7 Langkah Menyapih Si Buah Hati Anak Bebas Drama
28-10-2020
Meski menyapih merupakan proses yang alami, namun tetap saja ada kemungkinan prosesnya tidak berjalan semulus yang Bunda harapkan. Sebelum mulai berbagi tentang cara menyapih anak bebas drama, perlu diingat bahwa tantangan menyapih ini tidak hanya datang dari satu sisi saja, lho. Karena kegiatan menyapih dilakukan oleh Bunda dan Si Buah Hati–tentunya dengan dukungan anggota keluarga lainnya–maka tantangan menyapih bisa datang dari sisi Bunda juga.
Melawan Diri Sendiri: Depresi Pasca Menyapih
Bagi beberapa orang, proses menyapih yang diinisiasi oleh Si Buah Hati merupakan berkah. Namun, bagi sebagian yang lain, justru Bunda yang enggan mengucapkan selamat tinggal pada aktivitas menyusui, mengapa?
- Efek dari hormon oksitosin yang menyenangkan yang keluar saat Bunda menyusui, dan juga ikatan emosional yang terbangun, dapat membuat beberapa Bunda merasa sedih ketika harus berhenti menyusui anaknya.
- Beberapa Bunda akan merasa sedih karena Si Buah Hati seolah tidak menginginkan atau membutuhkan Bunda lagi.
Seringnya, perasaan sedih dan kehilangan ini hanya akan berlangsung selama beberapa waktu dan merupakan hal yang normal selama proses penyapihan. Namun, jika Bunda merasa yang dialami cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, segera temui tenaga ahli medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Bunda dan Si Buah Hati vs Menyapih
Setiap Bunda punya triknya masing-masing untuk proses menyapih. Beberapa mengalami proses yang cukup lancar tanpa kendala berarti, sementara yang lain, meski menggunakan metode yang sama, bisa jadi malah mendapat respons yang dramatis dari Si Buah Hati.
Tidak ada satu cara menyapih anak yang paling benar. Sebagai tambahan ide, berikut beberapa langkah yang bisa Bunda coba untuk menyapih Si Buah Hati:
Jangan Menawarkan, Jangan Menolak
Untuk proses yang alami, gunakan teknik ini. Jangan menolak ketika anak meminta disusui, tapi juga jangan menawarkan ketika ia tidak memintanya.
Mengubah Rutinitas Harian
Jika biasanya ada hal yang rutin ia lakukan misalnya bermain di taman, atau di rumah tetangga yang sebaya, sebelum kemudian pulang dan menyusu; maka bersiaplah untuk menambah kegiatannya. Alih-alih mengajak pulang, ajak ia untuk menemani Bunda belanja. Selain untuk mengalihkan perhatiannya, cari aktivitas yang juga baik untuk perkembangan anak usia dini.
Minta Bantuan Anggota Keluarga untuk Rutinitas Bersama Anak
Ketika Si Buah Hati bangun tidur misalnya, minta ayahnya yang mendampingi, agar ia terbiasa dengan sosok selain Bunda. Jika perlu, Bunda bisa keluar sebentar dari kamar agar anak tidak teralihkan perhatiannya ketika melihat Bunda.
Proaktif
Setiap tiba jadwal menyusui, coba untuk berinisiatif menawarkan camilan atau air putih, atau ajak Si Buah Hati melakukan aktivitas lain sebelum ia sempat menagih jatah menyusuinya. Jika hanya haus, biasanya ia akan menerima tawaran air putih Bunda. Namun, jika ia tetap menangis, maka kemungkinan ia memang sangat ingin menyusu, dan sebaiknya jangan ditolak.
Pengurangan Jadwal dan Durasi
Kurangi secara perlahan dan bertahap lama dan frekuensi menyusuinya. Ingat, jangan lakukan penghentian secara tiba-tiba, karena akan mempengaruhi fisik Bunda juga, misalnya payudara menjadi bengkak karena produksi ASI tetap berjalan tapi tidak dapat dikeluarkan.
Pindahkan ke Kamar Lain
Lakukan jika Si Buah Hati masih tidur di kamar, atau bahkan kasur yang sama dengan Bunda, agar ia tidak melulu teringat akan jadwal menyusuinya.
Pelukan Sebagai Ganti Menyusui
Seringnya, proses menyapih lambat karena ketika Si Buah Hati hanya ingin menghabiskan waktu dengan Bunda, tapi ditangkap sebagai permintaan menyusu. Karena itu, ketika anak mulai rewel, jangan langsung menawari ASI, tapi coba tawarkan pelukan Bunda.
Pastikan gizi Si Buah Hati di masa menyapih tetap tercukupi, dengan memberikan asupan nutrisi dari makanan pendamping ASI lainnya.
Saat cara menyapih anak di atas sukses dan Si Buah Hati telah berhasil disapih sepenuhnya, Bundajuga jangan lupa membantu lengkapi nutrisi Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan anak seperti DANCOW 1+ Nutritods.
Susu DANCOW 1+ Nutritods diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Ayo Bunda, terus bantu Si Buah Hati bereksplorasi sambil mencukupi asupan nutrisinya. Bunda tidak perlu ragu lagi bilang “iya boleh” pada Si Buah Hati yang sedang asyik bereksplorasi.
Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!