5 Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini agar Mandiri
27-06-2023
Membantu membentuk karakter anak sejak dini agar menjadi seseorang yang mandiri adalah hal yang penting dilakukan oleh orang tua. Melansir dari Harvard Health Publishing, salah satu peran orang tua adalah mempersiapkan anak-anaknya untuk hidup mandiri saat dewasa nanti. Ketika kebanyakan orang tua akan langsung turun tangan dengan cepat untuk membantu, maka secara tidak langsung mereka mengomunikasikan bahwa anaknya tidak mampu untuk melakukannya sendiri.
Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
Agar Si Buah Hati dapat tumbuh sebagai anak yang mandiri dan berani, simak beberapa tips pendidikan karakter anak sejak dini berikut ini.
1. Memberikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk merasa menjadi ‘anak yang sudah besar’
Saat kecil dulu, Bunda pasti ingat bagaimana rasanya bisa melakukan banyak hal sendiri, seperti yang dilakukan oleh ‘anak-anak besar’, bukan? Nah, Bunda juga bisa menerapkannya pada Si Buah Hati. Biarkan mereka untuk merasakan hal yang sama dan belajar bahwa mereka juga mampu untuk melakukan banyak hal sendiri.
Bunda bisa memulainya dari hal sederhana seperti memilih pakaiannya sendiri, menyiapkan makanan ringannya sendiri, atau memesan makanan untuk dirinya sendiri saat berada di restoran. Biasakan juga agar Si Buah Hati berjalan ke rumah teman, sekolah, atau warung dengan sendirinya. Namun pastikan untuk membekalinya dengan berbagai nasehat yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatannya saat berada di jalan.
2. Mengajak Si Buah Hati untuk ikut membersihkan rumah
Memberi anak-anak kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, atau mencuci piring dapat mendorong mereka untuk percaya bahwa mereka mampu dan bisa diandalkan. Jika dilakukan secara rutin, maka hal ini dapat mengajarkan mereka cara mengurus diri mereka sendiri saat dewasa nanti.
3. Memberikan uang saku
Membentuk karakter anak sejak dini agar jadi mandiri juga bisa diwujudkan dengan cara memberikan uang saku untuk mereka kelola. Namun mereka tidak bisa mendapatkan secara cuma-cuma. Bunda bisa memberikan uang saku jika anak-anak dapat menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga yang diberikan padanya dengan baik. Pilihlah pekerjaan rumah tangga yang tidak terlalu rumit, seperti mencuci piring setelah makan, menyapu, membersihkan tempat tidurnya sendiri, dan membersihkan kamar serta ruang belajarnya.
Jumlahnya juga bisa bertambah seiring bertambahnya usia Si Buah Hati. Untuk membantu anak mempelajari konsep menabung dan merencanakan pengeluarannya, bantu Si Buah Hati untuk membagi uang ke dalam tiga tempat, yaitu untuk menyimpan uang, untuk belanja kebutuhan seperti mainan atau camilan, dan tak lupa juga mengajarkan anak untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan.
Baca Juga: Apa Peran Ibu dalam Membentuk Karakter Anak? Simak di Sini!
4. Memberikan pujian atas usaha dan proses Si Buah Hati
Ingatlah Bunda, bahwa tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh Si Buah Hati bisa menjadi hal yang memotivasinya dan membuatnya merasa dihargai. Misalnya saat berhasil mencuci piring, “Wah, hebatnya kamu, Nak, bisa mencuci piring sebanyak ini. Bunda bangga banget, deh. Pastikan sudah nggak ada busa yang tertinggal, ya.”
5. Hindari membandingkannya dengan orang lain
Percayalah bahwa setiap anak memiliki karakteristiknya masing-masing. minat dan bakatnya pun akan berbeda dengan anak seusianya. Oleh karena itu, sebaiknya hilangkan segala prasangka tentang seperti apa anak-anak kita atau memaksakan Si Buah Hati agar tumbuh menjadi seperti apa kita inginkan saat dewasa nanti. Biarkan mereka mengembangkannya minat yang disukainya. Sebagai orang tua, hal yang penting untuk kita lakukan adalah dengan terus mendukungnya.
Hal yang Perlu Dihindari Oleh Orang Tua
Ketika Bunda menerapkan cara mendidik anak agar mandiri dan berani dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang perlu dihindari:
- Terlalu banyak berbicara dan tidak memberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran Si Buah Hati
- Terlalu sering memberikan peringatan atau sanksi. Alih-alih mengajarkannya agar disiplin, memberikan peringatan atau sanksi secara terus-menerus justru dapat membuatnya jadi anak pemberontak dan malas untuk memberikan respons.
- Membuat ia merasa bersalah dan malu akan perbuatannya untuk membenarkan pendapat Ayah dan Bunda. Ingatlah bahwa ia juga membutuhkan waktu untuk belajar menjadi mandiri dan berani. Oleh karena itu, sebaiknya selalu berikan dukungan dan dorongan positif ya, Bunda.
- Tidak memenuhi kebutuhan gizi penting di masa pertumbuhannya. Padahal, asupan gizi yang seimbang dan sesuai kebutuhan usianya akan membantu tumbuh-kembang yang optimal.
Cara membentuk karakter anak sejak dini ini tentu dapat memberikan hasil yang optimal jika Bunda terus memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik. Berikan makanan dan minuman bergizi seimbang secara rutin. Selain itu, lengkapi juga dengan DANCOW FortiGro dua kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun karena ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.
Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi di sela-sela aktivitas Si Buah Hati di sekolah maupun di rumah.