5 Cara Membujuk Si Buah Hati Makan Saat Sakit
11-11-2020
Si Buah Hati tentu merasa tak nyaman ketika sedang sakit, karena hidung yang tersumbat, batuk yang tak henti-hentinya, mulas, atau kelelahan yang membuatnya demam.
Apalagi, ia sedang dalam usia yang ingin selalu mengeksplorasi lingkungannya. Namun ketika Si Buah Hati sedang sakit, hal itu juga bisa menyulitkan Bunda. Karena Bunda yang harus selalu ada di dekatnya untuk membuatnya merasa lebih baik. Salah satunya, memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi selama sakit.
Menurut ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, MKes, ada beberapa jenis zat gizi dan makanan untuk anak yang sedang sakit yang harus diberikan sesuai dengan kondisi tubuh Si Buah Hati yang sedang sakit:
1. Protein
Untuk mencegah hilangnya massa otot anak. Protein berfungsi membangun sel tubuh anak, membantu menyeimbangkan cairan tubuh, dan meningkatkan kemampuan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit itu sendiri.
2. Vitamin C
Vitamin ini bermanfaat untuk menjaga daya tahan, menjaga fungsi kerja organ-organ tubuh, membantu proses pemulihan tubuh dari penyakit, membantu penyerapan zat besi, serta membantu proses penyembuhan luka.
3. Vitamin A
Vitamin yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bekerja sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, memulihkan jaringan yang luka, dan menjaga kesehatan mata.
4. Zinc
Ketika anak sakit, sistem pertahanan tubuhnya rendah. Zat gizi ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh anak kembali. Zinc bisa didapat dari bahan makanan seperti ayam, yang juga kaya akan protein dan vitamin A.
Namun sebelum memastikan kebutuhan gizi tersebut terpenuhi, Bunda perlu memahami kondisi yang terjadi ketika Si Buah Hati sakit, dan bagaimana agar ia tetap nyaman saat harus mengonsumsi makanannya:
Baca Juga: 3 Manfaat Lactobacillus rhamnosus untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati
1. Pahami Anak Sulit Makan
Karena nafsu makan anak menurun, berikan makanan untuk anak yang sedang sakit dengan tekstur lembut atau cair dalam porsi Buah Hati setiap 2 jam. Tak perlu buru-buru memberikan nasi dan lauk-pauk dalam porsi besar, lebih baik berikan protein yang lebih mudah dicerna seperti telur rebus, susu, atau ikan yang dikukus. Tingkatkan juga konsumsi buah-buahan.
2. Berikan Lebih Banyak Cairan
Ketika anak belum siap menerima makanan padat, sangat penting untuk menjaga agar ia tidak kekurangan cairan. Coba berikan jus atau air buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dan menggantikan elektrolit dari tubuhnya.
Selain itu, juga kuah sayur, sup, jelly, atau susu yang padat gizi. Hal ini akan membuat Si Buah Hati tetap terhidrasi, sekaligus memberikan energi yang dibutuhkan sebelum dapat mengonsumsi makanan padat.
“Anak tidak butuh serat banyak karena saat sakit pencernaannya perlu diistirahatkan dulu. Karena itu, mikronutrien dibutuhkan dalam bentuk airnya saja,” ujar Rita.
3. Perlahan Berikan Makanan Padat Lagi
Ketika anak sudah mulai pulih dari sakitnya, perlahan kembalikan makanan padat dalam menu makanannya. Mulailah dengan makanan tanpa rasa yang ringan, seperti crackers, roti panggang tanpa mentega, atau sup ayam, jenis makanan yang biasanya membangkitkan seleranya.
Tak masalah jika Si Buah Hati hanya ingin satu jenis makanan saja. Yang penting, ia mau mulai makan dan menerima energi yang dibutuhkan untuk memulihkan tubuh.
4. Biarkan Anak yang Menentukan Keinginannya
Ketika Si Buah Hati sakit, tak perlu memaksanya untuk makan. Pola makannya akan menjadi tidak menentu, tetapi pada akhirnya ia akan kembali normal. Bunda juga tak perlu khawatir ketika berat badan Si Buah Hati turun, asalkan ia tidak kekurangan cairan.
“Ketika anak pulih, tubuhnya akan memiliki keinginan makan lebih besar. Dia akan makan dengan porsi lebih besar, itu strategi untuk mengejar ketertinggalan tadi. Bunda bisa menyediakan snack-snack padat gizi. Yang perlu dijaga, jangan makan yang manis-manis atau digoreng,” ungkap Rita. N
Namun jika penolakannya pada makanan padat masih berlangsung, konsultasikan ke dokter anak.
5. Berikan Makanan yang Membuatnya Nyaman
Istilahnya, comfort foods. Hanya saja, pastikan comfort foods-nya tetap mengandung zat gizi yang ia butuhkan dengan tetap berpegang pada zat gizi yang sesuai dengan kondisinya.
Ketika sedang sakit, anak memang menjadi sulit makan. Oleh karena itu, ikuti saja pola yang terjadi saat kondisinya sedang tak mampu menerima banyak makanan, sambil tetap menyediakan makanan sarat gizi sesuai jenis penyakitnya. Dengan demikian, kondisi anak bisa segera pulih tanpa kehilangan gizi yang dibutuhkannya sehari-hari.
Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!
Untuk mengembalikan daya tahan tubuh, Bunda juga bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.