5 Cara Ajak Si Buah Hati Ikutan Belajar Puasa
13-11-2020
Tahukah Bunda, di zaman nabi, para sahabat sudah memperkenalkan puasa kepada Si Buah Hati sejak usia dini. Hadis riwayat Bukhari Muslim merekam cara para sahabat mendidik anak-anaknya. Mereka mengajak Si Buah Hati ke masjid untuk beribadah saat Ramadan.
Sebagai imbalan, mereka membuatkan mainan dari kapas yang berwarna. Mainan dari kapas itu diberikan sebagai motivasi agar Si Buah Hati tetap berpuasa.
Itu cara sahabat nabi, Bagaimana dengan Bunda? Agar Si Buah Hati betah berpuasa, Bunda harus pandai membuat ibadah tersebut menyenangkan bagi dia. Ada banyak cara untuk membuat puasa menyenangkan untuk Si Buah Hati.
Semua tergantung kreativitas Bunda. Berikut beberapa caranya menurut buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah (2004), untuk menerapkan eksplorasi baik berikut ini;
1. Ciptakan Suasana yang Membuat Antusias
Agar Si Buah Hati tertarik berpuasa, Bunda bisa memulai dengan menyambut Ramadan dengan aktivitas yang tidak biasa. Misalnya mendekor rumah dengan pernak-pernik Ramadan. Mulai dari tulisan Marhaban Ya Ramadan ataupun menempelkan pernak-pernik Ramadan di sudut-sudut rumah. Lebih seru lagi jika Bunda melibatkan Si Buah Hati dalam aktivitas mendekor tersebut.
Saat menunaikan ibadah puasa, Bunda perlu juga mengajak anak bermain bersama. Pilihlah permainan yang tidak menguras energi banyak, sehingga ia tidak terlalu lelah hingga tergoda membatalkan puasanya. Bunda bisa memilih eksplorasi di bulan puasa dengan mengajaknya membuat kartu Lebaran atau mendesain kamar dengan nuansa Ramadan.
2. Ceritakan Dongeng Seputar Ramadan
Dongeng sangat melekat pada anak. Biasanya Si Buah Hati akan lebih cepat belajar dari cerita-cerita atau dongeng yang seru dan menarik. Nah, agar Si Buah Hati tertarik untuk berpuasa, sebaiknya Bunda mulai membacakan dongeng soal manfaat atau hikmah puasa, sebelum dan saat Ramadan.
Dengan begitu, diharapkan Si Buah Hati antusias menyambut Ramadan dan tertarik untuk berpuasa.Bahan untuk mendongeng pun bisa dari berbagai sumber, Bunda. Mulai dari buku dongeng atau buku kisah nabi-nabi. Tidak hanya dari buku, Bunda juga bisa menceritakan pengalaman pribadi yang seru saat menjalani puasa. Kisah puasa Bunda saat kecil pun bisa menjadi bahan cerita.
3. Menyajikan Hidangan Istimewa Saat Sahur dan Berbuka
Saat sahur bersama, biasanya Si Buah Hati enggan bangun. Entah karena ia masih mengantuk atau belum terbiasa bangun pada dini hari. Agar Si Buah Hati bersedia bangun, Bunda bisa menyajikan makanan sahur yang disukai dan jarang dinikmatinya. Dengan menyuguhkan makanan yang menarik, ia tentu akan lebih bersemangat menjalani puasa setelah sempat enggan bangun sahur.
Cara lain agar Si Buah Hati bersemangat untuk sahur adalah mengajak dia menyiapkan makanan. Karena mengikutsertakannya, anak akan merasa terlibat dengan kegiatan sahur. Apalagi jika makanan yang disiapkan merupakan favoritnya, Si Buah Hati tentu bakal sangat senang.
Selain menarik bagi Si Buah Hati, ada hal yang harus diperhatikan dalam sajian sahur. Bunda sebaiknya menyuguhkan makanan yang dapat menahan lapar seperti daging, ikan, telur, tempe, ayam, sayuran berserat, dan buah-buahan yang mengandung banyak air. Sementara makanan berkarbohidrat dianjurkan tidak dikonsumsi berlebihan.
Lalu untuk menu berbuka, sajikanlah minuman yang menyegarkan atau makanan manis namun ringan. Misalnya saja puding melon atau sop buah. Selain lezat, menu seperti ini tentunya kaya gizi dan bisa memenuhi asupan nutrisi anak setelah seharian berpuasa.
4. Beri Hadiah Setelah Si Buah Hati Menunaikan Puasa
Menahan lapar dan minum bagi Si Buah Hati tentu penuh pengorbanan. Apalagi ia sedang dalam masa pertumbuhan, hingga akan mudah lapar dan haus. Karena puasa merupakan perjuangan bagi Si Buah Hati, tidak ada salahnya Bunda memberikan hadiah untuknya.
Tujuan pemberian hadiah ini sendiri untuk memotivasi Si Buah Hati agar mau kembali berpuasa di hari berikut atau pada Ramadan mendatang. Jangan pula Bunda mengajukan hadiah sebagai iming-iming atau janji. Sebab jika Bunda menjanjikan, Si Buah Hati dikhawatirkan berpuasa hanya untuk mendapatkan hadiah.
Lalu apa bentuk hadiah itu? Bunda tak perlu melulu memberikannya hadiah dalam bentuk barang. Namun, bisa juga berupa ajakan jalan-jalan ke luar rumah atau mengunjungi tempat yang disukai Si Buah Hati.
5. Jangan Ada Paksaan
Puasa belum wajib bagi Si Buah Hati. Karena itu, ajaklah ia berpuasa sebagai pengenalan. Jika anak merasa sudah tidak bisa menahan lapar dan haus, Bunda harus memakluminya.
Berikan ia kelonggaran agar tetap mau berpuasa di keesokan hari namun, Bunda juga dapat menyiasatinya dengan menetapkan target bagi Si Buah Hati. Contoh, pada hari pertama puasa hingga jam tertentu. Di hari berikutnya waktu puasa bertambah dan seterusnya.
Siapkan juga hidangan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.