7 Ide Tarian Sederhana untuk Si Buah Hati
04-11-2020
Ada banyak kemampuan baru yang dimiliki Si Buah Hati ketika memasuki usia toddler (1-3 tahun). Misalnya, sudah bisa berdiri dan menggunakan organ geraknya untuk berbagai aktivitas. Jangan heran kalau Buah Hati bergerak ikut irama ketika Bunda memutar musik.
Isla Madina, (1,5 tahun) tengah suka-sukanya berjoget. Gadis kecil satu ini spontan menggoyangkan badannya ke atas dan bawah dengan bertumpu pada lutut setiap mendengar irama lagu ceria. Walau gerakannya masih kaku, Isla kelihatan gembira dan tertawa setiap melakoni hobi barunya.
Ternyata, kemampuan Buah Hati menari mengikuti irama ini penting, Bunda. Bila menilik Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan menari mengikuti irama termasuk ke dalam milestones perkembangan motorik kasar usia 1-3 tahun.
Ada empat milestones perkembangan motorik kasar yang perlu dikuasai anak sebelum memasuki usia prasekolah (3-5 tahun). Kemampuan yang dimaksud adalah berjalan sambil berjinjit, melompat ke depan maupun ke belakang dengan kedua kaki, melempar bola, dan naik-turun tangga.
Nah, Bunda bisa memberikan stimulasi pada Si Buah Hati agar perkembangan motorik kasarnya semakin baik. Bunda boleh mengajaknya berlatih dengan berbagai jenis tarian. Berikut beberapa ide tarian sederhana dari penelitian Clara Jessica berjudul Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Seni di Sewon, Bantul.
1. Tari Meniru
Anak yang berusia di bawah 12 tahun bisa banyak belajar dari hal-hal yang dilihat di sekitarnya. Bunda dapat mengajak Si Buah Hati untuk melakukan tarian dengan meniru gerakan binatang yang telah diketahuinya. Selain itu, Bunda juga bisa mencontohkan gerakan benda bergerak dan mengembangkannya menjadi tarian.
2. Tari Aktivitas
Ada banyak kegiatan yang bisa dikemas menjadi ide tarian bersama Si Buah Hati. Misalnya, proses mandi, makan, atau mencuci tangan. Selain melatih motorik kasarnya, tarian ini juga bisa melatih anak mengingat tahapan kegiatan hariannya.
3. Tari Tingkah Laku
Bunda bisa menggunakan tarian sebagai medium untuk menanamkan nilai-nilai baik untuk Si Buah Hati. Misalnya, berupa gerakan yang mengilustrasikan budi pekerti seorang anak yang baik.
Bunda dapat mengombinasikan tarian ini dengan lagu serta lirik yang mendukung. Misalnya, menyanyikan lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu dengan gestur memeluk saat menyebut kata 'sayang' dan menunjuk Bunda saat menyebut 'Ibu'.
4. Tari Ekspresi
Jenis tarian ini mendorong Si Buah Hati mengeksplorasi berbagai emosi yang dirasakan. Hal ini membuatnya dia bisa mengekspresikan lewat mimik wajah dan gerakan badan. Bunda bisa membuat rangkaian tarian yang menggambarkan ekspresi dasar seperti senang, sedih, takut, dan sebagainya dalam empat hitungan.
5. Tari Koordinasi
Ini adalah jenis tarian yang mengkoordinasikan antara gerak dan pikiran. Di tarian ini, Bunda mengajak Si Buah Hati menunjuk bagian tubuh dan sambil menyanyikan lagu yang sesuai. Misalnya, melagukan “kepala-pundak-lutut-kaki-lutut-kaki” sambil memegang organ badan yang dimaksud dalam dua kali putaran.
6. Tari Menggunakan Properti
Dengan beragam mainan yang Si Buah Hati miliki, Bunda bisa merancang banyak tarian. Misalnya, menari dengan menggunakan bola atau boneka. Bunda juga dapat menggunakan perabotan di rumah seperti kursi atau bangku kecil untuk mengajaknya menari.
7. Tari dengan Aturan
Bunda dapat berkreasi dengan membuat aturan sederhana untuk dikombinasikan dengan gerakan dasar. Misalnya, melangkah ke kanan lalu bertepuk tangan satu kali setiap hitungan ketiga lalu berbalik arah. Bunda juga bisa memadukannya dengan kecakapan motorik lain seperti melompat atau naik tangga.
Bagaimana Bunda? Seru kan menari bersama si Kecil? Agar kegiatan ini lebih menyenangkan, jangan lupa untuk memilihkan lagu yang sesuai untuk mengiringi setiap kali ia berdansa. Sebab, menari erat kaitannya dengan irama musik. Jadi pastikan aktivitas ini dilakukan dengan perasaan gembira dan penuh keceriaan.
Kegiatan menari membutuhkan fisik yang kuat. Untuk menjaga daya tahan tubuh Si Buah Hati agar tetap aktif, Bunda bisa memberinya DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya.
Dengan meminum dua gelas DANCOW 1+ Nutritods dalam sehari, anak akan tetap sehat dan bisa mengikuti gerakan tari yang Bunda ajarkan. Mari menari!
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.