Tahapan dan Stimulasi Anak Menulis yang Perlu Bunda Ketahui
29-11-2023
Bunda, mengajari dan mendidik anak usia dini terkadang memang bisa menjadi tantangan tersendiri, termasuk saat mengajari anak menulis. Bunda harus memilih metode yang tepat sesuai dengan usia dan perkembangan Si Buah Hati.
Simak ulasannya berikut ini untuk tahu tentang tahapan menulis anak usia dini dan memahami cara bagaimana memberikan stimulasi anak menulis!
Tahapan Menulis Anak Usia Dini
Perkembangan kemampuan menulis anak dapat dimulai sejak dini, diawali dengan keterampilan motorik halus. Keterampilan dasar tersebut misalnya belajar membuat garis, menggambar lingkaran, atau menghubungkan titik-titik. Selain itu, aktivitas mewarnai juga dapat menunjang perkembangan keterampilan menulis anak. Perkembangan keterampilan menulis anak bisa dibagi menjadi lima tahapan, yaitu:
Tahap Corat-coret
Apakah Si Buah Hati mulai mencorat-coret atau menggoreskan sesuatu secara acak pada lembaran kertas atau dinding rumah? Jika iya, itu berarti ia sudah masuk pada tahap awal perkembangan menulis. Pada tahap pertama ini, anak akan mengambil langkah besar dengan membuat coretan secara asal dan acak seolah tanpa makna.
Tahap Pengulangan Linear
Tahap selanjutnya yakni pengulangan linear. Pada tahap ini, anak mulai mengenal dan mencoba mencontoh bentuk tulisan horizontal. Tulisan Si Buah Hati masih belum terbaca dan tampilan yang dihasilkan masih seperti gambar rumput, walau demikian, anak akan ingat kata apa saja yang ia tulis.
Di tahap ini Bunda bisa mulai mendorong Si Buah Hati untuk lebih menyukai dan lebih sering menulis. Misalnya dengan melakukan permainan peran. Bunda bisa mengajak anak seolah menjadi dokter yang akan menulis resep obat.
Tahap Menulis Acak
Di tahap ini, anak mulai dapat menarik garis, lingkaran, lengkungan hingga titik dengan lebih rapi usai mengenal berbagai huruf dan pengalaman menulis. Bentuk goresan Si Buah Hati juga akan lebih menyerupai sebuah tulisan meski huruf yang keluar mungkin masih acak.
Untuk semakin melatih Si Buah Hati menulis, Bunda bisa memintanya menceritakan gambar ke dalam tulisan. Cara ini akan membantu anak menuangkan ide menjadi tulisan walau huruf yang muncul masih acak dan belum lengkap.
Tahap Menulis Nama dan Bunyi
Tahap keterampilan menulis selanjutnya, anak akan mulai menyusun hubungan antara tulisan dan bunyi. Maksudnya, anak akan mencoba menulis kata sesuai dengan apa yang didengarnya. Misal, kata “sekolah” menjadi “skola” atau kata “dua” menjadi “duwa”. Di tahap ini, Si Buah Hati juga mulai sering menuliskan namanya, atau nama anggota keluarganya.
Tahap Menulis dan Mengeja
Tahap terakhir dalam perkembangan menulis anak bisa menjadi yang paling lama dan kompleks. Si Buah Hati akan mulai mengeja kata dengan benar dan memahami pembentukan kalimat serta tanda baca. Mereka juga mengetahui penggunaan huruf besar dan kecil yang benar.
Baca Juga: Rangsang Belajar Menulis Si Buah Hati dengan Kesenangan
Tips Memberi Stimulasi Anak Menulis
Setelah mengetahui tahapan kemampuan menulis anak, selanjutnya Bunda bisa membantu perkembangan keterampilan menulis Si Buah Hati dengan memberikan stimulasi.
Meski usia anak-anak lebih cepat menyerap keahlian baru, terkadang anak perlu sebuah dorongan. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu sejumlah cara stimulasi anak menulis. Berikut sejumlah cara yang dapat dicoba untuk mengatasi anak lambat menulis:
Gunakan alat tulis yang pas
Bunda dapat memilih krayon, spidol atau kapur yang dapat dengan mudah dan mantap dipegang anak. Memegang kapur atau krayon dengan genggaman ujung jari akan membantu anak untuk belajar menggunakan pensil di kemudian hari. Selain itu, Bunda juga bisa menyediakan kertas untuk media berlatih menulis Si Buah Hati.
Dampingi anak saat belajar menulis
Sebisa mungkin, luangkan waktu Bunda untuk mendampingi anak belajar menulis. Orang tua perlu duduk bersama Si Buah Hati saat ia menggambar atau mencoret-coret. Cara ini akan membuat anak menjadi lebih senang dan tenang saat belajar menulis.
Cari hal yang menarik minat anak
Cobalah mendorong anak untuk menggambar atau menulis hal yang menarik baginya. Misalnya, anak suka buah-buahan atau hewan, maka dorong ia menggambar atau menulis sesuatu yang berhubungan dengan hal itu.
Menjadi contoh yang baik
Biarkan anak melihat dan mengamati saat Bunda menulis. Lakukan juga aktivitas menulis untuk tujuan yang berbeda-beda, seperti mencatat, menulis pesan, atau membuat daftar.
Berikan apresiasi
Selalu berikan apresiasi dan respons positif terhadap tulisan anak. Cara ini akan semakin membuat Si Buah Hati berminat terhadap huruf, kata, dan tulisan yang dilihatnya.
Bebaskan anak menulis
Biarkan Si Buah Hati menulis dengan tangan sesuka hati mereka. Dengan demikian, mereka akan lebih mengeksplorasi kemampuan menulis.
Demikian ulasan tentang tahapan kemampuan menulis dan contoh cara memberi stimulasi anak menulis. Tapi perlu diingat ya Bunda, kemampuan setiap anak dalam menguasai sesuatu bisa berbeda. Jadi, terus dampingi dan dukung Si Buah Hati dalam proses belajarnya, ya.