Pintar Mengantre Lewat Aktivitas Sehari-hari
06-11-2020
Bunda, Si Buah Hati yang sudah berada pada tahapan usia 5+ akan memasuki dunia sosial. Periode ini merupakan saat yang tepat untuk mengajarinya mengenai budaya mengantre. Memang tidak mudah untuk mengajarinya, apalagi bila lingkungan sekitar tidak menunjukkan contoh yang baik.
Stimulasi anak-anak agar dapat dan mau mengantre dengan membawanya ke tempat umum seperti ATM, kasir swalayan, loket tiket kereta api, maupun saat membeli makanan di food court.
Jadi Panutan yang Baik
Cara terbaik untuk mengajarkan kebiasaan baik berasal dari peran Ayah dan Bunda. Teladan mengantre yang baik harus dicontohkan sesering mungkin, karena untuk menanamkan nilai kesopanan kepada Si Buah Hati tidak bisa sekali jadi.
Dalam proses belajarnya, anak-anak cenderung menggunakan observasi dan imitasi, yaitu dengan meniru apa yang dilihat. Hal ini disebabkan juga oleh kemampuan memori, penyelesaian masalah, dan atensi yang meningkat pesat dalam proses tumbuh kembangnya.
Melatih Kesabaran
Membiasakan diri untuk mengantre memberikan banyak manfaat bagi perkembangan Si Buah Hati, misalnya bagaimana mengatur waktu, melatih kesabaran, disiplin, bersosialisasi, dan juga menghormati orang lain. Selain itu, bentuk disiplin ini juga mampu memupuk rasa percaya dirinya serta penting untuk menjadi bekal saat tumbuh menjadi pribadi yang dewasa kelak.
Memuji Si Buah Hati
Kebiasaan mengantre yang ditanamkan sejak dini akan tertanam sehingga terbiasa melakukannya, kemanapun Si Buah Hati pergi. Selain membawanya ke tempat umum, ingatkan kebiasaan mengantre untuk hal-hal sederhana, misalnya bergantian bermain di playground, antre saat mencuci tangan, atau tidak saling mendorong saat masuk kelas. Nyatakan betapa besar cinta Bunda padanya dengan memuji aksi cerdasnya.
Ajarkan budaya mengantre pada Si Buah Hati sejak dini, agar nantinya dapat bersosialisasi dan memasuki dunia sosial dengan bekal yang baik.