Cara Mengatasi Anak Tantrum yang Perlu Bunda Ketahui
11-11-2020
Tantrum adalah hal yang umum terjadi pada anak usia 1 hingga 3 tahun. Pada usia tersebut. kemampuan Si Buah Hati mengkomunikasikan keinginan dan perasaan masih terbatas. Jadi, tantrum adalah cara anak kecil untuk mengekspresikan emosinya, sekaligus berupaya memahami dan mengendalikan situasi di sekitarnya.1 Nah, Bunda butuh cara mengatasi anak tantrum? Yuk, kita bahas di artikel ini:
Apa Penyebab Anak tantrum?
Sebelum membahas cara mengatasi anak tantrum, Bunda harus mengetahui lebih penyebab anak tantrum dan jenis tantrum pada anak. Ada tiga jenis tantrum yang bisa ditunjukkan oleh anak, yaitu:
1. Tantrum manipulatif yang ditunjukkan saat anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
2. Tantrum frustrasti verbal yang disebabkan anak tahu apa yang diinginkan tapi tidak tahu cara mengkomunikasikannya pada orang lain.
3. Tantrum tempramental atau juga dikenal dengan temper tantrum, ketika rasa frustrasi anak sangat tinggi dan sulit mengendalikannya.2
Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., tantrum atau temper tantrum adalah luapan atau ledakan emosi anak yang sulit dikendalikan, biasanya berkaitan dengan keinginan yang tidak terpenuhi dan terjadi dalam situasi atau kondisi tertentu yang membuat anak tidak nyaman misalnya sedang mengantuk, lelah atau frustrasi.
Penyebab anak tantrum bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti berikut:
● Frustrasi
● Menginginkan perhatian
● Menginginkan sesuatu (seperti hadiah atau mainan)
● Menghindari melakukan sesuatu (seperti membereskan mainan atau meninggalkan ruangan)
● Kelaparan
● Kelelahan
Salah satu penyebab utama anak tantrum adalah konflik dalam diri mereka sendiri. Di satu sisi, mereka ingin mandiri, namun di sisi lain masih sangat membutuhkan perhatian orang tua. Ditambah lagi, mereka belum memiliki kemampuan untuk mengatasi emosi yang kuat atau kekecewaan dengan baik. Karena keterbatasan kemampuan berbahasa, mereka akhirnya meluapkan emosi tersebut melalui amukan. Hal ini bisa berupa frustasi, keinginan untuk mendapatkan perhatian, atau barang tertentu, menghindari kewajiban, rasa lapar, atau lelah.3
Meski tampak mengkhawatirkan, temper tantrum sesungguhnya masih tergolong normal karena merupakan bagian dari proses perkembangan. Anak-anak usia toddler biasanya rawan mengalami tantrum. Sebagai periode dari perkembangan, tantrum diharapkan berakhir ketika memasuki usia sekolah di mana kemampuan bahasanya sudah lebih mahir sehingga dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi lebih baik.
Cara Mengatasi Anak Tantrum
Bagi orang tua, menghadapi anak tantrum bisa menjadi situasi yang menegangkan dan membingungkan. Namun, jangan khawatir ada beberapa cara mengendalikan anak tantrum yang bisa Bunda coba. Berikut cara mengatasi anak tantrum secara efektif:
1. Tetaplah Berkepala Dingin
Ketika Si Buah Hati tantrum, dia tidak akan bisa mendengarkan alasan. Ia akan memberikan respons, secara negatif, terhadap teriakan ataupun ancaman Bunda. Semakin Bunda berteriak untuk memintanya berhenti, ia akan semakin berperilaku “liar”.
Karenanya, berhentilah berteriak dan cobalah untuk hanya duduk dan tetap berada di sampingnya sembari menunggu Si Buah Hati selesai menumpahkan kemurkaannya. Peluk anak jika dia mulai menyakiti dirinya atau orang lain misalnya memukul atau membenturkan kepala. Jangan berpikir untuk meninggalkannya karena malah akan membuat Si Buah Hati tambah frustasi karena merasa ketakutan.
Jika Bunda mulai terpancing emosi, disarankan untuk secara tenang meninggalkan ruangan selama beberapa menit. Namun, Si Buah Hati masih dapat melihat Bunda atau ada orang lain (ayah atau pengasuh) yang menjaganya dan kembali setelah Si Buah Hati berhenti menangis. Dengan tetap tenang, Bunda juga sebenarnya tengah membantunya untuk tenang kembali.
2. Jangan Lupa Posisi Sebagai Ibu
Bunda mungkin sangat tergoda untuk menyerah demi menghentikan tantrumnya, tapi cobalah untuk tidak merasa khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain. Percayalah, semua orang tua pernah mengalaminya.
Apabila Bunda menyerah mengikuti yang ia mau karena khawatir apa yang orang lain pikirkan, itu hanya akan mengajari toddler bahwa tantrum adalah cara yang baik untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Nantinya akan menjadi pondasi timbulnya konflik di masa mendatang. Daya tawar Bunda yang lemah, inilah yang ia butuhkan dari Bunda yang tidak bisa menguasai keadaan.
Jika Bunda tengah berada di tempat umum, tempat yang biasanya disukai anak untuk bersikap tantrum, bersiaplah untuk membawa pergi Si Buah Hati ke tempat yang lebih tenang atau sepi sampai ia tenang kembali.
3. Bicarakan Kemarahan Anak
Setelah “badai” menghilang, duduklah di samping Si Buah Hati dan ajak ia bicara soal apa yang tadi terjadi. Diskusikan tantrum dalam istilah yang sangat sederhana dan cobalah untuk memahami rasa frustrasi Si Buah Hati.
Bantu ia mengungkapkan perasaannya dalam kata-kata, seperti, “Kamu sangat marah karena Bunda tadi tidak membelikan mainan yang Adek minta”. Biarkan ia melihat bahwa setelah mengekspresikan dirinya lewat kata-kata, dia akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Setelah itu katakan sambil tersenyum, “Bunda minta maaf karena tadi Bunda tidak mengerti apa yang kamu rasakan. Nah sekarang setelah kamu tidak menjerit lagi, Bunda bisa mengerti dengan baik apa yang kamu inginkan.” Jelaskan juga mengapa dia tidak bisa dapatkan apa yang ia mau dan kapan dia bisa mendapatkannya.
4. Biarkan Si Buah Hati Tahu Bunda Menyayanginya
Setelah Si Buah Hati tenang dan Bunda punya kesempatan untuk berbicara dengannya soal tantrumnya, berikan ia pelukan singkat dan katakan kepadanya bahwa Bunda menyayanginya.
Penting bagi toddler untuk tahu, meski Bunda menolak membeli mainan, namun Bunda tetap sayang padanya. Pelukan adalah hadiah Bunda untuk Si Buah Hati yang berhasil menenangkan diri dan berbicara soal apa yang ia rasakan kepada Bunda.
Baca Juga: Berapa Takaran Susu Dancow yang Tepat? Cek di Sini!
5. Alihkan Perhatiannya
Karena anak memiliki rentang fokus yang pendek, mengalihkan perhatian mereka adalah cara mengatasi anak tantrum yang jitu. Bunda bisa menawarkan pengganti barang yang tidak bisa mereka dapatkan, atau memulai aktivitas baru untuk menggantikan aktivitas yang membuat mereka frustrasi atau dilarang.
Membawa mereka masuk atau keluar ruangan juga bisa menjadi cara efektif untuk mengubah suasana. Selain itu, alihkan perhatian mereka dengan mengajak mereka melihat sesuatu yang menarik di luar jendela, misalnya kucing. Gunakan nada bicara yang terkejut dan penuh semangat untuk menarik fokus anak Bunda.
Namun penting diingat, jangan menyerah pada keinginan mereka saat tantrum. Hal itu hanya membuat Si Buah Hati berpikir itulah cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.4
6. Cobalah Prediksi Pemicu Tantrum Si Buah Hati
Menemukan penyebab anak tantrum adalah langkah penting. Si Buah Hati mungkin saja kelelahan atau lapar, sehingga solusinya bisa jadi sederhana seperti mengajak makan atau istirahat. Namun, tantrum juga bisa dipicu oleh rasa frustrasi atau cemburu, misalnya terhadap anak lain. Pada saat-saat seperti ini, meskipun perilaku mereka mungkin tidak menyenangkan, sebenarnya mereka justru membutuhkan waktu, perhatian, dan kasih sayang Bunda.5
Ingat-ingatlah situasi mana yang membuat toddler kerap tantrum dan buatlah rencana untuk menghindarinya. Jika ia merasa marah saat lapar, bawalah camilan untuknya. Bila dia jadi jengkel di petang hari, selesaikan pekerjaan Bunda pada pagi hari.
Semakin hari, toddler akan semakin mandiri, jadi tawarkan ia pilihan kapan pun hal tersebut memungkinkan. Tak ada yang suka disuruh-suruh untuk melakukan sesuatu sepanjang waktu. Mengatakan, “Adek mau sup jagung atau wortel?” daripada “Makan dong sup jagungnya!” akan membuat toddler merasa memiliki kontrol dan mengurangi frustasinya.
Monitor seberapa sering orang tua mengatakan “tidak”. Jika orang tua melakukan hal itu secara rutin, orang tua mungkin sudah menanamkan sumber stres yang tidak perlu untuk orang tua dan anak. Cobalah untuk lebih santai dan belajar bernegosiasi dengan anak untuk hal-hal yang memang boleh dan pantas dilakukan.
7. Waspadalah Terhadap Gejala Stres
Meski tantrum adalah hal yang sangat wajar dalam kehidupan batita, Bunda sebaiknya tetap waspada dan mencari sumber masalah yang mungkin menjadi penyebabnya. Apakah telah terjadi pergolakan di tengah keluarga?
Apakah Bunda atau Ayah tengah menjalani masa yang super sibuk dan penuh gangguan? Apakah orang tua tengah tertekan, baik oleh pekerjaan atau hal lain? Semua hal tadi dapat mendorong terjadinya tantrum pada anak.
Jika tantrum Si Buah Hati terjadi terlalu sering atau terlalu intens (atau dia menyakiti dirinya sendiri atau orang lain), carilah bantuan. Di pemeriksaan rutin anak, dokter/psikolog biasanya akan mendiskusikan tumbuh kembang Si Buah Hati.
Selain itu, konsultasikan ke dokter jika Si Buah Hati mengalami breath-holding spell (keadaan menahan napas dan tidak bersuara dalam hitungan 5-10 detik, kemudian menangis keras lagi) saat ia marah yang membuat Bunda merasa takut. Seiring perkembangan kemampuan mengendalikan diri, seharusnya tantrum pada anak berangsur berkurang. Umumnya, frekuensi tantrum pada anak akan menurun di usia 3 setengah tahun.
Namun, jika tantrum anak disertai dengan tindakan melukai diri sendiri atau orang lain, menahan napas hingga pingsan, atau justru semakin parah setelah usia 4 tahun, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter anak Bunda. Dokter mungkin perlu menyelidiki kemungkinan adanya masalah fisik atau psikologis yang memicu tantrum tersebut.6
Itulah cara mengatasi anak tantrum yang bisa Bunda terapkan. Semoga Bunda berhasil mengatasinya, dan ingat, penanganan yang tepat akan membuat temper tantrum menghilang pada waktunya. Good luck!
Sumber:
- Tantrums: why they happen & how to respond - Raising Children Network. Retrieved May 27 2024, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/crying-tantrums/tantrums
- Tri Nola Mulfiani, & Rakimahwati Rakimahwati. (2023). Case Study of Tantrum Behavior in Early Childhood. Al-Ishlah, 15(3), 3327–3333. https://doi.org/10.35445/alishlah.v15i3.4173
- Temper Tantrums: What They Are, How To Handle & Possibly Prevent Them - Cleveland Clinic. Retrieved May 27 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14406-temper-tantrums
- Toddler tantrums: the facts and how to cope | Baby & toddler articles & support - NCT. Retrieved May 27 2024, from https://www.nct.org.uk/baby-toddler/toddler-tantrums-and-tricky-behaviour/toddler-tantrums-facts-and-how-cope
- Temper tantrums - NHS. Retrieved May 27 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/temper-tantrums/
- Temper tantrums in toddlers: How to keep the peace - Mayo Clinic. Retrieved May 27 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/tantrum/art-20047845