Tips Pemberian Susu Penambah Berat Badan Usia 6–12 Tahun
17-07-2024
Pada anak-anak usia sekolah, minum susu merupakan kebiasaan baik yang tak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh, tetapi juga bisa membantu mendukung proses tumbuh kembangnya agar berjalan optimal. Melansir dari situs informasi kesehatan Healthline.com, kandungan protein, vitamin, mineral, dan kalori pada susu dapat membantu menambah berat badan dan proses pembentukan otot tubuh. Selain meminumnya langsung, anak-anak juga bisa mengonsumsi susu dengan cara menambahkannya ke dalam jus, smoothie atau sereal.
Berapa Kebutuhan Kalori Anak Usia Sekolah?
Umumnya, kebutuhan kalori pada setiap anak akan berbeda-beda. Semakin bertambahnya usia seorang anak dan banyaknya kegiatan yang mereka lakukan, maka akan semakin besar pula kebutuhan kalorinya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak usia sekolah (rentang usia 6–12 tahun) yang harus dicukupi adalah sebesar 1800 kkal–2050 kkal setiap harinya.
Lebih jelasnya lagi, berikut ini daftar kebutuhan gizi anak sekolah yang harus dipenuhi dengan baik agar proses tumbuhnya berjalan optimal.
Protein. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, protein dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan kekuatan otot, dan menjaga fungsi organ dalam tubuh anak-anak. Saat anak-anak mengonsumsi makanan berprotein tinggi, maka tubuhnya memecah protein menjadi asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi secara normal.
Zat besi. Kebutuhan zat besi pada anak-anak usia sekolah adalah sebesar 8-10 miligram setiap harinya. Jumlah inilah yang dapat memberikan manfaat dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, meningkatkan imunitas tubuh, mendukung perkembangan motorik, memproduksi sel darah merah, mencegah anemia, dan mengurangi risiko stunting.
Vitamin A. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa vitamin A terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, dan juga antibodi. Tak hanya itu saja, vitamin A juga membantu menjaga kesehatan mata anak-anak usia sekolah.
Vitamin D untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesehatan tulang, dan juga mencegah obesitas pada anak-anak.
Vitamin B6 dan B12 yang dapat membantu meningkatkan kinerja otak anak usia sekolah.
Asam lemak omega 3 dan 6 sebagai nutrisi anak yang dipercaya dapat meningkatkan fungsi otak.
Zink yang berperan mendukung pertumbuhan sel dan metabolisme serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Kolin yang berperan merangsang produksi sel dalam otak.
Selain pemberian makanan bergizi seimbang, pemenuhan gizi anak-anak usia sekolah juga bisa diimbangi dengan konsumsi susu penambah berat badan yang disesuaikan dengan usia anak.
Baca Juga: Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak
Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik
Kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah sebesar 1800 kkal–2050 kkal setiap harinya untuk mencapai berat badan yang ideal. Namun nyatanya masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan berat badannya. Informasi dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa berat badan yang susah naik pada anak-anak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Kalori yang diberikan tidak cukup. Umumnya, hal ini terjadi karena kebanyakan orang tua kebingungan saat memberikan makanan untuk anak-anaknya. Alih-alih memerhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang diberikan, mereka hanya mementingkan anak-anaknya merasa kenyang.
Anak makan terlalu sedikit. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterlambatan perkembangan, kebiasaan memilih-milih makanan (picky eater), atau adanya masalah kesehatan seperti kesulitan menelan akibat kondisi medis tertentu.
Masalah kesehatan yang melibatkan sistem pencernaan, seperti refluks gastroesofagus (GERD), diare kronis, fibrosis kistik, penyakit hati kronis, dan penyakit celiac dapat mempersulit anak untuk menyerap nutrisi dan kalori yang cukup untuk menambah berat badan.
Intoleransi makanan atau kondisi di mana tubuh sensitif terhadap beberapa jenis makanan. Misalnya, intoleransi protein susu berarti tubuh tidak dapat menyerap makanan seperti yogurt dan keju, yang dapat menyebabkan kegagalan untuk berkembang.
Adanya infeksi. Tubuh dapat menggunakan banyak kalori saat melawan infeksi, sehingga anak-anak yang merasa tidak enak badan mungkin makan lebih sedikit dari biasanya.
Gangguan metabolisme yang membuat tubuh kesulitan untuk memecah, memproses, atau mengambil energi dari makanan.
Tips Pemenuhan Gizi pada Si Buah Hati
Tak boleh sembarangan, pemenuhan gizi harian pada anak-anak harus dilakukan dengan teliti dan sesuai kebutuhan Si Buah Hati. Bila perlu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Bunda perlu memerhatikan beberapa hal berikut:
Memerhatikan asupan makronutrien dan mikronutrien dengan baik. Makronutrien yang dimaksud adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutriennya adalah vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak hingga mereka mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas.
Memerhatikan bahan pangan dan memberikan ragam menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mengenalkan lebih banyak rasa pada anak-anak untuk mencegah mereka tumbuh sebagai picky eater.
Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari, misalnya dengan bersepeda, bermain lompat tali, jalan-jalan keliling komplek, bermain sepak bola, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah obesitas dan meningkatkan metabolisme tubuhnya.
Menerapkan pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari kebiasaan makan sambil nonton televisi atau gadget yang bisa membuat anak-anak makan terus-menerus sehingga memicu obesitas.
Menjaga kebersihan, terutama soal makanan. Sebab anak-anak usia sekolah sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, di mana mereka bisa dengan mudah membeli jajanan atau makanan yang belum tentu terjamin kesehatan dan higienitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pemahaman pada anak-anak untuk menghindari jajan sembarangan.
Merangkum dari penjelasan di atas, maka pemberian susu penambah berat badan untuk tumbuh kembang anak boleh saja dilakukan, namun harus tetap diimbangi dengan pemberian makanan bergizi seimbang dan mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Tips Pemberian Susu Penambah Berat Badan
Pemberian susu sebagai cara menambah berat badan anak 6 tahun pun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Agar pemenuhan gizinya berjalan optimal dan berat badan anak berjalan sesuai dengan usianya, simak tipsnya berikut ini.
Mengonsultasikannya dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan kondisi anak.
Pastikan bahwa Si Buah Hati tidak memiliki alergi terhadap produk susu dan turunannya.
Pilih susu yang sesuai dengan rentang usia anak saat ini dan dilengkapi dengan beberapa kandungan seperti:
Protein sebagai salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kalsium dan vitamin D yang membantu proses pembentukan dan mempertahankan kepadatan sel-sel tubuh, khususnya tulang dan gigi.
Zat Besi yang merupakan bagian penting dalam sel darah merah yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh bagian tubuh.
Vitamin C dan Zink sebagai zat gizi yang berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh, jika dipenuhi dengan cukup dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Vitamin B6 berperan penting dalam proses pembentukan energi. Penyerapan zat gizi di dalam tubuh dan tercukupinya energi anak melalui asupan zat gizi yang optimal dapat mendukung aktivitas harian anak termasuk kemampuan belajarnya.
Asam lemak omega 6 yang berperan penting dalam perkembangan anak usia sekolah.
Pilih susu untuk anak usia sekolah tahun dengan varian rasa yang disukai Si Buah Hati, mulai dari rasa vanila, cokelat, atau stroberi. Dengan begini, mereka bisa lebih semangat untuk mengonsumsinya.
DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun.
Dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.
Setelah memahami kebutuhan kalori anak usia sekolah yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, semoga proses tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal ya, Bunda!