Tips Membaca Dongeng untuk Dukung Kemampuan Bicara Si Buah Hati
28-10-2020
Mungkin Bunda sering mengajak Si Buah Hati membaca dongeng di rumah, ya. Katanya, hal ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan bahasa Si Buah Hati. Apalagi untuk anak yang sudah memasuki usia Prasekolah, kemampuan bahasa dan bicaranya yang semakin bertambah itu butuh stimulasi yang tepat untuk mengasah kemampuan berbicaranya.
Tapi, saat mendongeng apakah Bunda juga aktif mengajak Si Buah Hati untuk berinteraksi dengan ceritanya? Hal ini penting untuk diperhatikan, lho. Sebab, membaca dongeng dengan satu arah alias hanya membaca saja, belum efektif untuk mendukung kemampuan bahasanya. Untuk mengasah kecerdasan bahasa Si Buah Hati, Bunda disarankan menggunakan metode membaca dongeng dua arah. Maksudnya, Bunda perlu melibatkan Si Buah Hati untuk berinteraksi dan berkomunikasi saat mendongeng. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh V.L Walker tahun 2001, anak-anak yang dibacakan dongeng dengan metode dua arah memiliki angka pemahaman yang tinggi dan memiliki kosakata yang lebih banyak dibanding anak-anak yang hanya sekedar membaca tanpa interaksi. Lalu, bagaimana cara melakukan metode membaca dongeng dua arah? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Berikan Pertanyaan Kepada Si Buah Hati
Sembari membacakan dongeng, tanyakan juga beberapa pertanyaan untuk melihat pemahaman Si Buah Hati terhadap cerita yang dibacakan. Misalnya pertanyaan seputar “siapa”, “kapan” dan “di mana”. Contohnya ketika membacakan dongeng monyet yang mencuri pisang milik kura-kura, Bunda bisa bertanya kepada Si Buah Hati “Siapa yang mencuri pisang milik kura-kura?” Cara ini dapat membantu Bunda melihat apakah Si Buah Hati memahami pesan yang disampaikan orang lain.
Pancing Anak untuk Berempati
Selain bertanya “apa”, “siapa”, dan “di mana”, Bunda juga bisa memberikan pertanyaan yang memancing rasa empatinya. Misalnya, “Bagaimana menurutmu kalau kamu jadi si Kura-Kura yang pisangnya dicuri dan dimakan oleh monyet?” Ini adalah stimulasi untuk melatih Si Buah Hati mengekspresikan emosi dengan kalimat dan kata-kata.
Baca Juga: Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Anak
Tanyakan Kelanjutan Jalan Cerita
Misalnya “Wah, Monyet ternyata bukannya membantu mengambil pisang milik kura-kura, tapi malah memakan habis pisangnya! Apa ya yang akan dilakukan oleh Si Kura-kura terhadap monyet?” Dengan mengajak Si Buah Hati menebak kelanjutan jalan cerita, ia kan terlatih untuk belajar menyuarakan pendapat atau ide yang ada di dalam pikirannya.
Nah, sekarang sudah tahu kan Bunda, mana cara mendongeng yang dapat membantu optimalkan kemampuan bahasa Si Buah Hati di usia Prasekolah. Jadi, jangan ragu terus libatkan Si Buah Hati untuk berinteraksi saat membacakan dongeng untuknya.
Selain memberikan stimulasi yang tepat sesuai usianya, seperti membaca dongeng dengan metode dua arah, pastikan juga Si Buah Hati mendapat asupan gizi yang lengkap dan seimbang untuk mendukung perkembangan kecerdasan Bahasa Si Buah Hati.
DANCOW 3+ Nutritods dengan kandungan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya serta Lactobacillus rhamnosus. Bantu dukung eksplorasi masa Prasekolah Si Buah Hati usia 3-5 tahun.
Asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang dapat mendukung perlindungan saat ia belajar dan bereksplorasi. Pantau juga sejauh mana perkembangan kemampuan bicara Si Buah Hati, apakah sudah sesuai dengan usianya di Nutritods 101 Monitor.