3 Rekomendasi Permainan Seru untuk Belajar Regulasi Emosi
15-12-2021
Apakah Si Buah Hati suka marah-marah? Berteriak ketika keinginannya tidak terpenuhi? Tidak sabaran saat menunggu giliran? Saat ini, Si Buah Hati memang sedang ada di tahap belajar regulasi emosi. Ini berarti kemampuan anak untuk mengenali, mengelola dan mengekspresikan emosi lewat cara-cara yang tepat.
Regulasi emosi ini merupakan salah satu milestone perkembangan penting bagi anak usia toddler dan prasekolah. Studi menemukan bahwa kemampuan regulasi emosi yang baik berpengaruh pada pencapaian akademis yang lebih baik di usia mendatang, kemampuan membangun relasi serta kesehatan mental yang lebih baik (Graziano, et al, 2007).
Nah, tenang saja Bunda, regulasi emosi adalah suatu kemampuan yang bisa dipelajari kok. Maka penting sekali peranan Bunda untuk mendampingi dan mengajarkan Si Buah Hati berlatih regulasi emosi. Tentunya, lewat aktivitas sederhana yang lebih mudah dipahami anak. Simak rekomendasi permainan berikut (Tominey & McClelland, 2011).
1. Red Light, Purple Light
Bunda berdiri dengan memegang kertas berwarna merah dan ungu. Si Buah Hati diinstruksikan untuk bergerak saat Bunda mengangkat kertas ungu, dan berhenti ketika Bunda mengangkat kertas merah.
Kemampuan regulasi emosi terasah karena Si Buah Hati diharapkan untuk menampilkan respons sesuai aturan yang telah disepakati. Anak belajar berperilaku sesuai norma sosial, mulai dari aturan sederhana, bukan sekedar berdasarkan keinginan diri sendiri.
2. Conducting an Orchestra
Dalam permainan ini, Bunda memperdengarkan musik, dan meminta anak untuk menggerakkan tangan sesuai dengan irama musik. Ketika musik yang diperdengarkan berirama cepat, Si Buah Hati harus menggerakkan tangan dengan cepat. Begitu pula sebaliknya. Apabila Si Buah Hati sudah memahami permainan ini, Bunda dapat melakukan modifikasi dengan mengubah aturan permainan.
Saat musik yang diperdengarkan berirama cepat, Si Buah Hati menggerakkan tangan perlahan. Sama halnya dengan Red Light, Purple Light, kemampuan regulasi emosi anak terasah lewat permainan ini. Di samping harus menyesuaikan respons, regulasi emosi juga meningkat karena ada aturan yang berbeda-beda.
Baca Juga: 3 Stimulasi Sederhana untuk Membantu Si Buah Hati Belajar Menjaga Kesehatan
3. Marshmallow Task
Bunda dapat meminta Si Buah Hati duduk tenang dengan dihadapkan pada snack yang disukainya. Setelah itu, Bunda meminta Si Buah Hati menunggu tanpa meninggalkan tempat duduk. Apabila Si Buah Hati berhasil menunggu tanpa meninggalkan tempat duduk dan tanpa menyentuh snack, ia akan memperoleh satu snack tambahan.
Di sini, kemampuan regulasi emosi Si Buah Hati terasah. Di satu sisi, ia ditempatkan di situasi yang tidak menyenangkan. Namun di sisi lain, ia tentu ingin memperoleh snack yang lebih banyak.
Dunia anak adalah dunia bermain. Hal ini membuat aktivitas permainan yang dilakukan anak efektif untuk mengembangkan berbagai keterampilan Si Buah Hati. Permainan-permainan di atas merupakan referensi mengasuh anak yang dapat diterapkan. Sekaligus mengajarkan regulasi emosi pada Si Buah Hati. Bunda juga dapat memodifikasi permainan-permainan tersebut.
Supaya momen bermain menjadi lebih menyenangkan, jangan lupa untuk sediakan segelas DANCOW 3+ Nutritods atau DANCOW 5+ Nutritods untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati sesuai usianya. DANCOW 3+ Nutritods yang diperuntukkan bagi anak usia prasekolah usia 3-5 tahun yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Sementara DANCOW 5+ Nutritods diperuntukkan bagi anak Indonesia usia 5 tahun ke atas yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Jadi, siapkah Bunda bermain bersama Si Buah Hati?
Referensi:
Graziano, P. A., Reavis, R. D., Keane, S. P., & Calkins, S. D. (2007). The Role of Emotion Regulation and Children's Early Academic Success. Journal of school psychology, 45(1), 3–19. https://doi.org/10.1016/j.jsp.2006.09.002
Shauna L. Tominey & Megan M. McClelland (2011) Red Light, Purple Light: Findings From a Randomized Trial Using Circle Time Games to Improve Behavioral Self-Regulation in Preschool, Early Education and Development, 22:3, 489-519, DOI: 10.1080/10409289.2011.574258
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.