7 Strategi Mengajarkan Si Buah Hati Naik Sepeda Roda Dua
09-11-2020
Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan. Olahraga ini disukai berbagai kalangan, dari mulai orang dewasa hingga anak-anak. Apakah Si Buah Hati kesayangan Bunda juga suka main sepeda? Sudah sejauh mana dia mampu mengendalikan sepedanya?
Niima Nur Azizah pada penelitian berjudul Gambaran Stimulasi Perkembangan oleh ibu terhadap Anak Usia Pra Sekolah di TKIT Cahaya Ananda, Depok mengutip pernyataan Marilyn Hockenberry pada buku Wong's Essential of Pediatric Nursing tentang perkembangan kemampuan bersepeda pada anak.
Menurut Marilyn, Si Buah Hati mulai mampu mengayuh sepeda roda tiga saat masih berumur tiga tahun. Kemahirannya mengendarai sepeda akan bertambah sejalan dengan usianya.
Namun, harus diakui setiap anak memiliki penguasaan sepeda berbeda-beda saat belajar mengendarai sepeda roda dua. Ada yang langsung piawai setelah beberapa kali mencoba. Ada pula yang butuh usaha lebih keras untuk mengendalikan sepedanya, termasuk harus jatuh bangun berkali-kali.
Namun, Ayah dan Bunda tidak boleh menyerah untuk terus mengajarkan Si Buah Hati naik sepeda roda dua. Sebab, proses belajar mengendarai sepeda menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Bersepeda juga memiliki manfaat lain seperti menstimulasi tumbuh kembang anak, dan juga melatih konsentrasinya.
Berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak yang dikeluarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006, kurangnya stimulasi bisa menyebabkan menyimpangnya tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Diharapkan orang tua dapat memberikan stimulan kepada Si Buah Hati usia 0-6 tahun. Pemberian rangsangan itu termasuk juga mengajarkannya mengendarai sepeda roda dua. Yuk, simak beberapa tips mengajarkan anak naik sepeda roda dua.
1. Tumbuhkan Rasa Senang Pada Sepeda
Pada dasarnya kecintaan pada sepeda sudah muncul sejak Si Buah Hati belum bisa naik sepeda sendiri. Saat ia sudah mampu duduk dengan tegak dan stabil, Bunda akan membelikannya sepeda roda tiga.
Lalu, Bunda bisa mendudukkan Si Buah Hati di atas sepeda dan mendorongnya sambil berkeliling perumahan di sore hari. Kegiatan ini akan membuat dia suka naik sepeda.
2. Pilih Sepeda yang Sesuai dengan Postur Tubuh
Bunda bisa memilih sepeda yang sesuai dengan postur tubuh Si Buah Hati, sehingga lebih mudah dikendalikan. Kalau bisa, sadel sepeda tidak terlalu tinggi sehingga dia masih bisa menapak ke tanah.
Bila sepeda oleng, dia bisa langsung bertumpu pada kedua kaki. Bila sudah mahir dengan sepeda kecil, anak tidak akan menemukan kesulitan yang berarti untuk naik sepeda roda dua lain meskipun ukurannya lebih besar.
3. Berlatih Bersama Teman Sebaya
Latihan bersepeda bisa dilakukan di tempat yang ramai. Misalnya di lapangan di tengah perumahan di mana Si Buah Hati biasa bermain dengan teman-temannya yang sudah bisa bersepeda. Hal ini akan memberinya motivasi untuk bisa bersepeda, karena tidak mau kalah dengan temannya.
4. Beri Bantuan Roda
Sebelum piawai menggunakan sepeda roda dua, Bunda bisa memberikan tambahan roda pada ban belakang untuk menjaga keseimbangan. Kedua roda kecil menumbuhkan rasa aman dalam diri anak.
Pastikan Si Buah Hati sudah sangat mahir bersepeda roda dua, sebelum akhirnya Bunda melepaskan roda tambahan tersebut.
5. Memotivasi
Berikan pemahaman tentang pentingnya bersepeda roda dua pada Si Buah Hati. Bilang padanya kalau kegiatan ini dapat membuat tubuh lebih sehat. Selain itu, keterampilan bersepeda roda dua merupakan dasar dari cara menjaga keseimbangan diri.
Sehingga dia bisa menggunakan teknik yang sama untuk mempelajari beberapa permainan lain, seperti papan luncur, sepatu roda, bahkan sepeda motor bila dia dewasa nanti.
6. Tuntun dan Beri Arahan
Bila Si Buah Hati masih merasa takut belajar sepeda roda dua, orang tua bisa menuntun sepedanya dan memberi arahan untuk mengendarainya. Saat anak sudah mulai menyesuaikan diri dan seimbang, Ayah atau Bunda bisa melepaskan pegangannya perlahan.
Pastikan ia sudah percaya diri, sebelum orang tua membiarkannya melaju bersama sepeda roda dua.
7. Jangan Marah
Jangan marah bila Si Buah Hati jatuh atau menabrak suatu barang. Bunda justru harus membesarkan hatinya. Kemudian tetap memberi semangat padanya untuk terus belajar bersepeda roda dua.
Si Buah Hati akan semakin aktif saat sudah mahir bersepeda roda dua. Aktivitas ini jga dapat menguatkan otot-ototnya sehingga dia bisa lebih sehat. Keberadaan Ayah dan Bunda selama proses belajar bersepeda membuat anak bisa mengatasi rasa takut jatuh karena kehilangan keseimbangan. Jangan lupa memberikan helm, pelindung lutut dan siku agar proses belajar berjalan dengan aman.
Untuk mendukung aktivitas anak, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.