10 Cara Cepat Belajar Mengaji untuk Anak
18-04-2023
Tak hanya mengajak anak untuk belajar sholat dan berpuasa, mengajarkan anak untuk mengaji juga harus dilakukan sejak dini. Namun, mengingat bahwa belajar mengaji merupakan hal baru dalam hidup Si Buah Hati, maka butuh cara khusus bagi orang tua agar dapat mendampinginya belajar dengan nyaman dan menyenangkan, sehingga mereka tidak mudah merasa bosan.
Cara Belajar Mengaji untuk Anak
Belajar mengaji pada umumnya didominasi dengan kegiatan membaca. Bagi kebanyakan anak, kegiatan membaca bukanlah hal yang mudah. Mereka seringkali mengalami kesulitan dalam membuat hubungan antara huruf dan bunyinya. Namun di sisi lain, mengenal huruf, suara, dan kata-kata adalah keterampilan penting untuk belajar sepanjang hidup bagi semua anak.
Berikut ini beberapa cara yang dapat membantu Buah Hati bersemangat untuk membaca dan belajar hal baru dalam hidupnya.
1. Mulai dari hal yang disukai Si Buah Hati
Pada umumnya, anak-anak lebih suka untuk membaca sesuatu yang menarik minatnya. Misalnya, buku cerita bergambar, komik, atau bacaan lainnya yang menyenangkan bagi Si Buah Hati. Dalam hal ini, buku cerita dan komik dapat membantu anak-anak memahami bahwa peristiwa terjadi secara berurutan. Selain itu, buku-buku ini juga membantu membangun kosakata dan menunjukkan bahwa buku bisa menyenangkan untuk dilihat.
Hal ini juga bisa Bunda jadikan sebagai tips belajar mengaji untuk anak. Alih-alih langsung memaksa anak untuk bisa membaca buku Iqra atau Al-Quran, Bunda bisa memulainya dengan mengajak anak membaca buku bacaan yang menceritakan tentang seorang anak yang sedang belajar mengaji. Setelah Si Buah Hati merasa nyaman dengan kegiatan membaca dan tertarik dengan kebiasaan tokoh yang dalam buku cerita, Bunda bisa mulai mengajaknya untuk mengaji, deh.
2. Tanamkan kebiasaan membaca
Cara belajar mengaji dengan cepat pada anak selanjutnya adalah dengan membiasakan mereka untuk membaca dan mengulangnya kembali. Pengulangan ini membantu Si Buah Hati mempelajari teks dan pada saatnya nanti dapat membacanya dengan percaya diri. Membaca buku baru juga dapat membantu mereka melihat sesuatu yang baru dan memahami cerita dengan lebih baik. Hal inilah yang akhirnya dapat menginspirasi mereka untuk mencoba buku-buku baru.
3. Membaca dengan suara yang keras dan percaya diri
Ajak Si Buah Hati untuk membaca bersama dengan suara yang keras dan percaya diri. Cara ini dipercaya dapat membantu Buah Hati dalam membangun kosakata, memperkenalkan fakta dan ide baru, dan menghubungkan suara dengan huruf di setiap halaman. Tak hanya itu saja, membaca buku bersama Buah Hati juga merupakan salah satu momen untuk meningkatkan bonding antara orang tua dan anak sekaligus menunjukkan pada Buah Hati bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan bersama-sama.
4. Buat catatan untuk dibaca oleh Buah Hati
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan untuk membaca lebih banyak pada Si Buah Hati setiap harinya. Bunda bisa menuliskan catatan dan menempelkannya di lemari es, meja belajar anak, atau di tempat lain yang seringkali dijangkau oleh mereka. Dengan begini, minat membacanya dapat terus meningkat, deh.
5. Ajak anak untuk ikut bermain permainan kata
Bunda bisa melakukannya saat berada dalam perjalanan, di malam hari sebelum tidur, atau saat menghabiskan waktu luang bersama Si Buah Hati. Tujuannya adalah untuk membangun keterampilan bahasa dan memperbanyak kosakata yang ia pahami.
Hal ini juga bisa dijadikan cara belajar mengaji untuk anak yang menyenangkan. Misalnya saat Bunda menyebutkan beberapa huruf hijaiyah dengan nyanyian, maka Si Buah Hati harus melanjutkannya sesuai dengan urutan yang benar.
Baca Juga: 7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak
6. Belajar mengaji melalui e-book
Bunda juga bisa memulai percakapan yang membangun kecintaan Si Buah Hati untuk membaca dan belajar dengan memanfaatkan teknologi, salah satunya adalah e-book yang biasanya disusun dengan format yang menarik. Dengan begini, Si Buah Hati bisa belajar mengaji dengan lebih menyenangkan.
7. Minta bantuan tenaga pengajar
Untuk memaksimalkan kemampuan atau kemauan anak untuk belajar, Bunda juga bisa memanfaatkan tenaga pengajar yang sesuai. Khusus untuk belajar mengaji, Bunda bisa mendaftarkan Buah Hati ke Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA atau TPQ) agar mereka dapat belajar membaca Al-Qur'an sejak usia dini dengan lebih baik.
8. Mendengarkan Lantunan Al-Quran
Agar Si Buah Hati semakin semangat belajar mengaji, Bunda juga harus konsisten memberikan contoh yang baik di rumah. Jika orang tua gemar membaca Al-Qur’an, maka anak-anaknya pun akan cenderung tertarik untuk mengikutinya. Oleh karena itu, cara agar anak senang mengaji yang tepat adalah dengan membiasakan membacakan Al-Qur’an di depan Si Buah Hati dan ajaklah mereka untuk mendengarkan bahkan ikut serta membacanya.
Berikan pemahaman juga bahwa sebelum membaca Al-Qur’an ada adab yang harus mereka patuhi. Ajarkan pada Si Buah Hati untuk mengambil wudhu sebelum membaca, menjaga kebersihan Al-Qur’an, serta membaca dengan tartil dan tajwid yang baik.
Selain itu, Bunda juga bisa membiasakan Si Buah Hati untuk mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an sejak dini, baik saat berada di rumah maupun saat perjalanan (di dalam mobil) yang bisa diputar dari handphone atau Al-Qur’an digital. Dengan begini, Si Buah Hati bisa terbiasa dengan nada dan lafal Al-Qur’an.
9. Membuat Kuis Tebak Huruf
Selain membiasakan Si Buah Hati untuk mendengarkan dan membaca lantunan ayat Al-Qur’an, penting juga untuk menanamkan pemahaman tentang makna dan keutamaan membaca Al-Qur’an. Untuk memulainya, Bunda bisa mengenalkan huruf hijaiyah, cara penulisan, pelafalan, hingga cara membaca rangkaian huruf hijaiyah dengan benar.
Agar lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk bermain kuis tebak huruf hijaiyah. Jika mereka menjawabnya dengan benar, berikan pujian atas usahanya kemudian berikan tebakan yang lebih menantang untuk mengasah kemampuannya.
Meski begitu, penting juga diketahui oleh setiap orang tua bahwa setiap anak memiliki kemampuan belajar yang berbeda, termasuk saat belajar mengaji. Oleh karena itu, pastikan bahwa Bunda tidak memaksakan Si Buah Hati untuk belajar melebihi kemampuannya. Sebaliknya, sesuaikan porsi belajar mengaji dengan kemampuan dan usianya.
Cara mengajarkan anak mengaji yang juga bisa diterapkan adalah dengan tetap membimbing dan mengulang waktu belajar secara rutin 15-30 menit dalam satu hari. Tetap sabar dan jangan pernah menyerah jika Si Buah Hati belum bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar ya, Bunda.
10. Penuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati
Agar proses belajar mengaji Si Buah Hati berjalan dengan optimal, pastikan bahwa kebutuhan nutrisi hariannya tercukupi dengan baik ya, Bunda. Berikan makanan dengan gizi seimbang mulai dari protein, serat, karbohidrat kompleks, zat besi, vitamin, serta mineral yang penting untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Tak cukup hanya dengan makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:
- Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
- Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
- Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.
Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati. DANCOW UHT praktis dikonsumsi anak sebagai bekal sekolah, di sela-sela aktivitasnya di sekolah maupun di rumah, atau pun dalam perjalanan.