Bunda, Simak Tips Stimulasi Anak Speech Delay Berikut Ini
17-12-2023
Tahukah Bunda bahwa Si Buah Hati dapat berkomunikasi dengan orang dewasa tanpa mengucapkan sepatah kata? Yap, bayi bisa tersenyum, menangis, dan merespons sesuatu untuk menyampaikan kebutuhannya.
Meski dapat berkomunikasi tanpa kata, tidak jarang ada anak yang memerlukan sedikit bantuan ekstra untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya. Biasanya anak-anak yang sedang berkembang mungkin mengalami kesulitan dengan beberapa suara, kata, dan kalimat saat mereka belajar.Mari kita simak apa itu speech delay, gejala yang harus diwaspadai, hingga tips stimulasi anak speech delay.
Apa Itu Speech Delay?
Speech delay adalah kondisi ketika anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berbicara sesuai dengan perkembangan usianya. Penyebutan speech delay disematkan pada anak-anak berusia 2 hingga 3 tahun dengan kosakata kurang dari 30 kata pada usia 24 bulan dan kurang dari 3/5 ekspresi struktural pada usia 30 bulan.
Speech delay perlu ditanggulangi karena dapat membuat Si Buah Hati tertinggal dari teman-temannya yang normal. Tak hanya dalam hal perkembangan kosa kata, panjang kalimat, perubahan nada, dan kemampuan membaca, anak dengan speech delay dapat mengalami masalah komunikasi verbal dan interpersonal serta kesulitan kognitif, literasi, berhitung, dan perilaku.
Gejala Keterlambatan Bicara pada Anak
Bunda, speech delay pada anak memiliki beberapa gejala yang perlu diperhatikan sehingga bisa diintervensi sejak dini. Sebab, speech delay dapat menimbulkan perilaku negatif, misalnya anak jadi tidak bisa mengekspresikan diri.
Sebelum mencari tahu tips stimulasi anak speech delay, berikut gejala keterlambatan bicara yang perlu Bunda ketahui dan waspadai berdasarkan usia.
Usia 12 bulan
Tidak mengatakan "mama" atau "papa".
Tidak menggunakan isyarat, seperti melambai, menggelengkan kepala, atau menunjuk.
Tidak mengerti dan merespons kata-kata, seperti “tidak” dan namanya
Tidak menunjukkan ketertarikan pada hal-hal menarik, seperti burung atau pesawat
Tidak mengatakan setidaknya satu kata dan tidak mengoceh seperti sedang berbicara.
Usia 18 bulan
Tidak menunjuk pada bagian tubuh ketika ditanya
Tidak berkomunikasi dengan orangtua ketika membutuhkan bantuan
Tidak menolong saat diminta.
Usia 24 bulan
Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana dan satu langkah
Tidak tahu setidaknya 50 kata
Tidak bermain peran dengan mainannya, seperti membuat suara mobil dengan mobil mainannya
Tidak dapat mengucapkan kalimat dengan dua kata
Hanya bisa meniru tindakan atau perkataan orang lain, bukan menghasilkan ucapannya sendiri.
Usia 30 bulan
Tidak menggunakan kalimat sederhana yang terdiri dari dua hingga empat kata
Tidak dapat menggunakan kata ganti apa pun
Tidak mengajukan pertanyaan sederhana
Tidak dapat dipahami siapa pun di keluarga.
Usia 3 tahun
Tidak bisa menyusun frasa pendek
Tidak bisa menceritakan kisah sederhana
Memiliki sedikit minat untuk dibacakan atau melihat buku
Tidak mengetahui fungsi benda-benda rumah tangga pada umumnya, seperti sikat gigi.
Usia 4 tahun
Belum menguasai sebagian besar konsonan tunggal
Tidak dapat menjawab pertanyaan "mengapa"
Tidak memahami konsep "sama" dan "berbeda"
Tidak memahami istilah spasial, “di bawah” atau “di samping”.
Baca Juga: Cara Stimulasi agar Anak Cepat Bicara
Tips Stimulasi Anak Speech Delay
Jika Si Buah Hati menunjukkan gejala speech delay, Bunda tidak perlu khawatir. Berikut berbagai cara stimulasi anak speech delay untuk membantu merangsang kemampuan berbicara anak.
1. Berkomunikasi Aktif dengan Anak
Bunda dapat mengajak Si Buah Hati berbicara setiap hari. Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas, kemudian beri dia waktu untuk merespons. Berbicara dengan sederhana dapat membantu anak-anak memahami perkataan orangtua dan memudahkan mereka untuk menyalin ketika mereka sudah siap. Cara ini juga dapat membuat Si Buah Hati merasa didengar dan lebih termotivasi untuk berbicara.
2. Baca Cerita Bersama
Bacalah cerita bersama-sama, tunjukkan gambar-gambarnya, dan ajak Si Buah Hati berbicara tentang cerita tersebut. Ini tidak hanya merangsang imajinasi, tetapi juga membantu meningkatkan kosakata anak dan memahami cara membentuk suara untuk menghasilkan kata dan maknanya. Hal tersebut dapat membangun keterampilan bahasa dan keterampilan literasi anak.
3. Permainan Kata dan Suara
Stimulasi untuk anak speech delay berikutnya adalah mengajak Si Buah Hati bermain dengan melibatkan kata dan suara, seperti tebak kata atau menyanyikan lagu-lagu anak. Selain membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak, kegiatan ini juga bisa menjadi momen menyenangkan bagi Bunda dan Si Buah Hati.
4. Terapi Bicara Profesional
Bunda dapat mencari bantuan dari terapis profesional jika merasa perlu. Terapi bertujuan mengajarkan strategi kepada anak-anak untuk memahami bahasa lisan dan menghasilkan perilaku komunikatif yang sesuai.
Terapi bicara juga dapat membantu orangtua mempelajari cara-cara untuk mendorong keterampilan komunikasi anak-anak. Bunda, setiap anak unik dan berkembang dengan cara dan waktunya masing-masing sendiri. Tidak perlu membandingkan-bandingkan perkembangan Si Buah Hati dengan anak lain.
Dengan memberikan cinta, dukungan, dan stimulasi yang tepat, Bunda dapat membantu Si Buah Hati mengatasi speech delay dan mengoptimalkan potensinya. Bunda juga bisa lengkapi gizi hariannya dengan memberikan DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan untuk anak usia 1 – 3 tahun, dengan 0 gram sukrosa, mengandung vitamin A, C, E, zink, tembaga, selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, zat besi, kalsium, vitamin D, dan protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Kandungan DHA dan zat besi pada Dancow dapat membantu asupan nutrisi untuk perkembangan otak anak selama proses belajar nya
Semoga tips dan stimulasi anak speech delay di atas dapat membantu Bunda mendukung perkembangan berbicara Si Buah Hati.