Tanda Gangguan yang Perlu Diwaspadai pada Fase Perkembangan Anak Usia 6 Tahun
27-07-2023
Bunda, tanpa kita sadari fase perkembangan anak usia 6 tahun rasaya berjalan sangat cepat, ya. Dari yang awalnya mereka kita timang-timang, hingga pada akhirnya mereka mulai memasuki masa sekolah dan bertemu dengan anak seusianya. Bagi orang tua, menyaksikan dan mengawasi tumbuh kembang anak dari waktu ke waktu tentu menjadi hal yang cukup menantang. Pasalnya, terkadang ada saja gangguan tumbuh kembang anak usia 6 tahun yang mungkin dialami oleh Si Buah Hati.
Tahap Perkembangan Motorik Pada Anak Usia 6 Tahun
Pada umumnya perkembangan anak usia enam tahun telah mencapai kematangan dan sudah siap untuk belajar. Pada usia ini anak-anak juga sudah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya sehingga sangat penting bagi kita untuk memerhatikan perkembangan motoriknya dengan baik.
Bisa dibilang bahwa kemampuan motorik fisik memiliki peran yang penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab perkembangan motorik seperti perubahan ukuran tubuh anak dapat dideteksi dengan mudah menggunakan panca indera. Berikut ini fase perkembangan motorik untuk anak di atas 6 tahun menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1. Keterampilan tangan
Anak mampu mengendalikan otot tangan, bahu dan pergelangan tangan hampir mencapai tingkat kesempurnaan seperti orang dewasa. Keterampilan ini meliputi keterampilan untuk makan, berpakaian, merawat diri sendiri, menulis, menangkap dan melampar bola, serta membantu melakukan pekerjaan rumah.
2. Keterampilan kaki
Anak-anak pada usia ini biasanya telah mengembangkan kemampuan motorik kasar yang lebih baik. Beberapa perkembangan motorik pada kaki anak usia 6 tahun seperti berlari dan melompat, serta kemampuan untuk mengontrol gerakan kaki mereka dengan lebih baik, seperti menendang bola, mengayuh sepeda, dan melakukan gerakan serupa.
Tanda Gangguan Pada Tumbuh Kembang Anak Usia 6 Tahun
Tak selalu berjalan mulus, sayangnya ada beberapa faktor yang membuat seorang anak harus mengalami gangguan pada masa tumbuh kembangnya. Beberapa gangguan pada fase perkembangan anak usia 6 tahun yang harus diwaspadai berikut ini.
1. Gangguan pertumbuhan fisik
Beberapa gangguan yang mungkin terlihat meliputi pertumbuhan di atas normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal seperti:
Anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas (kelainan hormonal)
Anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit kronis, dan kelainan hormonal.
Lingkar kepala yang tidak sesuai dengan pertumbuhan anak seusianya. Jika lingkar kepalanya melebihi ukuran normal, maka anak memiliki kemungkinan mengalami hidrosefalus, megaensefali, tumor otak, atau hanya merupakan variasi normal.
Lingkar kepala yang kurang dari normal dapat mengindikasikan bahwa anak menderita retardasi mental, malnutrisi kronis, maupun variasi normal.
Mengalami gangguan penglihatan seperti maturitas visual yang terlambat, gangguan refraksi, juling, nystagmus, amblyopia, buta warna, dan kebutaan akibat katarak, neuritis optik, glaukoma, dan gangguan mata lainnya.
Gangguan pendengaran yang terbagi menjadi tuli konduksi dan sensorineural yang disebabkan oleh faktor prenatal seperti genetik dan infeksi seperti Toxoplasmosis, Rubella (campak Jerman), Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes (disingkat TORCH). TORCH merupakan kumpulan beberapa penyakit infeksi yang terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya abortus atau kelainan/cacat bawaan pada janin akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan selama kehamilan dan juga faktor postnatal.
Baca Juga: Perlukah Susu Anak Penambah Berat Badan? Simak di Sini!
2. Gangguan perkembangan motorik
Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah adanya kelainan tonus otot atau penyakit neuromoskular yang menyebabkan anak-anak terlambat dan mengalami kesulitan berjalan dan menggerakkan tangan. Tak hanya itu saja, keterlambatan dalam perkembangan motorik anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan serta kepribadian anak.
3. Gangguan perkembangan bahasa
Kemampuan berbahasa anak melibatkan kemampuan motorik, psikologis, emosional, dan perilaku. Gangguan bahasa pada anak dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi dengan lingkungan, maturasi terlambat, dan faktor keluarga.
4. Gangguan perkembangan emosi dan perilaku
Salah satunya adalah gangguan kecemasan seperti takut sekolah, kecemasan saat berpisah, takut akan lingkungan sosialnya, dan kecemasan setelah mengalami trauma. Jenis gangguan emosi dan perilaku juga dapat berupa kondisi khusus seperti autism dan gangguan perilaku serta interaksi sosial.
Autism merupakan kelainan neurobiologis yang menunjukkan adanya gangguan komunikasi, interaksi, dan perilaku. Anak dengan autism juga mengalami keterlambatan perkembangan bahasa serta muncul gerakan aneh seperti berputar, melompat, atau mengamuk tanpa sebab yang jelas.
Nah, setelah membaca penjelasan mengenai gangguan pada fase perkembangan anak usia 6 tahun di atas, maka cara yang bisa Bunda lakukan agar tumbuh kembang Si Buah Hati dapat berjalan dengan lancar adalah dengan melatih kemampuan motoriknya dengan baik, yaitu motorik kasar maupun motorik halusnya. Untuk melatih kemampuan motorik kasarnya, mulai kenalkan dan biasakan Si Buah Hati untuk melakukan beberapa kegiatan seperti:
- Lompat jauh
- Bermain lompat tali dan berjingkrak
- Melakukan aktivitas fisik seperti bersepeda, berlari, senam, berenang, dan menggunakan alat-alat olah raga
- Memakai pakaian tanpa dibantu
Sedangkan untuk kemampuan motorik halusnya, Bunda bisa melatihnya dengan cara seperti:
- Berlatih menulis dengan tulisan sambung.
- Menggambar pola atau objek
- Memotong kertas dengan mengikuti pola
- Bermain lempar tangkap
- Memainkan benda-benda atau alat-alat mainan seperti puzzle atau plastisin
Untuk mendukung anak dalam melatih kemampuan motoriknya, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik. Selain memberikan makanan bergizi seimbang, lengkapi juga asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikannya susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi ketika di sekolah atau dalam perjalanan.
Semoga penjelasan mengenai fase perkembangan anak usia 6 tahun di atas dapat membantu Bunda dalam mengawasi tumbuh kembang Si Buah Hati, ya. Good luck!