4 Tips Menambah Kosakata Bahasa Si Buah Hati
05-11-2020
Bunda, kini Si Buah Hati sudah mulai bisa berbicara dengan jelas. Menginjak usia toddler, suara cerewetnya akan semakin sering terdengar. Ia akan memanggil Ayah dan Bunda dan kata-kata hingga benda-benda yang mereka lihat dengan suara nyaring.
Inilah saat yang tepat bagi Si Buah Hati untuk belajar merangkai kata menjadi kalimat utuh. Karena pada usia toddler, kebanyakan anak-anak mulai menghubungkan kata-kata untuk memiliki makna.
Mereka mulai memahami nama-nama objek, seperti bagian tubuh, nama manusia, warna, dan hewan. Dalam tahap ini, Si Buah Hati dapat menyederhanakan dengan tiga asumsi dasar.
- Label atau kata yang mengacu pada seluruh objek, bukan bagian atau kualitas.
Contoh: Flopsy adalah mainan tercinta Si Buah Hati, bukan kepala atau warna.
- Label atau kata yang merujuk kepada kelas atau hal dibandingkan masing-masing item.
Contoh: Doggie adalah kata untuk semua hewan berkaki empat.
- Apa pun yang memiliki nama hanya dapat memiliki satu nama.
Contoh: Ayah, Bunda, bukan orang atau Budi.
Saat Si Buah Hati berusia 18 bulan, mereka akan menambah kata-kata baru setiap dua jam. Pada usia 2 tahun, sebagian besar anak akan memiliki 1 hingga 2.000 kata. Bahkan, mulai menggabungkan dua kata sekaligus untuk membentuk sebuah kalimat sederhana, seperti “Aku lapar.”
Seiring dengan bertambahnya usia Si Buah Hati, mereka akan semakin pintar dalam merangkai kata untuk berbicara dengan Bunda. Untuk mengembangkan keterampilan bahasa Si Buah Hati, Bunda dapat memberikan kosakata baru.
Tentunya dengan bahasa dan kata yang baik. Bisa juga membacakan buku cerita bergambar atau bernyanyi sehingga Si Buah Hati bisa menirukan nyanyian dan cerita Bunda. Yuk, simak tips singkat yang bisa Bunda lakukan untuk melatih dan menambah kosa kata untuk Si Buah Hati:
1. Rajin Berbicara dan Berkomunikasi Dengan Si Buah Hati
Bunda, komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk menjalin ikatan dengan Si Buah Hati. Selain itu, komunikasi bisa jadi proses belajar baginya untuk melatih berbicara dan paham akan arti kosakata. Komunikasi dengan Si Buah Hati dimulai saat masih bayi, kapan pun dan di mana pun.
Kenalkanlah semua benda yang Bunda dan Si Buah Hati temui. Ceritakan hal-hal menarik dengan gaya dan bahasa yang baik kepadanya. Karena ini akan menjadi bekal bagi perkembangan bicara dan bahasanya ketika mereka menginjak usia satu tahun ke atas, di mana Si Buah Hati sudah mulai terstimulasi untuk berbicara dengan Bunda dan orang terdekat lainnya.
2. Membacakan Buku Cerita
Seperti yang dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada usia 1,5–2 tahun, Si Buah Hati mulai gemar mendengarkan cerita. Membacakan buku cerita adalah salah satu cara terbaik untuk Bunda membantunya dalam menambah kosa kata.
Biasanya, buku cerita bergambar akan menarik perhatian Si Buah Hati. Terutama, Saat ia melihat dan menunjuk gambar, Bunda bisa menjelaskan nama benda yang ditunjuk. Selain itu, Si Buah Hati juga akan belajar membaca dan mengulangi cerita Bunda.
3. Menonton Video Cerita Anak
Sama halnya dengan membaca, menonton video anak yang sesuai dengan usia Si Buah Hati, juga membantu dalam menambah kamus bahasa. Tentunya ketika Si Buah Hati sedang menonton acara anak, Bunda harus tetap mengawasi mereka. Sehingga Bunda bisa memfilter video yang boleh mereka lihat dan tidak. Selain itu, Bunda juga bisa memberitahu benda yang sedang ada dalam tayangan tersebut.
4. Bernyanyi
Menyanyi juga menjadi salah satu cara untuk menambah kamus bahasa Si Buah Hati. Bunda bisa merangkai lagu dengan benda-benda yang ada disekitar rumah dan mengajaknya untuk menyanyi bersama. Selain itu, dengan bernyanyi Bunda juga bisa menyisipkan pesan-pesan baik untuk diajarkan pada Si Buah Hati.
Jadi, sudah siapkah Bunda untuk bermain dan belajar bersama Si Buah Hati? Bunda juga boleh untuk berimprovisasi, karena bisa membantu Si Buah Hati semakin kreatif.
Jangan lupa untuk menambahkan minuman kaya nutrisi, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.