5 Hal yang Memicu Si Buah Hati Sering Tantrum
09-11-2020
Pada usia 3 tahun, Si Buah Hati akan mengalami perkembangan yang menakjubkan. Dari segi emosional, Si Buah Hati sering mengatakan “tidak” dan sering mengalami tantrum atau marah-marah. Perilaku bicara “tidak” itu adalah salah satu cara ia untuk menunjukkan self-autonomy. Di sini Si Buah Hati ingin menjadi pusat perhatian dan gemar “membantah”.
Kata “tidak” menunjukkan bahwa Si Buah Hati ingin mengungkapkan bahwa dirinya “ada” dan memiliki keinginan yang semestinya terpenuhi. Selain bentuk pengungkapan diri, kata “tidak” adalah bentuk sikap ingin diperhatikan. Jika kata itu dirasa kurang ampuh, Si Buah Hati akan menggantinya dengan melakukan tantrum.
Menurut penelitian Agustina Wulandari dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, banyak hal yang dapat memicu emosi Si Buah Hati meledak hingga tantrum. Misalnya:
1. Rasa lelah
Si Buah Hati yang memiliki aktivitas padat dan tidak punya banyak waktu untuk bermain, biasanya akan merasa kelelahan. Di sinilah ia menjadi lebih sensitif dan cepat marah.
2. Keinginannya Tidak Tercapai
Jika memiliki keinginan yang tidak tercapai, Si Buah Hati akan merasa gagal. Seperti orang dewasa, ia pun bisa merasa frustasi. Keadaan inilah yang kemudian memicu perasaan marah.
3. Kekangan Orang Tua
Anak usia 3 tahun juga dapat merasa jenuh dengan kekangan dari orang tua yang terkesan selalu mendikte. Marah adalah salah satu ledakan dari perasaan jenuh tersebut.
4. Perkembangan Fisik dan Kognitif
Di usia dini, perkembangan fisik dan kognitif Si Buah Hati lebih cepat ketimbang kemampuannya berbahasa atau berbicara. Pada saat inilah, ia merasa sulit mengungkapkan keinginannya hingga frustasi dan marah.
5. Kondisi Sosial
Usianya memang masih sangat muda, namun bukan berarti Si Buah Hati tidak mengerti kejadian yang berlangsung di sekitarnya. Ketika merasakan ada situasi berbeda yang terkesan mengancam kenyamanannya, misalnya kedua orang tua berpisah, Si Buah Hati bisa menunjukkan sikap frustasi hingga akhirnya tantrum.
Dalam buku Serba-serbi Anak, Windya Novita, pada umumnya, Si Buah Hati menunjukkan rasa kesal atau amarah dengan menghentakkan kaki, menendang, berteriak, meninju, membanting pintu, merengek, atau kerap menyatakan tidak.
Sikap marah-marah itu ia anggap sebagai sesuatu yang bisa membuat orang di sekitar akan memberikan perhatian. Si Buah Hati akan berhenti tantrum bila ada orang dewasa yang kemudian memberikan perhatian atau memberikan sesuatu yang diinginkan.
Untuk mencegah hal ini terjadi berlarut-larut, Bunda dapat mengajak Si Buah Hati melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatiannya. Misalnya dengan cara:
A. Memberikan Perhatian
Mungkin Bunda memiliki segunung kesibukan. Namun bila Si Buah Hati mengajak Bunda bermain, sebaiknya turutlah dalam dunianya. Meluangkan waktu untuk ikut bermain bersama akan membuat Si Buah Hati merasa memperoleh perhatian dan kasih sayang.
B. Beri Pengertian
Ketika Si Buah Hati meminta sesuatu dan Bunda tidak dapat memenuhinya, sebaiknya jangan langsung memberikan penolakan. Namun berikanlah ia pengertian bila Bunda tidak bisa memberikan hal yang diinginkan Si Buah Hati pada saat itu juga. Dengan memberikan alasan, Si Buah Hati pun akan belajar memahami kondisi orang tuanya.
C. Alihkan Perhatian Si Buah Hati
Jika Si Buah Hati terlanjur marah dan tantrum, cobalah Bunda alihkan perhatiannya ke hal yang lebih menarik. Misalnya memberikan mainan yang paling disukai atau mengajaknya melakukan hal-hal menyenangkan, seperti membaca buku atau menonton film kesayangan.
D. Ajari Si Buah Hati Mengatasi Rasa Marah
Di usia 3 tahun, sesungguhnya Si Buah Hati sudah bisa mengerti apa yang Bunda bicarakan. Karena itu, ada baiknya bila Bunda juga mengajarinya cara mengungkapkan keinginan dan amarah yang benar. Seperti meminta Si Buah Hati masuk ke kamar kala marah. Dan baru boleh menghampiri Bunda usai emosinya mereda.
Hal yang terpenting, Bunda tidak perlu ikut emosi dalam menghadapi Si Buah Hati yang sedang marah. Sebab, pada dasarnya, Si Buah Hati hanya perlu bimbingan dan diberi pengertian.
Bunda juga dapat mendukung tumbuh kembang emosional Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.