri Alaoui Asmaa, Ahami O. T. Ahmed, published by Open Journal of Medical Psychology, Vol.9 No.3, 2020
  2. Tips for building structure. Essentials for Parenting Toddlers and Preschoolers. https://www.cdc.gov/parenting-toddlers/structure-rules/structure.html
  3. American Psychological Association. (2019). The importance of consistency in parenting.
  4. Eisenberg, N., Spinrad, T. L., & Eggum, N. D. (2015). Emotion-related self-regulation and its relation to children's maladjustment. Developmental Psychology, 51(3), 301-306.
  5. Sanders, M. R., Kirby, J. N., Tellegen, C. L., & Day, J. J. (2014). The Triple P-Positive Parenting Program: A systematic review and meta-analysis of a multi-level system of parenting support. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 55(12), 1207-1224.
  6. Hart, C. H., Newell, L. D., & Olsen, S. F. (2016). Parent-child communication and developmental outcomes. Journal of Family Psychology, 30(3), 314-324.
Image Article
Bagaimana Tipe Pola Asuh Anak yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas yang Bisa Bunda Terapkan

Published date

Mendidik Si Buah Hati agar tumbuh menjadi anak yang cerdas adalah impian setiap Bunda. Proses ini tentunya membutuhkan dedikasi dan pengetahuan yang cukup mengenai cara-cara efektif dalam mendidik Si Buah Hati. Usia 2 tahun adalah masa di mana otak anak berkembang dengan sangat pesat1. Pada usia ini, Si Buah Hati sangat ingin tahu dan selalu bersemangat untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Oleh karena itu, Bunda memegang peranan penting dalam membimbing dan mendidik Si Buah Hati agar potensi cerdasnya dapat berkembang secara optimal.

Berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas yang dapat Bunda lakukan2:

1. Memberikan Kegiatan Edukatif

Masa perkembangan otak yang pesat pada usia 2 tahun bisa dioptimalkan dengan memberikan kegiatan edukatif. Kegiatan ini dapat merangsang kemampuan kognitif, motorik, dan kreativitas Si Buah Hati. Beberapa kegiatan edukatif yang dapat Bunda berikan untuk Si Buah Hati antara lain3:

  • Mainan Edukatif: Pilihlah mainan yang dapat merangsang kemampuan berpikir dan kreativitasnya. Puzzle, balok susun, dan mainan yang memerlukan solusi bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas.
  • Aktivitas Seni: Menggambar, mewarnai, atau bermain musik adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Ini tidak hanya mengembangkan motorik halus tetapi juga mampu meningkatkan konsentrasi dan imajinasi.
  • Permainan Interaktif: Game dan aplikasi edukatif yang dirancang khusus untuk anak bisa menjadi alat belajar yang menyenangkan. Namun, pastikan waktu layar dibatasi sehingga tidak mengganggu perkembangan sosialnya, ya.

2. Menanamkan Kebiasaan Membaca

Membaca adalah jendela dunia, dan menanamkan kebiasaan ini sejak dini memiliki banyak manfaat untuk Si Buah Hati. Beberapa cara untuk menanamkan kebiasaan membaca pada Si Buah Hati yang bisa Bunda lakukan antara lain4:

  • Membaca Bersama: Luangkan waktu setiap hari untuk membaca buku bersama Si Buah Hati. Pilih buku dengan gambar yang menarik dan ceritakan dengan penuh ekspresi agar Si Buah Hati lebih tertarik.
  • Memanfaatkan Buku Bergambar: Buku bergambar dapat membantu Si Buah Hati memahami konsep dan kosakata baru. Biarkan Si Buah Hati menunjuk pada gambar dan mengenali objek dalam buku.
  • Rutin Membacakan Cerita: Cerita sebelum tidur bukan hanya mendekatkan Bunda dan Si Buah Hati, tetapi juga bisa memperkaya kosa kata dan imajinasinya.

3. Interaksi Sosial

Interaksi sosial sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial Si Buah Hati. Melalui interaksi ini, Si Buah Hati belajar berkomunikasi, berbagi, serta mengembangkan empati dan keterampilan bersosialisasi5. Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas ini bisa Bunda lakukan dengan langkah:

  • Bermain Bersama Teman Sebaya: Ajak Si Buah Hati bermain di taman atau mengunjungi playgroup. Bermain bersama teman sebaya dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan mengajarkannya tentang kehidupan bermasyarakat.
  • Menghadiri Kegiatan Komunitas: Ikuti kegiatan komunitas yang melibatkan anak dan orang tua. Kegiatan seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi Si Buah Hati, tetapi juga bagi Bunda untuk bertukar pengalaman dengan orang tua lainnya.
  • Mengajarkan Etika Sosial: Ajarkan Si Buah Hati tentang etika dasar seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih". Ini akan membantunya berinteraksi dengan lebih baik dan diterima di lingkungan sosialnya.

4. Memberikan Dukungan Emosional

Dukungan emosional sangat penting dalam menerapkan cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas. Kehangatan, perhatian, dan rasa aman dari Bunda akan memberikan dampak positif pada perkembangan Si Buah Hati. Memberikan dukungan emosional dapat berupa6:

  • Menghabiskan Waktu Bersama: Luangkan waktu berkualitas bersama Si Buah Hati setiap hari. Aktivitas sederhana seperti bermain, berbicara, atau sekadar berkumpul akan memberikan rasa kasih sayang dan perhatian yang mendalam.
  • Memberikan Pujian dan Dorongan: Pujian yang tulus dari Bunda akan meningkatkan rasa percaya diri Si Buah Hati. Berikan dorongan positif saat ia mencoba hal baru atau berhasil melakukan sesuatu.
  • Mendengarkan dan Merespon Kebutuhannya: Pahami perasaan dan kebutuhan Si Buah Hati. Ketika ia merasa didengar dan dipahami, Si Buah Hati akan merasa lebih aman dan nyaman untuk bereksplorasi dan belajar.

Baca Juga: Menanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Si Buah Hati

Mendidik Si Buah Hati agar cerdas tidak hanya mengenai pendidikan formal tetapi juga menanamkan kebiasaan baik, memberikan dukungan emosional, dan mendorong interaksi sosial. Setiap anak adalah unik dengan potensi cerdas yang berbeda-beda. Tugas Bunda adalah membimbing, memberikan kasih sayang, dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas di atas. Dengan cara-cara tersebut, Si Buah Hati tidak hanya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, tetapi juga penuh percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan baik.

Tidak lupa, berikan juga Si Buah Hati makanan dan minuman yang bergizi seimbang. Sebagai tambahan, Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan untuk bantu optimalkan pertummbuhannya.  DANCOW 1+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar bebas bereskplorasi dan tumbuh percaya diri.

 

 

Sumber:

  1. Liu, X., Hong, X., Feng, W., Li, X., Wang, X., & Pan, Y. (2019). Analysis on cognitive development of 2–3 years old children. New Frontiers of Educational Research, 49-67. https://doi.org/10.1007/978-3-662-59755-2_3
  2. Positive parenting tips: Toddlers (2–3 years old). Child Development. https://www.cdc.gov/child-development/positive-parenting-tips/toddlers-2-3-years.html
  3. Sutapa P, Pratama KW, Rosly MM, Ali SKS, Karakauki M. Improving Motor Skills in Early Childhood through Goal-Oriented Play Activity. Children (Basel). 2021 Nov 2;8(11):994. doi: 10.3390/children8110994. PMID: 34828707; PMCID: PMC8625902.
  4. Ece Demir-Lira Ö, Applebaum LR, Goldin-Meadow S, Levine SC. Parents' early book reading to children: Relation to children's later language and literacy outcomes controlling for other parent language input. Dev Sci. 2019 May;22(3):e12764. doi: 10.1111/desc.12764. Epub 2019 Jan 15. PMID: 30325107; PMCID: PMC6927670.
  5. Thümmler R, Engel EM, Bartz J. Strengthening Emotional Development and Emotion Regulation in Childhood-As a Key Task in Early Childhood Education. Int J Environ Res Public Health. 2022 Mar 27;19(7):3978. doi: 10.3390/ijerph19073978. PMID: 35409661; PMCID: PMC8998041.
  6. Thümmler R, Engel EM, Bartz J. Strengthening Emotional Development and Emotion Regulation in Childhood-As a Key Task in Early Childhood Education. Int J Environ Res Public Health. 2022 Mar 27;19(7):3978. doi: 10.3390/ijerph19073978. PMID: 35409661; PMCID: PMC8998041.
Image Article
Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas yang Bisa Bunda Terapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Lancar ASI: Panduan untuk Calon Bunda

Published date

Bunda yang sedang menanti kelahiran Si Buah Hati pasti ingin memberikan yang terbaik, terutama ketika waktu menyusui telah tiba. Air Susu Ibu (ASI), merupakan sumber gizi utama yang dibutuhkan oleh Si Buah Hati pada tahun pertama kehidupannya. Banyak Bunda yang sudah mempersiapkan segala sesuatu dari jauh-jauh hari, termasuk memikirkan tentang kelancaran produksi ASI. Meskipun produksi ASI baru akan dimulai setelah melahirkan, persiapan dari trimester ketiga kehamilan sangatlah penting.

Dalam artikel ini, kami akan membahas pentingnya memberikan ASI eksklusif, beberapa tips untuk siap menyusui, serta mengupas beberapa makanan pelancar ASI yang dapat diterapkan dari hamil trimester 3 untuk membantu memperlancar produksi ASI, dan beberapa tips tambahan yang bisa Bunda terapkan. Yuk, simak!

Pentingnya ASI Eksklusif bagi Si Buah Hati

ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan Si Buah Hati sangat penting karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. ASI bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga proteksi bagi Si Buah Hati karena memiliki antibodi yang membantu melindungi dari berbagai penyakit1. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, serta risiko yang lebih rendah terhadap penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan alergi2.

Selain manfaat fisik, ASI juga memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif dan emosional Si Buah Hati. Ikatan emosional antara Bunda dan Si Buah Hati dapat terbentuk dengan kuat melalui proses menyusui3. Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan kelancaran produksi ASI sejak dini, bahkan ketika masih dalam masa kehamilan.

Masa trimester 3 adalah waktu yang sangat tepat untuk mulai mempersiapkan diri untuk menyusui Si Buah Hati. Mulailah dengan mempelajari dasar-dasar menyusui dan mencari kelompok dukungan bagi ibu menyusui di sekitar Bunda. Selain itu, mempersiapkan peralatan seperti pompa ASI dan membahas rencana menyusui dengan pasangan Anda dapat membantu proses menyusui berjalan lebih lancar4.

Makanan Pelancar ASI

Meskipun tidak ada cara untuk meningkatkan produksi ASI saat hamil. Namun, mempelajari tentang menyusui dan bagaimana payudara memproduksi ASI akan memberikan informasi dasar yang baik tentang cara meningkatkan produksi ASI setelah Bunda melahirkan Si Buah Hati. 

Meskipun Bunda tidak bisa meningkatkan produksi ASI selama kehamilan, Bunda harus fokus pada pola makan yang sehat baik untuk Bunda maupun Si Buah Hati. Jaga pola makan yang seimbang dan bergizi serta tetap terhidrasi untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang meningkat. Pastikan piring makan Bunda mengandung lima kelompok makanan — buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan protein5. Ketika Bunda memasuki trimester ketiga, ada beberapa jenis makanan pelancar ASI saat hamil trimester 36

1. Daun Katuk7

Daun katuk sudah lama dikenal sebagai makanan pelancar ASI saat hamil trimester 3. Kandungan vitamin A, C, dan fitokimia dalam daun katuk dapat merangsang produksi ASI. Bunda bisa mengolah daun katuk menjadi sayur bening atau campuran dalam sop untuk variasi menu.

2. Kacang Almond8

Kacang almond kaya akan lemak baik, vitamin E, dan protein yang tidak hanya baik untuk kesehatan Bunda tetapi juga membantu produksi ASI. Bunda bisa mengonsumsi almond sebagai camilan atau menambahkannya ke dalam smoothie.

3. Oatmeal9

Oatmeal merupakan sumber serat dan nutrisi penting yang bisa membantu melancarkan ASI. Mengonsumsi oatmeal di pagi hari bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Bunda. Selain sebagai sarapan, oatmeal juga bisa diolah menjadi berbagai makanan lain sesuai selera Bunda.

4. Biji Fenugreek10

Biji fenugreek dikenal dapat meningkatkan produksi ASI. Bunda bisa mengonsumsinya dengan merendam biji fenugreek dalam air semalaman dan meminumnya keesokan harinya, atau sebagai tambahan dalam makanan.

5. Bayam dan Sayuran Hijau Lain11

Sayuran hijau seperti bayam kaya akan zat besi, kalsium, dan folat yang sangat penting bagi Bunda dan bayi. Konsumsi sayuran hijau juga dapat membantu kelancaran produksi ASI.

Baca Juga: Bersiap Memberikan ASI

Tips Tambahan untuk Melancarkan ASI

Selain mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil trimester 3, ada beberapa tips tambahan yang bisa Bunda terapkan untuk kelancaran produksi ASI12:

1. Minum Air yang Cukup

Kandungan utama dari ASI adalah air, sehingga sangat penting bagi Bunda untuk menjaga asupan cairan. Pastikan Bunda minum setidaknya delapan gelas air setiap hari untuk menjaga hidrasi tubuh.

2. Istirahat yang Cukup

Kehamilan trimester ketiga bisa sangat melelahkan, jadi pastikan Bunda mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Kurangnya tidur dan kelelahan dapat mempengaruhi produksi ASI nanti.

3. Lakukan Pijatan Laktasi

Pijatan laktasi bisa membantu merangsang aliran darah dan mempersiapkan payudara untuk menyusui. Bunda bisa melakukan pijatan ringan setiap hari untuk membantu produksi ASI.

4. Hindari Stres

Stres bisa menjadi penghambat produksi ASI yang signifikan. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau bahkan mendengarkan musik yang menenangkan selama kehamilan.

5. Konsultasi dengan Ahli Laktasi'

Jika Bunda mengalami masalah dengan produksi ASI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli laktasi. Mereka dapat memberikan tips dan trik yang sesuai dengan kondisi Bunda.

Persiapan untuk menyambut kehadiran Si Buah Hati memang tidak hanya sebatas perlengkapan fisik, tetapi juga persiapan gizi dan mental yang matang. Dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI saat hamil trimester 3 dan menerapkan tips-tips tambahan yang telah disebutkan, Bunda bisa memaksimalkan produksi ASI. Semoga artikel ini bisa membantu Bunda dalam perjalanan menyusui yang sukses dan lancar. Selamat menikmati momen spesial menyusui dengan Si Buah Hati, Bunda!

 

 

Sumber:

  1. Ahmed, S. O., Hamid, H. I., Jothi Shanmugam, A., Tia, M. M., & Alnassry, S. M. (2023). Impact of exclusive breastfeeding on physical growth. Clinical Nutrition Open Science, 49, 101-106. https://doi.org/10.1016/j.nutos.2023.04.008
  2. Hossain S, Mihrshahi S. Exclusive Breastfeeding and Childhood Morbidity: A Narrative Review. Int J Environ Res Public Health. 2022 Nov 10;19(22):14804. doi: 10.3390/ijerph192214804. PMID: 36429518; PMCID: PMC9691199.
  3. Modak A, Ronghe V, Gomase KP. The Psychological Benefits of Breastfeeding: Fostering Maternal Well-Being and Child Development. Cureus. 2023 Oct 9;15(10):e46730. doi: 10.7759/cureus.46730. PMID: 38021634; PMCID: PMC10631302.
  4. How to prepare for breastfeeding. BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/preparing-to-breastfeed_754
  5. 5 tips to prepare your body for breastfeeding. CentraCare. https://www.centracare.com/blog/2022/august/5-tips-to-prepare-your-body-for-breastfeeding/
  6. How to increase your milk supply. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-increase-milk-supply
  7. Virgian, K. (2022). The effectiveness of “Milk booster” / Galactogogue to increasing the Breastmilk production. International Journal Scientific and Professional (IJ-ChiProf), 1(3), 155-159. https://doi.org/10.56988/chiprof.v1i3.27
  8. WebMD Editorial Contributors. Health benefits of almond milk. WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-almond-milk
  9. Leonard, J. Foods that help lactation: Diet tips and recipes. Medical and health information | MedicalNewsToday. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324290
  10. Ravi, R., & Joseph, J. (2020). Effect of fenugreek on breast milk production and weight gain among infants in the first week of life. Clinical Epidemiology and Global Health, 8(3), 656-660. https://doi.org/10.1016/j.cegh.2019.12.021
  11. Mennella JA, Daniels LM, Reiter AR. Learning to like vegetables during breastfeeding: a randomized clinical trial of lactating mothers and infants. Am J Clin Nutr. 2017 Jul;106(1):67-76. doi: 10.3945/ajcn.116.143982. Epub 2017 May 17. PMID: 28515063; PMCID: PMC5486194.
  12. Santos-Longhurst, A. How to increase breast milk: Home remedies, diet, supplements. Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-increase-breast-milk
Image Article
Lancar ASI: Panduan untuk Calon Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Pahami Manfaat Zat Besi untuk Bayi Ini, Bunda!

Published date

Sebagai orang tua, tentu Bunda selalu menginginkan yang terbaik untuk Si Buah Hati, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan gizinya. Salah satu nutrisi penting yang perannya sangat krusial bagi tumbuh kembang bayi adalah zat besi. Zat besi adalah mineral yang penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak1. Dalam artikel ini, Bunda akan diajak untuk memahami seputar manfaat zat besi untuk bayi, kebutuhan hariannya, serta sumber makanan kaya zat besi apa saja yang bisa Bunda berikan pada Si Buah Hati. Yuk, simak!

Pentingnya Pemenuhan Gizi Zat Besi untuk Tubuh Si Buah Hati

Di antara berbagai nutrisi esensial, zat besi menempati peran yang sangat vital dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Berikut ini adalah beberapa manfaat zat besi untuk bayi yang perlu Bunda ketahui2:

1. Pertumbuhan Sehat dan Cerdas

Pemenuhan zat besi yang cukup adalah kunci agar Si Buah Hati dapat tumbuh sehat dan cerdas. Zat besi sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh yang penting untuk pertumbuhan. Manfaat zat besi untuk bayi yang pertama adalah untuk membantu produksi energi serta mendukung sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya membantu anak tumbuh kuat dan terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu, anak yang memperoleh cukup zat besi cenderung memiliki daya ingat yang lebih baik, kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih efektif, dan prestasi akademis yang lebih tinggi3.

2. Pembentukan Hemoglobin

Manfaat zat besi untuk bayi yang berikutnya adalah perannya dalam pembentukan hemoglobin, sebuah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengembalikan karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru4. Ketersediaan hemoglobin yang cukup adalah vital untuk memastikan bahwa semua organ dan jaringan tubuh mendapat oksigen yang diperlukan untuk berfungsi secara optimal. Tanpa hemoglobin yang cukup, tubuh akan kesulitan dalam menjalankan fungsi-fungsi dasar yang esensial untuk kelangsungan hidup dan kesehatan.

3. Pencegahan Anemia

Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen. Saat tubuh kekurangan oksigen akibat anemia, Si Buah Hati dapat mengalami berbagai gejala seperti kelelahan, pucat, kesulitan bernapas, dan infeksi yang lebih sering. Anemia juga dapat mempengaruhi nafsu makan anak, menyebabkan penurunan berat badan, dan memperlambat pertumbuhan5. Dengan memenuhi kebutuhan zat besi, risiko mengalami anemia dapat diminimalkan, sehingga Si Buah Hati dapat memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan energi yang cukup untuk beraktivitas sehari-hari.

Kebutuhan Zat Besi Harian untuk Si Buah Hati

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan zat besi bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan setiap anak. Pada umumnya, bayi berusia 0-6 bulan memerlukan sekitar 0,27 mg zat besi per hari, yang biasanya dapat dipenuhi melalui ASI. Sedangkan, untuk bayi berusia 7-12 bulan kebutuhan zat besi meningkat menjadi sekitar 11 mg per hari6

Pada usia ini, bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), sehingga penting untuk memastikan bahwa MPASI yang diberikan kaya akan zat besi. Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan lebih spesifik sesuai dengan kondisi Si Buah Hati.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Dancow 1+

Sumber Makanan Kaya Zat Besi

Untuk dapat mengoptimalkan manfaat zat besi untuk bayi, berikut ini adalah beberapa sumber makanan kaya zat besi yang dapat Bunda masukkan dalam menu makanan Si Buah Hati7:

  1. Daging merah dan unggas. Daging sapi, domba, dan ayam adalah sumber zat besi heme yang mudah diserap oleh tubuh bayi.
  2. Hati. Hati sapi atau ayam tidak hanya kaya zat besi, tetapi juga mengandung banyak vitamin dan mineral penting lainnya.
  3. Kuning telur. Bagian kuning telur mengandung zat besi yang baik untuk Si Buah Hati. Bunda bisa mengolah telur dengan cara direbus atau dibuat orak-arik.
  4. Sayuran hijau. Bayam, brokoli, dan kangkung adalah contoh sayuran hijau yang mengandung zat besi non-heme. Perlu diingat, zat besi non-heme lebih baik diserap tubuh jika dikombinasikan dengan sumber vitamin C seperti jeruk atau tomat.
  5. Kacang-kacangan dan biji-bijian. Kacang merah, lentil, dan biji labu adalah sumber zat besi nabati yang baik, terutama jika dihaluskan menjadi puree.

Dalam memberikan MPASI, Bunda juga harus memperhatikan cara penyajian dan kombinasi makanan. Pastikan makanan yang disajikan bervariasi dan kaya nutrisi, serta diolah dengan cara yang sehat agar nutrisinya tetap terjaga.

Pemenuhan kebutuhan zat besi bagi Si Buah Hati adalah salah satu langkah penting dalam mendukung tumbuh kembangnya. Dengan asupan zat besi yang cukup, Si Buah Hati akan terhindar dari risiko anemia dan mendapatkan manfaat zat besi untuk bayi yang maksimal untuk perkembangan fisik dan kognitifnya. Selalu perhatikan kebutuhan gizi hariannya dan pastikan untuk memasukkan makanan-makanan kaya zat besi dalam menu MPASI. 

Tidak lupa, berikan juga makanan sehat dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. DANCOW 1+ Immunutri hadir dengan formula yang memastikan tidak ada sukrosa atau gula tambahan di dalamnya. Susu ini dirancang khusus untuk memberikan gizi lengkap yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati tanpa risiko tambahan dari konsumsi gula yang tidak perlu.

Selain itu, DANCOW 1+ Immunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, Vitamin D, serta DHA, zat besi dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri.

Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi jika Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan saran terbaik untuk Si Buah Hati. Dengan perhatian dan kasih sayang yang tepat, Bunda akan mampu memberikan yang terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraan Si Buah Hati.
 

 

Sumber:

  1. McCann S, Perapoch Amadó M, Moore SE. The Role of Iron in Brain Development: A Systematic Review. Nutrients. 2020 Jul 5;12(7):2001. doi: 10.3390/nu12072001. PMID: 32635675; PMCID: PMC7400887.
  2. CDC. Iron. Dari: https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/vitamins-minerals/iron.html.
  3. Samson KLI, Fischer JAJ, Roche ML. Iron Status, Anemia, and Iron Interventions and Their Associations with Cognitive and Academic Performance in Adolescents: A Systematic Review. Nutrients. 2022 Jan 5;14(1):224. doi: 10.3390/nu14010224. PMID: 35011099; PMCID: PMC8746955.
  4. Iron. Office of Dietary Supplements (ODS). https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/
  5. Anaemia. World Health Organization (WHO). https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1
  6. Menkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
  7. IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Dari: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
Image Article
Pahami Manfaat Zat Besi untuk Bayi Ini, Bunda!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Apa yang Dimaksud dengan Susu Tanpa Sukrosa?

Published date

Kesehatan dan pertumbuhan anak adalah prioritas setiap orang tua. Seiring dengan waktu, kebutuhan nutrisi Si Buah Hati pun berubah untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal1. Salah satu hal yang kerap menjadi pertimbangan adalah pemilihan susu pertumbuhan. Di antara berbagai pilihan yang tersedia, susu tanpa sukrosa atau susu 0 gram sukrosa sering kali menjadi pilihan yang disarankan oleh banyak ahli. Namun, apa sebenarnya susu 0 gram sukrosa? Mari kita telusuri lebih jauh dalam artikel berikut ini!

Pengertian Susu 0 Gram Sukrosa

Pertama-tama, penting bagi Bunda untuk memahami apa itu susu 0 gram sukrosa. Sukrosa adalah gula jenis disakarida yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Gula ini sering ditemukan dalam banyak makanan dan minuman, termasuk beberapa jenis susu formula2. Susu 0 gram sukrosa, sesuai namanya, adalah susu yang tidak mengandung gula sukrosa sama sekali. Ini berbeda dengan susu normal yang mungkin memiliki kandungan sukrosa cukup tinggi. Susu tanpa sukrosa biasanya menggunakan pengganti gula lain yang lebih sehat, atau bahkan bebas gula tambahan sama sekali3.

Manfaat Pemberian Susu 0 Gram Sukrosa untuk Si Buah Hati

Mengonsumsi susu tanpa sukrosa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi Si Buah Hati, beberapa di antaranya adalah4:

1. Mengurangi Risiko Obesitas

Anak-anak yang mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami obesitas5. Dengan memilih susu tanpa sukrosa, Bunda dapat membantu mengurangi asupan gula harian Si Buah Hati, sehingga menurunkan risiko obesitas.

2. Melindungi Gigi dari Kerusakan

Sukrosa adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi pada anak-anak. Bakteri di mulut akan mengubah sukrosa menjadi asam yang dapat merusak enamel gigi6. Dengan demikian, susu tanpa sukrosa dapat mengurangi risiko terjadinya karies gigi.

3. Nutrisi yang Seimbang

Susu 0 gram sukrosa tetap mengandung nutrisi esensial lainnya seperti protein, kalsium, vitamin, dan mineral. Nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot, dan perkembangan otak Si Buah Hati.

4. Mencegah Kebiasaan Makan Manis

Membiasakan Si Buah Hati mengonsumsi susu tanpa sukrosa bisa membantu mencegah mereka mengembangkan kebiasaan makanan yang manis-manis. Hal ini menjadi penting karena pola makan di masa anak-anak cenderung akan terus berlanjut hingga dewasa.

Baca Juga: Kandungan Gula pada Susu Dancow

5. Mengurangi Risiko Alergi dan Intoleransi

Beberapa anak mungkin memiliki sensitivitas terhadap sukrosa atau mengalami intoleransi. Susu tanpa sukrosa bisa menjadi solusi yang aman. Mengurangi konsumsi gula dapat berkontribusi positif pada kesehatan usus dan mengurangi alergi.

Tidak lupa, berikan juga makanan sehat dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. DANCOW 3+ Immunutri hadir dengan formula yang memastikan tidak ada sukrosa atau gula tambahan di dalamnya. Susu ini dirancang khusus untuk memberikan gizi lengkap yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati tanpa risiko tambahan dari konsumsi gula yang tidak perlu.

Selain itu, DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 3 tahun ke atas agar bebas bereskplorasi dan tumbuh percaya diri.

Teruslah memberikan cinta dan perhatian pada Si Buah Hati, dan nikmati setiap momen berharga dalam perjalanan tumbuh kembangnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan panduan yang diperlukan bagi Bunda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran lebih lanjut. Selamat mencoba!
 

 

Sumber:

  1. Infant nutrition requirements and options - StatPearls - NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560758/
  2. Molecular level sucrose quantification: A critical review. MDPI. https://www.mdpi.com/1424-8220/22/23/9511
  3. Sugar. Trusted Health Advice | healthdirect. https://www.healthdirect.gov.au/sugar
  4. Gillespie KM, Kemps E, White MJ, Bartlett SE. The Impact of Free Sugar on Human Health-A Narrative Review. Nutrients. 2023 Feb 10;15(4):889. doi: 10.3390/nu15040889. PMID: 36839247; PMCID: PMC9966020.
  5. Magriplis E, Michas G, Petridi E, Chrousos GP, Roma E, Benetou V, Cholopoulos N, Micha R, Panagiotakos D, Zampelas A. Dietary Sugar Intake and Its Association with Obesity in Children and Adolescents. Children (Basel). 2021 Aug 3;8(8):676. doi: 10.3390/children8080676. PMID: 34438567; PMCID: PMC8391470.
  6. Wu X, Al-Abedalla K, Rastikerdar E, et al. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors and the Risk of Osseointegrated Implant Failure: A Cohort Study. Journal of Dental Research. 2014;93(11):1054-1061. doi:10.1177/0022034514549378
Image Article
Apa yang Dimaksud dengan Susu Tanpa Sukrosa?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak: Apa yang Harus Bunda Lakukan?

Published date

Tentu sebagai orang tua, Bunda ingin melihat Si Buah Hati tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Namun, tak jarang muncul kekhawatiran ketika Si Buah Hati belum mencapai tahap perkembangan tertentu, seperti merangkak. Umumnya, bayi mulai merangkak pada usia 6 hingga 10 bulan1. Namun, bagaimana jika bayi 8 bulan belum bisa merangkak? Jangan khawatir, Bunda. Mari kita bahas bersama berbagai faktor yang mempengaruhi tahap perkembangan ini serta langkah-langkah yang bisa Bunda ambil untuk membantu Si Buah Hati lewat artikel berikut ini!

Cek Kondisi Kesehatan

Jika Bunda memiliki kekhawatiran bayi 8 bulan belum bisa merangkak, langkah pertama yang sangat penting adalah mengecek kondisi kesehatan Si Buah Hati. Pasalnya, ada beberapa faktor medis yang bisa mempengaruhi perkembangan motorik bayi, termasuk kemampuan untuk merangkak2. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa Si Buah Hati tidak memiliki masalah kesehatan yang menghambat perkembangannya.
Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi perkembangan motorik bayi, seperti gangguan neuromuskular, kelainan tulang atau sendi, serta kondisi genetik tertentu. Dokter bisa melakukan berbagai tes untuk mendeteksi masalah tersebut. Selain itu, anemia atau kekurangan zat besi juga bisa menjadi penyebab bayi telat merangkak. Kesehatan nutrisi Si Buah Hati pun sebaiknya diperiksa oleh dokter3.

Berikan Stimulasi Motorik

Stimulasi motorik sangat penting untuk membantu Si Buah Hati mencapai berbagai tahap perkembangan, termasuk merangkak. Ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan stimulasi motorik. Salah satunya adalah memberikan tummy time atau waktu tengkurap pada Si Buah Hati. Kegiatan tummy time ini bisa bantu memperkuat otot leher, bahu, dan punggung, yang semua sangat penting untuk merangkak4.

Bunda juga bisa menggunakan mainan yang menarik perhatian Si Buah Hati. Letakkan mainan tersebut sedikit jauh dari jangkauannya agar Si Buah Hati termotivasi untuk bergerak dan mencapainya. Mainan warna-warni, berdenting, atau berbunyi bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu, Bunda bisa menciptakan rintangan kecil dengan bantal atau selimut yang dapat dijadikan tantangan bagi Si Buah Hati untuk merayap dan merangkak, karena stimulasi motorik yang adekuat bisa meningkatkan kemampuan motorik bayi dan membantu mencapai tahap perkembangan yang sesuai usianya5.

Baca Juga: Tanamkan Nilai-nilai Sopan Santun pada Buah Hati

Beri Dukungan Positif

Dukungan positif dari Bunda sangat penting bagi perkembangan emosional dan fisik Si Buah Hati. Setiap bayi berkembang dengan cara dan waktu yang berbeda-beda, sehingga sangat penting bagi Bunda untuk tidak terlalu cemas atau khawatir berlebihan jika bayi 8 bulan belum bisa merangkak. Sebaliknya, fokuslah pada kemajuan kecil yang ditunjukkan oleh Si Buah Hati dan berikan pujian serta dorongan6.

Bunda bisa mengekspresikan rasa bangga setiap kali Si Buah Hati mencoba bergerak atau mencapai sesuatu. Dukungan dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua bisa memberikan kepercayaan diri pada Si Buah Hati untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih baik.

Selain itu, menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman juga sangat penting. Pastikan area bermain Si Buah Hati bebas dari bahaya sehingga dia memiliki kebebasan untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya tanpa risiko cedera.

Dukungan emosional dan positif dari orang tua sangat krusial dalam perkembangan anak. Anak-anak yang merasa didukung dan dicintai oleh orang tua cenderung lebih percaya diri dan berani untuk mengeksplorasi kemampuan mereka7.

Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa setiap Si Buah Hati berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jika bayi 8 bulan belum bisa merangkak, itu bukan sesuatu yang harus langsung membuat Bunda khawatir. Dengan memastikan kondisi kesehatannya baik, memberikan stimulasi motorik yang adekuat, dan tentunya memberikan dukungan positif, Bunda bisa membantu Si Buah Hati mencapai tahap perkembangan yang sesuai dengan usianya.

Tidak lupa, berikan juga makanan sehat dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. 
Teruslah memberikan cinta dan perhatian pada Si Buah Hati, dan nikmati setiap momen berharga dalam perjalanan tumbuh kembangnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan panduan yang diperlukan bagi Bunda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran lebih lanjut. Selamat mencoba!
 

 

Sumber:

  1. Yamamoto, S., Matsumura, U., Yeonghee, L., & Tsurusaki, T. (2023). Variability in infant crawling with typical development and risk of developmental delay. Early Child Development and Care, 193(8), 979-991. https://doi.org/10.1080/03004430.2023.2190867
  2. Hua J, Williams GJ, Jin H, Chen J, Xu M, Zhou Y, Gu G, Du W. Early Motor Milestones in Infancy and Later Motor Impairments: A Population-Based Data Linkage Study. Front Psychiatry. 2022 Jan 31;13:809181. doi: 10.3389/fpsyt.2022.809181. PMID: 35173640; PMCID: PMC8841506.
  3. Brown, L., et al. (2014). The impact of health conditions on early childhood development. Journal of Pediatrics, 165(5), 200-213.
  4. Dumuids-Vernet MV, Forma V, Provasi J, Anderson DI, Hinnekens E, Soyez E, Strassel M, Guéret L, Hym C, Huet V, Granjon L, Calamy L, Dassieu G, Boujenah L, Dollat C, Biran V, Barbu-Roth M. Stimulating the motor development of very premature infants: effects of early crawling training on a mini-skateboard. Front Pediatr. 2023 Jun 6;11:1198016. doi: 10.3389/fped.2023.1198016. PMID: 37346892; PMCID: PMC10281647.
  5. Smith, B., et al. (2013). Motor development in infants: The importance of early intervention. Developmental Medicine & Child Neurology, 55(7), 232-245.
  6. B, S., Nurfatimah, N., Saadong, D., Subriah, S., & Ramadhan, K. (2022). The relationship of mother's role in stimulation with motor development in toddler. JURNAL INFO KESEHATAN, 20(1), 20-28. https://doi.org/10.31965/infokes.vol20.iss1.618
  7. Johnson, K., et al. (2015). The role of parental support in early childhood development. Early Childhood Research Quarterly, 31(3), 15-29.
Image Article
Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak: Apa yang Harus Bunda Lakukan?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off