Imunisasi Ibu Hamil dan Waktu Suntik yang Tepat. Yuk, Simak!
16-07-2024

Bunda, pernahkah mendengar tentang imunisasi ibu hamil? Imunisasi ibu hamil ternyata penting dilakukan untuk menjaga kesehatan calon ibu dan janin di dalam rahim. Meski ada beberapa efek samping setelah imunisasi, manfaatnya tetap lebih besar.
Terlebih lagi, beberapa penyakit menular dapat menyebabkan bahaya serius pada ibu dan janin. Nah, imunisasi yang diberikan pada ibu hamil dapat membantu melindungi dari berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Selama kehamilan, ibu yang melakukan imunisasi akan meneruskan protein pelawan infeksi yang disebut antibodi kepada bayinya. Antibodi memberikan kekebalan (perlindungan) terhadap penyakit tertentu selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Hal ini juga membantu memberikan perlindungan penting bagi Bunda sepanjang masa kehamilan.
Apakah Imunisasi Ibu Hamil Aman Dilakukan?
Imunisasi ibu hamil sangat aman dilakukan jika vaksin yang diberikan mengandung virus yang sudah dimatikan atau tidak aktif. Jika vaksin menggunakan virus yang hidup, seperti vaksin MMR, biasanya Bunda disarankan untuk menunggu hingga bayi lahir. Hal ini karena ada potensi risiko vaksin hidup dapat menyebabkan bayi yang belum lahir terinfeksi.
Pemberian vaksin pada ibu hamil juga mempunyai efek samping. Namun efek samping ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya, seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan diberikan, nyeri otot, merasa lelah, atau demam.
Namun, ada beberapa jenis vaksin atau imunisasi yang tidak boleh diberikan selama kehamilan karena mengandung virus hidup yang dilemahkan, di antaranya vaksin flu dengan virus hidup yang dilemahkan, vaksin MMR, dan vaksin cacar air.
Vaksin untuk human papillomavirus (HPV) meski bukanlah vaksin hidup yang dilemahkan, namun tetap tidak boleh diberikan selama kehamilan.
Jenis Imunisasi untuk Ibu Hamil yang Aman
Umumnya, imunisasi yang aman untuk ibu hamil adalah yang mengandung virus yang telah dimatikan atau virus tidak aktif. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan imunisasi dengan vaksin yang mengandung virus hidup. Imunisasi ibu hamil berapa kali tergantung vaksin apa yang ingin diberikan. Berikut beberapa jenis imunisasi untuk ibu hamil yang dianjurkan:
1. Imunisasi flu
Imunisasi flu atau vaksin influenza dianjurkan bagi orang yang sedang hamil selama pancaroba. Vaksin flu untuk ibu hamil harus dibuat dari virus yang telah dimatikan, sehingga aman bagi ibu dan janin. Untuk ibu hamil, vaksin flu membantu mencegah flu dan komplikasi serius seperti pneumonia, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko rawat inap akibat flu.
Untuk janin dalam perut, vaksin flu mencegah cacat lahir dan masalah kesehatan janin lainnya akibat demam tinggi. Selain itu, antibodi dari vaksin flu ibu hamil akan melindungi bayi selama beberapa bulan pertama setelah lahir.
2. Imunisasi Tetanus
Imunisasi tetanus pada ibu hamil juga disarankan untuk melindungi bayi. Bayi berusia 3 bulan ke bawah rentan mengalami kematian akibat infeksi pertusis karena tidak bisa menerima vaksin hingga usia dua bulan. Karena itu, Bunda dianjurkan untuk melakukan imunisasi tetanus saat masa kehamilan.
Imunisasi tetanus ibu hamil atau Tdap (rangkaian dari imunisasi tetanus, difteri, dan pertusis) membantu melindungi ibu hamil agar tidak tertular dan menularkan pertusis kepada bayinya. Imunisasi ini juga memberikan kekebalan pasif pada bayi.
3. Imunisasi Covid-19
Ibu hamil juga dianjurkan melakukan imunisasi Covid-19. Wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena sakit parah akibat Covid-19. Vaksin COVID-19 tidak mengandung virus hidup dan tidak dapat menularkan Covid-19 kepada Bunda dan janin.
4. Imunisasi RSV
Mendapatkan vaksinasi virus pernapasan syncytial (RSV) selama kehamilan membantu melindungi janin dari penyakit RSV yang parah. Vaksin RSV untuk ibu hamil memberikan perlindungan terhadap penyakit RSV serius pada bayi penerima hingga 6 bulan setelah lahir.
Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Susah Tidur? Yuk, Simak di Sini!
Waktu Suntik Imunisasi Ibu Hamil yang Tepat
Imunisasi ibu hamil tidak bisa dilakukan sembarangan sehingga Bunda harus tahu imunisasi ibu hamil usia kandungan berapa bulan. Waktu yang tepat melakukan suntik imunisasi dipilih agar antibodi yang diberikan bekerja efektif.
Imunisasi flu untuk ibu hamil bisa dilakukan saat musim pancaroba yang umumnya sering terjadi infeksi flu. Biasanya, vaksin flu diberikan bulan September - Oktober untuk memastikan bumil terlindungi sebelum flu meningkat. Vaksinasi dini di bulan Juli - Agustus bisa dilakukan jika usia kandungan di trimester ketiga.
Imunisasi tetanus ibu hamil bisa diberikan saat usia kandungan antara 27 - 36 minggu untuk memaksimalkan respons antibodi ibu dan transfer antibodi pasif ke bayi.
Nah, itulah jenis imunisasi ibu hamil yang aman dan waktu yang tepat untuk melakukan suntik imunisasi. Secara umum, imunisasi ibu hamil aman dilakukan sehingga Bunda tidak perlu khawatir. Imunisasi selama kehamilan juga membantu memberikan antibodi untuk janin hingga cukup usia untuk mendapat imunisasi sendiri.