Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Mandiri
17-07-2024
Peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah besar untuk membantunya tumbuh menjadi seseorang yang mandiri saat dewasa nanti. Namun kebanyakan orang tua cenderung langsung turun tangan dengan cepat memberi bantuan, dimana secara tidak langsung mereka mengomunikasikan bahwa anaknya tidak mampu untuk melakukannya sendiri.
Oleh karena itu, sebaiknya berikan anak kesempatan untuk berkembang secara mandiri, sehingga mereka mampu belajar mengenai arti tanggung jawab, melatih kreativitas, dan ketahanan mental yang diperlukan untuk sukses di masa depan.
Memahami Pentingnya Menanamkan Sikap Mandiri Sejak Dini
Parenting anak sekolah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan, bimbingan, dan dorongan yang diperlukan agar anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri sejak dini, sehingga mereka merasa yakin bisa melakukan banyak hal dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya, tidak melatih anak untuk mandiri sejak dini dapat membuat mereka tumbuh sebagai individu yang bergantung pada orang lain hingga dewasa.
Ada begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan melatih kemandirian anak sejak dini, diantaranya adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kepercayaan diri, harga diri, motivasi, dan ketekunan di sekolah.
Melatih kemandirian memungkinkan Si Buah Hati merasa memiliki kendali atas hidupnya.
Mendorong anak-anak untuk membangun hubungan sosial dan berkontribusi pada lingkungan sekitarnya.
Mengembangkan tingkat kesadaran diri dan kepekaan anak-anak terhadap orang lain, sehingga terdorong untuk selalu membantu orang-orang yang ada di sekitarnya.
Meningkatkan prestasi akademik.
Memungkinkan anak-anak untuk menjadi pengambil keputusan yang baik dalam hidupnya.
Anak-anak memiliki kebebasan untuk menjalani hidup sepenuhnya dan mempelajari banyak pelajaran penting, namun masih tetap dalam batas kewajaran.
Membuat anak-anak tumbuh bahagia dan sehat karena mereka dapat mencapai sesuatu atas usahanya sendiri.
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak agar Mandiri
Melatih kemandirian anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti tidak bisa untuk diwujudkan. Dalam hal ini, orang tua harus memberikan kepercayaan yang besar sekaligus contoh yang baik bagi anak-anaknya, sebab orang tua merupakan sekolah sekaligus guru pertama bagi mereka. Melansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, berikut ini peranan orang tua dalam melatih kemandirian anak yang dapat disimak.
Memberikan kepercayaan pada anak usia sekolah, misalnya dengan melibatkan anak-anak saat melakukan aktivitas sehari-hari untuk meyakinkan bahwa mereka mampu untuk melakukan banyak hal.
Menerapkan kebiasaan baik yang disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan tingkat perkembangannya. Misalnya mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya, rajin mencuci tangan, membereskan mainan di rumah, menolong teman, berbagi mainan atau makanan dengan orang lain, dan berbagai kebiasaan baik lainnya.
Parenting anak 6 tahun agar menjadi anak yang mandiri selanjutnya adalah dengan menerapkan komunikasi yang baik setiap harinya. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh Si Buah Hati, sehingga mereka bisa menerima dan mengolah pesan dengan baik.
Mengajarkan kedisiplinan pada anak-anak secara konsisten, misalnya dengan membuat aturan yang disetujui bersama di rumah. Jika ada yang melanggarnya, maka akan ada konsekuensi yang harus diterima.
Baca Juga: Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
Tips Parenting untuk Mendidik Anak agar Mandiri
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membantu anak-anak mengembangkan sikap mandiri ini melalui dukungan, bimbingan, dan contoh yang mereka berikan setiap hari. Melansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, berikut ini beberapa tips parenting anak untuk menumbuhkan kemandiriannya dengan baik.
Biarkan anak-anak melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Sebagai orang tua, cukup tunjukkan, ajarkan, dan berikan pengawasan.
Berikan tanggung jawab kepada anak-anak. Misalnya dalam menjaga kebersihan rumah dan berbagai tugas lainnya agar anak-anak belajar bertanggung jawab.mandir
Ajarkan anak-anak keterampilan hidup. Misalnya cara memasak, mencuci, dan mengelola uang (cara menabung dan membelanjakan) agar mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri.
Ajarkan anak bagaimana cara merawat orang lain. Dengan merawat orang lain, anak-anak belajar pelajaran penting tentang tanggung jawab dan kebutuhan untuk memikirkan orang lain. Misalnya dengan mengizinkan anak-anak merawat hewan peliharaan atau mengizinkan anak yang lebih tua untuk merawat adiknya.
Biarkan anak-anak menyelesaikan konflik mereka sendiri, sehingga mereka akan tahu bagaimana menangani situasi ini tanpa bantuan orang tuanya.
Ciptakan lingkungan yang mandiri. Izinkan anak-anak untuk membuat beberapa pilihan mereka sendiri, seperti memilih pakaian untuk dipakai sehari-hari. Berikan anak ruang ketika mereka membutuhkannya.
Tunjukkan rasa percaya diri pada anak-anak, misalnya dengan memuji setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan dalam melakukan sesuatu, bukan hanya memuji keberhasilan. Sebab jika kita hanya memuji keberhasilan, maka anak-anak akan berpikir bahwa kegagalan adalah hal yang buruk.
Ajarkan anak-anak untuk membela diri mereka sendiri. Jangan langsung terburu-buru untuk "menyelamatkan" anak-anak ketika ada konflik atau masalah. Ajaklah mereka untuk berdiskusi atau bermain peran mengenai berbagai cara untuk membela diri.
Doronglah anak-anak untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengambil risiko, bahkan ketika kemungkinan gagal sangat nyata.
Biarkan anak-anak melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Berikan pemahaman bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dihindari dengan cara apa pun. Mengajarkan anak-anak bahwa tidak apa-apa untuk terus mencoba sesuatu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru dalam kehidupan dewasa mereka.
Selain melatih anak untuk mandiri sejak dini, hal lain yang perlu Bunda perhatikan adalah menjaga kesehatan Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya. Lengkapi juga asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikannya DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun. Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro terdapat kandungan gizi seperti:
Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk dukung imunitas.
Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks) untuk untuk dukung proses belajar.
Protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan.
Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan.
Semoga dengan informasi mengenai usia ideal anak masuk SD dan hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum masuk sekolah bisa membantu Bunda agar Si Buah Hati semakin bersemangat untuk menuntut ilmu, ya!