Cinta Bunda, Cinta Sejati
13-11-2020
Bunda, pasti sudah sering mendengar ungkapan “Si Buah Hati adalah anugerah” bukan? Namun, pernahkah Bunda berpikir, bagaimana ungkapan ini bisa muncul ke permukaan?
Ini adalah alasannya. Saat Ayah dan Bunda dipertemukan, hal itu merupakan rencana Tuhan. Ayah dan Bunda ditakdirkan untuk jatuh cinta, pacaran, menikah, dan membentuk keluarga, kemudian dikaruniai Si Buah Hati. Sebagai anugerah Tuhan, Si Buah Hati tentu sangatlah berharga. Oleh karena itu, menjadi Bunda adalah berkah dan amanah dari Tuhan yang harus dijalankan sepenuh hati.
Tidak ada yang meragukan pentingnya peran Bunda dalam perkembangan Si Buah Hati. Kasih sayang dan perhatian Bunda mempunyai pengaruh yang sangat besar pada seluruh proses tumbuh kembang Si Buah Hati.
Selama proses tumbuh kembang tersebut, seluruh aspek kecerdasan dan kepribadian Si Buah Hati akan berkembang secara optimal. Cinta Bunda membuat Bunda akan memastikan bahwa Si Buah Hati terlindungi di dalam seluruh proses tumbuh kembangnya, sambil memberinya ruang untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat, mandiri, dan ceria.
Cinta Bunda adalah cinta sejati. Dalam mewujudkannya, Bunda perlu mengekspresikannya secara bijaksana. Caranya adalah dengan memberikan apa yang terbaik, dan yang dibutuhkan Si Buah Hati. Sehingga, bukan hanya memberikan apa yang disukai atau diinginkan Si Buah Hati.
Cinta sejati Bunda juga terlihat saat Bunda tidak menjadi sosok yang over-protective terhadap Si Buah Hati, melainkan memberikan kebebasan padanya untuk berani bereksplorasi dengan tetap memberikan pengawasan yang wajar serta perlindungan dari dalam tubuhnya agar tetap sehat selama bereksplorasi.
Sesungguhnya peran Bunda dalam mendidik Si Buah Hati sudah dimulai sejak ia masih dalam kandungan. Apa yang Bunda perdengarkan, bacakan, atau alami selama kehamilan akan dirasakan pula oleh Si Buah Hati. Perasaan Bunda selama kehamilan akan dipelajari oleh Si Buah Hati dan kemungkinan besar akan diadopsi oleh Si Buah Hati menjadi bagian dari karakter emosinya.
Pendidikan (stimulasi) akan terus berlanjut saat Si Buah Hati sudah dilahirkan sampai seterusnya di sepanjang tahap tumbuh kembangnya. Pemenuhan kebutuhan Si Buah Hati di setiap tahap perkembangannya sangat penting untuk proses tumbuh kembang yang optimal.
Selain stimulasi, hal lain yang harus dipenuhi oleh Bunda di setiap tahap perkembangan Si Buah Hati adalah kecukupan nutrisi, attachment (kelekatan), dan eksplorasi.
Nutrisi penting sebagai penentu pertumbuhan. Kecukupan nutrisi seimbang akan membantu tumbuh kembang Si Buah Hati secara optimal, termasuk tumbuh kembang otak dan fisik Si Buah Hati. Manfaat lainnya adalah mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati.
Nutrisi yang berperan untuk bantu cegah Si Buah Hati gampang sakit biasa disebut sebagai nutrisi perlindungan yang antara lain ditemukan dalam kandungan probiotik (L rhamnosus & B longum); serat pangan inulin; vitamin A, C, E; serta mineral selenium dan zink.
Attachment adalah ikatan emosional yang berkualitas antara Si Buah Hati dengan Bunda. Kualitas hubungan antara Bunda dan Si Buah Hati sangat penting. Attachment dibangun terutama melalui sentuhan. Kualitas yang baik akan mendukung perkembangan emosi Si Buah Hati secara positif.
Attachment dengan Bunda akan menumbuhkan perasaan hangat, rasa percaya, dan aman pada Si Buah Hati. Hal ini akan memengaruhi seluruh perkembangan psikologis Si Buah Hati di tahap perkembangan selanjutnya. Hubungan yang berkualitas antara Bunda dan Si Buah Hati juga menunjang perkembangan keterampilan sosial yang baik pada Si Buah Hati.
Stimulasi adalah pemberian rangsangan dari lingkungan yang memancing respon tertentu. Stimulasi dibutuhkan untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan dalam diri anak, meliputi aspek kognisi, fisik, dan psikososial. Si Buah Hati membutuhkan stimulasi yang mengutamakan rasa nyaman, aman, dan menyenangkan.
Bentuk stimulasi bisa dimulai dari hal sangat sederhana yang bisa Bunda lakukan, antara lain dengan cara memeluk, menggendong, menatap mata Si Buah Hati, dan mengajaknya berbicara atau tersenyum. Ketika masuk ke usia toddler, stimulasi bisa dilakukan melalui kegiatan bermain seperti menggambar, mewarnai bersama dengan cat air, dan bermain menyusun balok-balok.
Eksplorasi adalah stimulasi yang dilakukan secara bebas dan aktif di luar ruang antara lain berbagai kegiatan outdoor, olahraga, bermain bersama teman, dan permainan edukatif lainnya. Kegiatan di luar ruang yang aktif dan bersentuhan dengan alam adalah hal yang baik untuk dilakukan.
Selain dapat meningkatkan pengetahuan Si Buah Hati, eksplorasi juga dapat melatih rasa percaya diri dan kemandirian Si Buah Hati, lho! Simulasi digital adalah sarana yang boleh digunakan untuk melengkapi proses stimulasi yang ada.
Dengan catatan, stimulasi digital tidak boleh menggantikan stimulasi riil, karena bagaimana pun stimulasi riil merupakan bentuk stimulasi yang terbaik. Dengan demikian, penggunaan stimulasi digital harus sangat bijaksana dan dipantau ketat oleh Bunda.
Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Artikel ini ditulis oleh dra. Ratih Ibrahim, MM., Psi
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.