Tips Dampingi Eksplorasi Si Buah Hati untuk Bunda dan Ayah
14-11-2020
Di usia emas, Si Buah Hati mulai memiliki rasa ingin tahu yang besar. Seperti menunjukkan antusiasmenya terhadap berbagai hal. Ini tentu hal yang baik untuk perkembangan otak dan karakternya.
Nah, dalam tahap ini Bunda dan Ayah memiliki peran penting untuk mendampingi Si Buah Hati. Sebab untuk mencapai kesuksesan hidup, Si Buah Hati tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif yang bisa diukur dengan angka, seperti membaca atau berhitung, saja. Tetapi juga kecerdasan kognitif, seperti rasa kepercayaan diri, mudah bergaul, kreatif, dan berjiwa pemimpin.
Kecerdasan kognitif ini sendiri bisa diperoleh Si Buah Hati ketika bereksplorasi di alam bebas. Sementara keberadaan Ayah dan Bunda dalam masa eksplorasi tersebut dapat membantunya mengembangkan kecerdasan kognitif, serta menambah kelekatan (attachment) antara Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati.
”Tapi saya tak punya banyak waktu untuk mendampingi, karena kesibukan saya.” Mungkin, hal inilah yang terlintas di pikiran Bunda.
Menurut psikolog anak Ratih Ibrahim dalam wawancara 7 Agustus 2015, sebenarnya, Bunda tidak harus menyediakan waktu 24 jam dalam sehari untuk mendampingi Si Buah Hati.
"Cukup sediakan waktu dua atau tiga jam sehari, sebelum berangkat atau sesudah pulang dari kesibukan Bunda,” ujar Ratih.
Agar tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati, Bunda bisa mengisi waktu untuk bercengkerama dengan Si Buah Hati, usia pulang bekerja. Di momen itu, Bunda bisa memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati, seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol,kelonan, main bersama, dan bersenda gurau.
Pada malam harinya, Bunda dapat mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya.
Nah berikut beberapa tips dari Ratih untuk Ayah dan Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi:
a) Bunda dan Ayah harus perhatikan apakah eksplorasi yang dilakukan Si Buah Hati sudah sesuai dengan tahapan usia tumbuh kembangnya.
b) Agar Si Buah Hati termotivasi untuk aktif bereksplorasi, Bunda dan Ayah harus bisa menunjukkan kesenangan atau antusiasme yang tinggi saat berada di luar, mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi.
c) Bunda dan Ayah tidak harus berbagi peran secara saklek. Namun jika Bunda dan Ayah bisa bersama-sama mendampingi Si Buah Hati, maka akan lebih baik. Bila sulit menghabiskan waktu bersama-sama, barulah berbagi peran.
Pembagian peran ini berdasarkan kemampuan Bunda atau Ayah dalam melakukan eksplorasi seperti yang dibutuhkan Si Buah Hati. Misalnya, Ayah pandai memancing, maka saat Si Buah Hati memancing Ayah yang mendampingi. Bunda pandai berenang, maka saat Si Buah Hati berenang Bunda yang mendampingi.
Kehadiran orang tua sangatlah bermakna dalam proses pertumbuhan Si Buah Hati. Mendampingi saat Si Buah Hati bereksplorasi, menjadi teman bermain, memastikan ia memiliki waktu untuk bermain yang cukup di sela jadwal aktivitasnya sehari-hari, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda dalam mendukung Si Buah Hati mengembangkan kreativitas dan kecerdasan kognitifnya.
Untuk mendukung fungsi kognitifnya, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.