5 Cara Menumbuhkan Kebiasaan Makan yang Baik Bagi Anak
14-11-2020
Apakah Si Buah Hati kesayangan Bunda sedang susah makan? Apakah dia pasang aksi tutup mulut saat Bunda hendak menyuapinya? Ataukah ia malah mengemut makanan yang sudah berada di dalam mulut? Jika sedang menghadapi situasi ini, maka Bunda butuh solusi untuk mengatur kebiasaan makan yang baik Si Buah Hati
Nova Anace Tompunu, mengulas kebiasaan anak yang suka mengemut makanan dalam bukunya, Superfood untuk Tumbuh Kembang Optimal Bayi. Menurut Nova, umumnya kebiasaan mengemut makanan muncul akibat masalah kesehatan di sekitar mulut seperti sariawan, sakit gigi, radang tenggorokan, atau kelainan sensorik pada mulut. Selain itu, perilaku mengemut bisa terjadi karena Si Buah Hati sedang mengalami masalah gangguan sistem pencernaan.
Lalu, kata Nova, hal lain yang mendasari kebiasaan Si Buah Hati mengemut makanan, yakni perjalanan sejarah makan sedikit bermasalah. Misal, saat anak harus belajar mengunyah, tapi Bunda malah sering memberikan makanan bertekstur cair dan lembut. Sehingga sistem gerak otot yang mencakup area rongga mulut, rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan pipi tidak terstimulasi.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Kaya Vitamin D untuk Anak
Masalah lain yang bisa menimbulkan kebiasaan mengemut makanan pada anak adalah situasi saat makan. Misal, orang yang mengasuh anak justru menciptakan momen makan sebagai aktivitas yang menegangkan. Paksaan, bentakan, dan hal-hal yang membuat anak takut bisa menimbulkan kesan di kepala anak bahwa momen makan tidak menyenangkan, membuat kebiasaan makan yang baik menjadi hilang.
Selain itu, kebiasaan makan sambil bermain, sambil jalan, atau menonton televisi juga kurang baik. Bisa jadi Si Buah Hati malah terlalu asyik dengan aktivitas selingannya. Sehingga Si Buah Hati lupa ada makanan di dalam mulutnya.
Memang, saat anak susah makan, selalu membuat Bunda pusing bukan kepalang. Tapi Bunda bisa belajar mengatasi kebiasaan mengemut makanan yang dilakukan Si Buah Hati. Berikut tips dari Nova untuk mengatasi perilaku negatif tersebut.
- Tetap jaga kesabaran, jangan paksa Si Buah Hati. Berikan contoh cara makan yang benar. Tunjukkan cara menggerakkan mulut dan gigi ketika makanan masuk ke dalam mulut.
- Periksa gigi, mulut, dan tenggorokan anak. Jika memang ada masalah, segera periksakan ke dokter.
- Tetap berikan tekstur makanan sesuai tahapan usia anak, sebab ini penting dalam perkembangan oromotorik anak.
- Biasakan untuk melakukan aktivitas makan di meja makan, matikan televisi. Hindari kebiasaan makan sambil jalan-jalan atau bermain.
- Jangan biasakan ada aktivitas selingan, seperti bermain atau menonton televisi hingga sesi makan selesai. Selalu minta anak mengunyah dan menelan makanannya sebelum memulai aktivitas lain.