5 Soft Skills yang Perlu Diajarkan Anak Usia 3 Tahun
26-04-2021
Tahukah Bunda, perkembangan anak pra sekolah (2-5 tahun) akan menjadi momen penting dalam mendidik dan mengasuh anak? Khususnya di umur 3 tahun (golden age), yang mana Si Buah Hati sangat aktif mengeksplorasi hal-hal baru. Nah, sebelum memasuki pendidikan formal, penting untuk Bunda mengetahui aspek perkembangan anak usia dini.
Salah satunya dengan memperkenalkan dan menanamkan beberapa soft skills agar tumbuh kembang anak semakin optimal. Di usia ini, mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, sehingga Bunda dan Ayah juga harus selalu menerapkan hal ini di depan Si Buah Hati. Berikut ini 5 kecerdasan emosional yang bisa Bunda latih agar dicontoh oleh Si Buah Hati.
Etika Dasar
Kesopanan adalah bekal penting untuk Si Buah Hati agar dapat bergaul dan bermasyarakat nantinya. Ajari pula bahwa di setiap tempat memiliki etika yang berbeda-beda. Bunda perlu mengajari anak untuk bersalaman, mengucapkan permisi, maaf, minta tolong dan terima kasih. Orang tua juga perlu memberi contoh kepada anak dengan mempratikkannya. Misalkan meminta tolong Si Buah Hati untuk menaruh piring dan alat makan ke cucian piring kotor.
Komunikasi
Mengungkapkan perasaan seperti senang, sedih, kecewa, juga membantu mereka menjelaskan penyebab dari perasaannya. Komunikasi menjadi penting untuk konsep tumbuh kembang anak pra sekolah. Berikan mereka ruang untuk berani speak up. Rasa takut salah dan sungkan kerap kali dirasakan Si Buah Hati saat mencoba berkomunikasi.
Nah, orang tua bisa memberikan contoh dengan mengungkapkan perasaan tentang hal yang dilakukan anak. Contohnya, “Bunda senang lihat gambar kamu tadi”, atau “Bunda kecewa, deh, mainnya dilempar begitu.” Nantinya Si Buah Hati akan terbiasa mengungkapkan perasaannya. Dengan sendirinya, ia akan terlatih untuk mengerti bahwa setiap orang memiliki pendapat dan perasaan yang berbeda-beda terhadap suatu hal.
Kejujuran
Nilai yang satu ini penting untuk diajarkan untuk perkembangan anak pra sekolah. Ganti marah Bunda dengan memahami Si Buah Hati saat mereka melakukan kesalahan. Ini akan menanamkan kejujuran pada diri Si Buah Hati karena mereka tidak merasa takut untuk mengakui kesalahan. Orang tua perlu menjadi role model terbaik untuk anaknya.
Karena percuma jika anak pintar namun tidak jujur. Maka dari itu, hindari sikap over protective dalam mengasuh anak. Sikap terlalu mengekang akan membuat Si Buah Hati menutup-nutupi beberapa hal dari Bunda. Penting untuk menjadi pendengar yang baik saat anak menjelaskan apa yang dilakukan sekaligus perasaannya.
Tanggung Jawab
Seperti pepatah yang pernah diungkapkan Kahlil Gibran, anak adalah panah dan orang tua adalah busurnya. Biarkan Si Buah Hati mencoba melakukan sesuatu sendiri lewat pengawasan Bunda. Contohnya seperti memakai baju sendiri, hingga membiarkan Si Buah Hati membantu Bunda melakukan pekerjaan rumah ringan. Bunda juga dapat meminta Si Buah Hati untuk membereskan mainan ke tempat yang seharusnya seusai dimainkan. Paling tidak anak diajarkan untuk bertanggung jawab dari hal-hal kecil.
Kepercayaan Diri
Yang satu ini memang tidak bisa didapatkan begitu saja. Kepercayaan diri jadi aspek penting untuk perkembangan anak pra sekolah. Selayaknya bakat, kepercayaan diri perlu ditanamkan dan dipupuk. Umumnya anak-anak dengan kemampuan/skill yang menonjol akan lebih percaya diri. Bunda juga harus sabar membimbing setiap proses pertumbuhan Si Buah Hati untuk menemukan kelebihan, keunikan dan juga minatnya.
Tentunya Bunda tidak bisa mengharapkan hasil yang instan ke Si Buah Hati. Orang tua harus menjadi contoh agar anak dapat menerapkan apa yang diajarkan secara konsisten.
Beri Si Buah Hati DANCOW 3+ Nutritods dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus untuk dukung eksplorasi Si Buah hati. DANCOW 3+ Nutritods juga bantu dukung eksplorasi masa Prasekolah Si Buah Hati usia di atas 3 tahun.