Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak SD dan Stimulasi Tepat
16-10-2023
Perkembangan kognitif anak SD merupakan proses penting yang melibatkan perkembangan kemampuan berpikir, memecahan masalah, dan memahami konsep. Dilansir dari Healthline,com, ada teori perkembangan kognitif dari psikolog, Jean Piaget, yang masih digunakan sampai saat ini dalam dunia psikologi dan pendidikan anak.
Tahap Perkembangan Kognitif pada Anak
Perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap yang berbeda dan diawali oleh tahap sensorimotor.
Setelah tahapan tersebut, berikut tahapan kognitif selanjutnya pada anak:
1. Tahap pra-operasional (usia 2–7 tahun)
Kecerdasan anak-anak dalam tahapan ini dapat ditunjukkan melalui penggunaan simbol. Mereka juga sudah memiliki kemampuan berbahasa yang semakin matang, memori dan imajinasinya berkembang, dan merepresentasikan objek dalam berbagai macam aktivitas. Hanya saja mereka belum bisa melakukannya dengan cara yang terorganisir dan sepenuhnya logis.
2. Tahap operasional konkret (usia 7–11 tahun)
Saat anak-anak mulai memasuki usia tujuh tahun ke atas (usia sekolah), mereka mampu merepresentasikan ide dan peristiwa dengan lebih logis, memiliki kemampuan berbahasa yang semakin sempurna, imajinasinya berkembang, dan dapat berpikir abstrak meski masih cukup terbatas.
Perkembangan kognitif anak kelas 1 SD dalam tahapan ini sudah memiliki kemampuan untuk berpikir mengenai langkah-langkah atau proses dalam urutan apapun. Misalnya saat melakukan eksperimen sains sederhana di sekolah, anak-anak bisa mengingat dan menjelaskan setiap langkah dalam percobaan secara berurutan.
3. Tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
Pada tahap akhir ini anak mampu menggunakan nalar mereka tidak hanya tentang objek dan peristiwa yang nyata, tetapi juga tentang hipotesis (sebuah dugaan atau hal yang belum tentu terjadi).
Contoh perkembangan kognitif anak SD dalam tahapan ini adalah ketika mereka mendapatkan pertanyaan dari guru di sekolah seperti, “Bagaimana jadinya jika dulu Thomas Alva Edison tidak menemukan telepon sebagai alat komunikasi?” Saat mendapatkan hipotesis ini, anak-anak harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dengan memanipulasi ide-ide yang bervariasi untuk memecahkan sebuah hipotesis yang mereka hadapi.
Baca Juga: Manfaat Senam untuk Anak SD
Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Anak SD
Jika melihat rentang usia anak sekolah (6–12 tahun), maka bisa dibilang bahwa anak SD masuk dalam tahapan operasional konkret yang memiliki beberapa karakteristik perkembangan kognitif anak SD sebagai berikut.
1. Perkembangan bahasa
Contoh perkembangan kognitif anak SD adalah keterampilan berbicara dan pemahaman bahasanya yang semakin meningkat. Anak-anak sudah mampu bercerita dengan kalimat yang lebih kompleks dan mampu juga memahami teks tulisan yang lebih panjang. Beberapa stimuli yang bisa Bunda berikan adalah mengajaknya untuk membaca bersama secara rutin, mengajak anak untuk menceritakan pengalamannya selama sekolah atau liburan, dan memperkenalkan anak-anak pada beragam jenis bacaan.
2. Perkembangan pemikiran konkret
Anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir konkret dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk memecahkan suatu masalah. Stimuli yang bisa Bunda berikan adalah dengan memberikan kesempatan pada anak-anak untuk bereksperimen melalui aktivitas yang melibatkan kemampuan matematika atau pemecahan masalah. Misalnya melalui permainan papan seperti monopoli.
3. Kemampuan berpikir logis
Anak-anak usia sekolah mulai bisa menghubungkan antara sebab dan akibat atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, mampu menyusun urutan waktu, dan mengambil keputusan yang baik. Stimuli yang bisa diberikan adalah dengan mengajaknya bermain permainan seperti teka-teki logika atau puzzle untuk mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalah sederhana.
4. Kemampuan memori atau mengingat yang semakin kuat
Kemampuannya dalam mengingat berbagai peristiwa yang sudah terjadi semakin meningkat. Untuk melatihnya, coba stimulasi dengan menerapkan metode belajar yang melibatkan pengulangan, misalnya belajar sejarah. Tujuannya adalah untuk menguji pengetahuannya secara berkala.
5. Imajinasi yang semakin berkembang
Kemampuan berimajinasi dan kreativitas yang semakin meningkat memungkinkan anak-anak usia sekolah mampu untuk menciptakan cerita sendiri atau bermain peran dengan baik. Bunda bisa menstimulasi kemampuannya ini dengan mengajaknya bermain peran, melukis, menulis cerita atau membuat komik sederhana di rumah.
6. Kemampuan mengatur waktu
Anak-anak mulai belajar menjadwalkan tugas dan mengatur waktu dengan baik, mulai dari waktu bermain, belajar, dan untuk beristirahat. Untuk meningkatkan kemampuannya, Bunda bisa mengajak anak untuk membuat jadwal terstruktur untuk tugas sekolah, aktivitas di rumah, maupun kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begini, anak-anak menjadi lebih terorganisir.
Agar perkembangan kognitif anak SD di atas dapat berjalan optimal, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Pemenuhan gizi ini bisa dilakukan dengan cara memberikan menu makanan bergizi seimbang dan melengkapinya dengan memberikan susu DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari dan di malam hari sebelum tidur.
DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 6–12 tahun dengan manfaat kandungan di dalamnya seperti:
Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.
Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).
Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Manfaat DANCOW FortiGro tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dan disukai oleh Si Buah Hati.
Selamat mencoba ya, Bunda!