Bahaya Kandungan Gula yang Tinggi dalam Segelas Susu

Published date

Meski seringkali dijadikan sebagai asupan tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak usia dini, saat ini banyak produk susu di pasaran yang mengandung gula tambahan untuk menambah rasa manis. Bagi anak-anak, rasa manis ini mungkin terasa nikmat, tetapi dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuhnya. Sebagai orang tua, tentunya Bunda ingin memastikan bahwa kesehatan Buah Hati terjaga dengan baik bukan? Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya kandungan gula di susu  cara memilih susu pertumbuhan tanpa gula tambahan dengan baik.

Risiko Kesehatan dari Kandungan Gula yang Tinggi dalam Susu

Meskipun laktosa, yang merupakan gula alami dalam susu, memberikan rasa manis yang ringan, masih banyak produk susu pertumbuhan anak yang menggunakan gula tambahan untuk meningkatkan rasa. Sayangnya, konsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan pada anak-anak, seperti:

1. Meningkatkan Risiko Obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kandungan gula tambahan seperti sukrosa atau fruktosa dapat memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat.1 

2. Memicu Kerusakan Gigi

Tak hanya obesitas, konsumsi gula berlebih juga dapat memicu kerusakan gigi. Hal ini terjadi karena kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi memicu timbulnya bakteri. Bakteri kemudian akan mengolah gula sebagai sumber energinya menjadi zat asam. Jika dibiarkan, zat asam inilah yang akan merusak enamel gigi, sehingga gigi lebih mudah keropos atau berlubang.2

Baca Juga: Mengenal Susu Formula yang Rendah Gula

3. Kekurangan Gizi

Anak-anak yang sudah dikenalkan dengan makanan manis sejak dini cenderung memiliki preferensi rasa manisnya sendiri. Pada akhirnya, hal ini membuat mereka ingin mengonsumsinya secara terus menerus, sehingga lupa bahkan tidak ingin untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain risiko obesitas dan diabetes tipe 2, anak-anak juga bisa mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.

4. Perkembangan Otak yang Terganggu

Gula tambahan (sukrosa) merupakan jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Glukosa digunakan sebagai sumber energi utama dalam otak, sedangkan fruktosa diolah di hati. Proses pemecahan sukrosa ini terjadi cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jika sukrosa dikonsumsi secara berlebihan terutama yang berasal dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah metabolik, dan juga memengaruhi perkembangan otak anak.

5. Kualitas Tidur yang Buruk

Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu perkembangan anak, karena berkaitan dengan daya fokus, ingatan, serta kemampuannya untuk berpikir dan belajar.3

Cara Membaca Label Nutrisi Untuk Mengetahui Kandungan Gula

Pada dasarnya, label nutrisi yang berisi informasi seputar produk seperti ukuran saji, kalori, dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam kemasan akan sangat berbeda untuk setiap produk makanan atau minuman yang kita jumpai di pasaran. Berikut ini beberapa informasi penting yang biasanya terdapat dalam label nutrisi kemasan susu menurut American Food and Drugs Administration.

1. Informasi Penyajian

Saat melihat label fakta nutrisi yang terdapat dalam kemasan susu, coba perhatikan jumlah sajian dalam kemasan (sajian per kemasan) dan ukuran sajiannya. Ukuran penyajian distandarisasi untuk memudahkan membandingkan dengan minuman serupa. Informasi ini biasanya diberikan dalam satuan yang sudah dikenal, misalnya jumlah gram (g) untuk menunjukkan jumlah yang biasanya dikonsumsi oleh orang, bukan rekomendasi berapa banyak seseorang harus makan atau minum.

Penting untuk dipahami bahwa semua jumlah nutrisi yang tertera pada label, termasuk jumlah kalori, mengacu pada ukuran penyajian. Perhatikan ukuran porsi, terutama berapa banyak porsi yang ada dalam kemasan makanan.

2. Informasi Kalori

Kalori menunjukkan berapa banyak energi yang didapatkan dari mengonsumsi satu porsi makanan atau minuman. Misalnya, jika seseorang menghabiskan satu kemasan susu dengan jumlah penyajian sebanyak 20 cangkir, sedangkan dalam satu cangkir susu (250 ml) mengandung 150 kalori, maka seseorang akan mengonsumsi 20 porsi atau 3.000 kalori.

Untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat, penting untuk menyeimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya. Alih-alih memaksimalkan tumbuh kembang anak, memberikan susu dengan porsi yang berlebihan justru dapat memicu risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

3. Label Nutrisi

Bagian ini menunjukkan beberapa nutrisi utama yang berdampak pada kesehatan tubuh, termasuk kadar gula dalam susu. Bunda bisa menggunakan label tersebut untuk mendukung kebutuhan gizi Si Buah Hati. Pilihlah produk susu yang mengandung lebih banyak nutrisi yang ingin dioptimalkan dan mengandung sedikit kandungan yang ingin dibatasi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Beberapa kandungan nutrisi yang harus dikurangi antara lain lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan karena dapat memicu penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi. Kandungan gula tambahan yang tinggi juga dapat mempersulit pemenuhan kebutuhan nutrisi penting bagi Buah Hati.

Cara membedakan kandungan gula yang dianjurkan dan gula tambahan bisa dilihat dari keterangan informasi dalam kemasan seperti ‘Total Gula’ dan ‘Gula Tambahan’. Total gula mencakup gula yang secara alami ada dalam banyak makanan dan minuman bergizi, seperti gula dalam susu dan buah serta gula tambahan yang mungkin ada dalam produk. Pada anak-anak usia sekolah, batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah sebanyak 6 sendok teh gula (25 gram).

Gula tambahan mencakup gula yang ditambahkan saat proses pembuatan, seperti sukrosa dan dekstrosa, makanan yang dikemas sebagai pemanis, gula dari sirup dan madu, serta  gula dari jus buat atau sayuran.4

Rekomendasi susu formula tanpa gula tambahan yang bisa Bunda berikan pada anak-anak usia dini antara lain:

  1. DANCOW 1+
    DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, D, C, E, Zink, tinggi Kalsium, Protein, mengandung DHA dan Zat besi juga Omega 3 dan Omega 6. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
     
  2. DANCOW 3+
    Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.

    DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

  3. DANCOW 5+
    Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 3+ Imunutri juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Bukan hal baru lagi, kandungan gula dalam susu DANCOW hanya berupa laktosa (gula alami) dan 0 gram sukrosa, sehingga bisa lebih sehat dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Takaran gula maksimal pada susu DANCOW sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak seusianya, sehingga Bunda tak perlu menambahkan gula pasir saat menyajikannya. Yuk, lengkapi persediaan susu DANCOW di rumah untuk dukung tumbuh kembang Si Buah Hati!

 

Sumber:

  1. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  2. Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos. Retrieved October 31 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3254/makanan-dan-minuman-penyebab-gigi-keropos
  3. Dampak Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak Bersifat Kronis. Retrieved October 31 2024, from https://health.kompas.com/read/24H01103000868/dampak-konsumsi-gula-berlebihan-pada-anak-bersifat-kronis?page=all
  4. Added Sugars Nutrition Facts Label. Retrieved October 31 2024, from https://www.fda.gov/food/nutrition-facts-label/added-sugars-nutrition-facts-label
Image Article
Kandungan gula di susu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Benarkah Susu Bubuk Rendah Gula Bisa Cegah Risiko Obesitas?

Published date

Selama masa pertumbuhan, susu seringkali dijadikan sebagai pilihan menu untuk melengkapi kebutuhan gizi anak-anak usia dini. Sayangnya, saat ini cukup banyak produk susu dengan kandungan gula yang tinggi di pasaran membuat orang tua merasa khawatir akan risiko obesitas pada anak-anak. Hal inilah yang akhirnya membuat para orang tua memilih untuk memberikan susu bubuk rendah gula untuk memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mencegah obesitas pada Buah Hatinya. Lantas, benarkah susu bubuk rendah gula untuk anak dapat membantu mencegah obesitas?

Hubungan Antara Konsumsi Gula dan Risiko Obesitas Pada Anak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa konsumsi makanan atau minuman tinggi gula mengindikasikan pola makan yang buruk pada anak-anak. Pasalnya, kandungan gula tambahan seperti sukrosa atau fruktosa memiliki nilai gizi yang rendah dan tidak dapat memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga membuat anak-anak selalu merasa lapar. Akibatnya, mereka cenderung makan dengan porsi yang berlebihan.

Makanan tinggi gula juga dapat memicu ‘kecanduan’ rasa manis pada anak-anak, sehingga mereka ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Tak hanya itu saja, makanan dan minuman berperisa juga memicu lonjakan insulin yang cukup cepat dan dapat memengaruhi metabolisme lemak tubuh, sehingga menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak terutama di bagian perut. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan juga dapat membuat anak-anak merasa lelah dan kurang bertenaga, terutama setelah mengalami “sugar crash”, yaitu penurunan energi secara mendadak setelah lonjakan gula darah. Hal ini membuat anak-anak merasa lesu dan malas untuk melakukan aktivitas fisik. Anak-anak yang tidak melakukan aktivitas fisik dengan cukup memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi.1

Dampak Lain Dari Konsumsi Susu dengan Gula Tinggi

Tak hanya meningkatkan risiko obesitas, mengonsumsi makanan dan minuman berpemanis, termasuk susu dengan kandungan gula yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa konsumsi gula tambahan yang terdapat dalam makanan atau minuman membuat anak-anak berisiko mengalami kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan juga penyakit hati. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memberikan makanan atau minuman yang tidak mengandung gula tambahan pada Buah Hatinya.2

Memberikan susu rendah gula untuk anak bisa menjadi salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi Buah Hati tanpa memicu obesitas. Namun, pastikan untuk membaca label nutrisi pada kemasan produk untuk memastikan bahwa susu yang dipilih benar-benar bebas gula tambahan.

Sebaliknya, pilih produk yang hanya mencantumkan kandungan laktosa di dalamnya. Laktosa merupakan gula yang secara alami terkandung dalam susu. Kandungan gula ini aman dikonsumsi selama Si Buah Hati tidak memiliki intoleransi laktosa atau kondisi yang membuat tubuh tidak bisa mencerna laktosa, sehingga anak-anak cenderung akan mengalami diare atau alergi setelah minum susu dengan kandungan laktosa di dalamnya.

Umumnya, gula tambahan akan dicantumkan dengan berbagai nama atau istilah, seperti sukrosa, fruktosa, sirup jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa madu, konsentrat jus buah, gula invert, gula malt, molase, gula mentah, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Mengenal Susu Formula yang Rendah Gula

Manfaat Pemberian Susu dengan Gula Rendah

Memberikan susu bubuk rendah gula pada anak-anak tak hanya mengurangi risiko berbagai dampak negatif seperti obesitas, kerusakan gigi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit hati akibat konsumsi gula berlebihan.

Agar kebutuhan gizi Buah Hati tetap terpenuhi dengan baik tanpa memicu masalah kesehatan, maka rekomendasi susu bubuk rendah gula untuk anak yang bisa bunda berikan adalah sebagai berikut.

  1. DANCOW 1+
    DANCOW 1+ merupakan susu yang diformulasikan untuk mendukung tumbuh kembang Anak Indonesia usia 1-3 tahun. Kandungan susu DANCOW 1+ antara lain Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. DANCOW 1+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan dua varian rasa, yaitu madu dan vanilla.
     
  2. DANCOW 3+
    Diformulasikan khusus untuk Anak Indonesia usia 3-5 tahun, DANCOW 3+ mengandung Vitamin A, C, E, Zink, tinggi Kalsium & Vitamin D, serta mengandung DHA, Omega 3 & 6 dan Zat Besi. DANCOW 3+ hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.
     
  3. DANCOW 5+
    Lain halnya dengan DANCOW 5+ yang diformulasikan untuk Anak Indonesia usia 5-6 tahun. Nutrisi dalam susu DANCOW 5+ antara lain Vitamin A, C, E, Zink, Tinggi Vitamin B6, B12, Vitamin D, Kalsium, Biotin, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi. Susu DANCOW 5+ juga hadir dalam kemasan box 750 gram dengan tiga varian rasa, yaitu madu, vanilla, dan cokelat.

Selain membaca label nutrisi pada kemasan produk, pastikan juga untuk memilih susu sesuai dengan usia dan kebutuhannya ya, Bunda. Yuk, lengkapi susu DANCOW dengan varian rasa favorit Si Buah Hati sekarang juga dan ajak Si Buah Hati untuk rutin melakukan aktivitas fisik agar terhindar dari obesitas, Bunda!

 

Sumber:

  1. Childhood Obesity. Retrieved October 31 2024, from https://www.who.int/tools/elena/interventions/ssbs-childhood-obesity
  2. Added Sugar in Kids: How Much is Too Much. Retrieved October 31 2024, from https://publications.aap.org/aapnews/news/7331/Added-sugar-in-kids-diets-How-much-is-too-much
Image Article
Susu bubuk rendah gula
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
Book
Fase 1 - Selesai

Penyaringan Tingkat Sekolah

DANCOW mengunjungi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk mengadakan berbagai permainan edukatif
yang menyenangkan. Pada tahap ini, terpilih 3 siswa terbaik
yang mewakili sekolah.

23
Kota
1.000+
Sekolah
165.000+
Siswa/Siswi
Fase 2

Penyaringan Tingkat Kota/Kabupaten

Ajang kompetisi DANCOW Indonesia Cerdas selanjutnya diselenggarakan di 6 kota selama bulan April-Mei 2025 dan acara ini terbuka untuk masyarakat umum. Pada tahap ini, 48 sekolah terbaik selanjutnya berkompetisi untuk menjadi perwakilan di tingkat kabupaten/kota.

Book
Fase 1 - Selesai

Penyaringan Tingkat Sekolah

DANCOW mengunjungi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk mengadakan berbagai permainan edukatif
yang menyenangkan. Pada tahap ini, terpilih 3 siswa terbaik
yang mewakili sekolah.

23
Kota
1.000+
Sekolah
165.000+
Siswa/Siswi
Fase 2

Penyaringan Tingkat Kota/Kabupaten

Ajang kompetisi DANCOW Indonesia Cerdas selanjutnya diselenggarakan di 6 kota selama bulan April-Mei 2025 dan acara ini terbuka untuk masyarakat umum. Pada tahap ini, 48 sekolah terbaik selanjutnya berkompetisi untuk menjadi perwakilan di tingkat kabupaten/kota.