Trik Agar Si Buah Hati Mudah Beradaptasi di Lingkungan Baru
05-11-2020
Bunda, saat Si Buah Hati sudah memasuki usia pra-sekolah, pastinya mereka akan dihadapkan dengan lingkungan baru, berkenalan dengan ibu guru dan anak-anak sebayanya yang kelak akan menjadi teman sepermainan. Namun apa yang terjadi bila ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya? Bila itu terjadi, Bunda perlu mendampingi sikap optimisnya tumbuh.
Menurut Femi Olivia dan Lita Ariani S, dalam buku Inner Healing @ School, sikap optimis akan mendorong anak untuk lebih percaya diri, tidak mudah menyerah, dan mudah beradaptasi. Selain menumbuhkan sikap optimis anak, Bunda bisa pula melakukan beberapa hal di bawah ini, agar ia mudah berbaur dengan lingkungan baru"
Temani Si Buah Hati
Ketika Si Buah Hati baru datang di lingkungan baru, Bunda jangan meninggalkannya sendirian, meskipun tempat yang baru didatangi adalah rumah kakek nenek atau kerabat lainnya. Sebab saat berusia 1-3 tahun, ia tertarik untuk bereksplorasi dan masih membutuhkan kehadiran orang dewasa untuk memberikan rasa aman.
Begitu pula saat bermain di tempat baru, anak akan bermain dengan teman-teman sebayanya tapi pasti akan kembali pada Bunda. Setelah Si Buah Hati sudah bisa berbaur dengan lingkungannya dan Bunda sudah memastikan lokasi itu aman serta nyaman, Bunda bisa mulai mengurangi durasi untuk menemaninya. Sehingga ia akan semakin mandiri dan tahu cara berinteraksi yang baik dengan lingkungannya.
Ceritakan tentang lingkungan baru
Agar Si Buah Hati lebih mudah beradaptasi, ada baiknya Bunda menceritakan terlebih dulu keadaan tentang lingkungan yang akan didatangi. Ceritakan kondisi tempat baru dengan detail dan menggunakan cara positif sehingga ia akan semakin tertarik untuk segera mengunjungi tempat tersebut. Selain itu, Bunda juga bisa memberitahu anak tentang siapa saja yang akan ditemui. Ini dilakukan agar ia tidak kaget dan lebih siap menghadapi situasi baru.
Biasakan untuk datang ke lingkungan baru
Semakin sering Bunda mengajak Si Buah Hati ke tempat baru yang berbeda, ia akan semakin terbiasa dan lebih mudah beradaptasi. Dengan demikian anak bisa lebih siap menghadapi suasana dan bertemu dengan orang-orang yang ada di tempat tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu cara mendidik anak agar lebih mandiri. Selain itu, ia bisa belajar menganalisa ketika melihat situasi dan kondisi lingkungan baru.
Perhatikan kondisi Si Buah Hati
Ketika akan mengajak anak ke lingkungan baru, Bunda perlu memperhatikan kondisi atau perasaannya. Bila dia sedang merasa senang, bebas dari rasa lapar, dan tidak rewel maka akan lebih mudah untuk berbaur dengan lingkungan baru. Selain itu, pastikan juga anak berada dalam kondisi sehat dan tidak kelelahan. Bila Si Buah Hati terlihat tidak siap, Bunda tidak perlu memaksanya. Tapi cobalah di lain waktu.
Kenali temperamen Si Buah Hati
Ada tiga jenis temperamen, yaitu mudah (easy), lambat untuk “panas” (slow to warm up) dan sulit (difficult). Nah, Si Buah Hati termasuk yang mana? Bunda harus bisa mengetahuinya. Karena bila anak termasuk pada jenis yang mudah (easy), ia tidak akan banyak mengalami kesulitan beradaptasi. Namun bila sebaliknya, Bunda harus terus membantu dengan sabar dan memberinya perhatian serta pengertian, sehingga ia bisa terus mengasah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Beri penilaian atas tindakan Si Buah Hati
Bila Si Buah Hati sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, Bunda bisa memberi penilaian atas apa yang sudah dilakukannya. Misal memberikan pujian ketika anak bersedia bergantian menggunakan mainan di taman bermain (playground), jangan juga ragu untuk menegur secara halus atau menunjukkan ekspresi wajah kecewa saat ia melakukan hal yang kurang baik. Cara ini akan memberikan pernyataan padanya apa yang baik untuk dilakukan dan sebaliknya.