Pentingnya Motivasi Agar Si Buah Hati Berjalan Sendiri
04-11-2020
Pada usia 1 tahun, Si Buah Hati sudah melewati fase tengkurap, merayap, dan merangkak. Mereka pun masuk ke tahapan selanjutnya, yakni berdiri sendiri. Si Buah Hati mencapai kemampuan itu karena kedua kaki mungilnya sudah kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Sambil berpegangan pada kursi, ia akan merambat ke sana-ke sini. Kemudian meraih benda dan mainan yang ia cari.
Suatu hari, Si Buah Hati akan mulai berani melepaskan pegangannya, hingga menjauh dari kursi, satu-dua langkah kaki. Sesekali ia jatuh dan membuat latihannya terhenti, atau mungkin menangis. Inilah saatnya Bunda mendukung stimulasinya, agar Si Buah Hati percaya diri untuk mulai belajar berjalan lagi.
Dalam wawancara Jumat, 7 Agustus 2015, psikolog, Ratih Ibrahim, memberikan sejumlah saran agar Bunda bisa mendukung Si Buah Hati belajar berjalan. Yuk simak tips dan triknya:
Percaya pada Si Buah Hati
Selama proses belajar, Bunda semestinya memberikan kepercayaan pada Si Buah Hati. Yakinlah bahwa dia bisa berjalan sendiri. Bunda dapat juga memberikan contoh cara berjalan pelan-pelan. Tuntun ia berjalan kecil di atas pangkuan Bunda, seolah-olah seperti sedang berdansa. Saat Si Buah Hati mulai percaya diri, latihlah berjalan sendiri di dalam ruang. Sementara Bunda tetap di sebelah Si Buah Hati dan ikut berjalan atau menuntunnya.
Siapkan Ruang Gerak
Sediakan ruang dengan ukuran yang memadai agar Si Buah Hati bisa bergerak bebas. Jika Bunda menyiapkan area latihan di ruang tamu, untuk sementara letakkan meja dan kursi lebih rapat ke tembok. Sehingga ada tempat yang cukup lega di tengah ruangan.
Perhatikan kebersihan, keamanan, kenyamanan ruangan, serta hindarkan berbagai benda tajam atau berbahaya. Jauhkan pula perabotan yang runcing dan kasar seperti ujung meja yang berbentuk persegi. Hal ini untuk menghindari benturan dan luka saat Si Buah Hati latihan berjalan. Jangan lupa, Bunda haruslah memastikan agar ketinggian tempat sesuai kemampuan latihan Si Buah Hati. Sehingga ia tidak mudah terjatuh.
Alat Bantu Berjalan
Bunda bisa menyediakan fasilitas yang membantu Si Buah Hati belajar berjalan. Untuk ini, pilihlah peralatan yang kokoh berdiri dan tidak mudah bergeser. Misalnya pagar di tangga rumah, sofa yang empuk, meja bulat, atau kursi lipat yang mudah didorong.
Motivasi Tiada Henti
Selama Si Buah Hati belajar berjalan, berikanlah motivasi secara terus-menerus. Bunda bisa mengatakan, “Yuk sayang maju terus, Bunda ada di sini, sedikit lagi sampai..” Berikan tepuk tangan atau sekedar ucapan pujian untuk mengapresiasi usaha keras yang telah ia lakukan.
Jika Si Buah Hati jatuh saat latihan, Bunda jangan bereaksi berlebihan. Tetaplah bersikap ‘cool’. Hampiri Si Buah Hati dan bilang, “Tidak apa-apa jatuh, ayo sayang bangun lagi, duh pintarnya anak Bunda.” Hal ini menciptakan persepsi positif bagi Si Buah Hati sehingga tidak trauma dan pada akhirnya mau mencoba lagi.
Bermain Sambil Belajar Berjalan
Bunda, buatlah situasi belajar berjalan yang menyenangkan. Bisa dengan model permainan atau perlombaan. Misalnya mengajak Si Buah Hati bermain tangkap bola atau mengejar Bunda. Dengan cara ini, Si Buah Hati tergerak untuk beranjak dari tempatnya berdiri dan mulai melangkah mendekati objek permainan.
Bereksplorasi di Luar Rumah
Jika kepercayaan dirinya sudah semakin meningkat, Si Buah Hati bisa belajar berjalan di luar ruang yang tidak terlalu ramai. Mulai dari taman di rumah lalu bahkan ke kebun raya dapat menjadi tempat yang sangat menyegarkan untuk latihan. Pilihlah area yang banyak rumput sehingga jika terjatuh, Si Buah Hati tidak akan kesakitan atau terluka.
Sesekali Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati belajar berjalan di tempat lain seperti playground. Pilihlah wahana bermain yang nyaman dengan lantai berlapis bahan plastik atau karet.
Ingatkan Si Buah Hati agar Bisa Mengendalikan Diri
Jika sudah mahir berjalan, Si Buah Hati akan mulai suka berlari kencang, bolak-balik berkeliling ruangan, bahkan memanjat-manjat. Di tahap ini, Bunda harus selalu mengingatkan Si Buah Hati agar bisa mengendalikan diri. Seperti mengatakan,”Hati-hati ya.” Bunda juga boleh mengatakan,”Yang sopan ya.” Sampaikan dengan lembut, agar Si Buah Hati mengerti.