Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara yang Perlu Bunda Ketahui
14-12-2023
Kemampuan berbicara sangat penting karena menjadi kunci dalam mengungkapkan perasaan, ide, dan pikiran anak. Namun, tak jarang ada anak yang membutuhkan waktu lebih lama dari anak lain atau biasa dikenal speech delay.
Jika Si Buah Hati tampak tidak ingin banyak bicara atau bersuara, Bunda bisa mempelajari pentingnya kemampuan bicara hingga cara stimulasi agar anak cepat bicara berikut ini.
Pentingnya Kemampuan Bicara dalam Tumbuh Kembang Anak
Kemampuan berkomunikasi sangat penting karena mendukung anak dalam mengungkapkan dan memahami perasaan, berpikir dan belajar, menyelesaikan masalah, serta mengembangkan dan memelihara hubungan.
Kemampuan berbicara juga merupakan langkah pertama dalam literasi yang menjadi dasar untuk belajar membaca dan menulis. Dengan kemampuan berbicara yang baik, Si Buah Hati dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan, serta belajar dari pengalaman sehari-hari. Tak kalah penting, tahap perkembangan kemampuan bahasa juga mendukung banyak aspek perkembangan lainnya, seperti perkembangan kognitif, sosial, dan literasi.
Mengenal Tahapan Perkembangan Bicara pada Anak
Tahap perkembangan bahasa bermula dari suara, gestur, kata, dan kalimat. Mengingat penguasaan perkembangan setiap anak berbeda-beda, Bunda dapat menggunakan tahapan perkembangan berikut untuk melihat perkembangan Si Buah Hati normal atau memerlukan stimulasi anak agar cepat bisa bicara.
1. Usia 0-6 Bulan
Saat dilahirkan, bayi hanya mampu mengungkapkan keinginannya dengan menangis. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai menghasilkan suara seperti "aah" atau "uuh," yang disebut cooing. Mendekati usia 6 bulan, bayi mulai merespons panggilan namanya. Perilaku cooing pun berkembang menjadi mengoceh.
2. Usia 6-12 Bulan
Pada usia 6-9 bulan, bayi mulai memahami nama-nama orang dan objek, serta konsep dasar seperti ya, tidak, atau habis. Ketika berusia 9-12 bulan, bayi mampu mengucapkan kata-kata "mama" dan "papa" dengan pemahaman makna.
3. Usia 12-18 Bulan
Pada usia ini, anak mampu menggunakan 3-6 kata yang memiliki makna, dapat merespons pertanyaan dengan mengangguk atau menggelengkan kepala, hingga menunjuk bagian tubuh atau gambar. Saat berusia 15 bulan, Si Buah Hati kemungkinan hanya bisa mengucapkan 3-6 kata bermakna.
Baca Juga : Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Si Buah Hati
4. Usia 18-24 Bulan
Pada fase ini, Si Buah Hati minimal sudah memiliki 50 kosa kata atau lebih.1 Mereka mampu membentuk kalimat yang terdiri dari dua kata, seperti "mama makan" atau "naik sepeda," dan dapat mengikuti perintah. Ketika mencapai usia dua tahun, orang lain dapat mengerti sekitar setengah dari apa yang mereka ucapkan.
5. Usia 2-3 Tahun
Anak-anak pada usia ini biasanya sudah mampu menggunakan kalimat 2-3 kata. Mendekati usia 3 tahun, mereka bisa menggunakan kalimat dengan lebih dari tiga kata, termasuk bertanya kegunaan benda-benda.
6. Usia 3-5 Tahun
Pada periode ini, Si Buah Hati menunjukkan minat dalam mendengarkan cerita dan obrolan. Mereka dapat menyebutkan nama, usia, dan jenis kelaminnya sendiri, serta menggunakan kalimat-kalimat yang lebih panjang. Pada usia 4 tahun, anak sudah mampu berbicara dengan jelas dan dapat menceritakan pengalamanya dengan lancar dan cukup rinci.
Tips Stimulasi agar Anak Cepat Bicara
1. Rajin Mengajak
Bunda dapat mengajak Si Buah Hati berbicara setiap hari, bahkan jika mereka belum bisa merespons dengan kata-kata. Ajukan pertanyaan sederhana dan beri waktu bagi mereka untuk merespons.
Kuncinya adalah menggunakan kosakata sebanyak mungkin dengan konteks yang berbeda-beda. Contohnya adalah membicarakan minuman atau makanan cokelat dengan barang berwarna coklat. Tak kalah penting, jadilah pendengar yang aktif dengan menyimak dengan sesekali bertanya. Cara ini dapat membuat anak termotivasi untuk belajar berkomunikasi.
Penelitian menunjukkan bayi yang diajak berinteraksi secara langsung lebih efisien dalam memproses kata-kata yang familiar. Bahkan, anak yang kerap diajak bicara diketahui memiliki kosa kata ekspresif yang lebih banyak pada usia 24 bulan. Ini menunjukkan rutin diajak bicara dengan banyak menjadikan anak pusat pembicaraan menjadi pengalaman berbahasa yang berharga untuk Si Buah Hati di masa depan.
2. Bacakan Buku
Membacakan cerita berulang-ulang dapat membantu anak mengenali kata-kata serta memahami bagaimana membentuk suara untuk mengucapkan kata dan artinya. Melalui kegiatan ini, anak dapat mengembangkan keterampilan berbahasa dan literasi mereka, yang akan bermanfaat saat mereka dewasa.ang berharga untuk Si Buah Hati di masa depan.
3. Gunakan Mainan
Dunia anak adalah dunia bermain. Bunda bisa memanfaatkan mainan atau membuat permainan untuk si Buah Hati yang dapat mendorongnya berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu, Si Buah Hati akan belajar berkomunikasi.1 Sebagai contoh, saat bermain mobil atau kereta mainan, Bunda dapat mengajaknya mengatakan “tuut tuut tuut”.
4. Pujian dan Dorongan
Stimulasi agar anak cepat bicara berikutnya adalah memberikan pujian saat anak mencoba berbicara, meskipun kata-kata mereka belum sempurna. Dengan memuji, Bunda mengajari anak berpikir dan berbicara dengan positif tentang diri mereka. Pujian juga membantu Si Buah Hati mengenali yang dilakukan sudah benar sekaligus membuatnya bangga dengan itu.1Sebagai contoh, Bunda dapat mengatakan,”Wah, anak pintar!”, ketika berhasil mengucapkan kata tertentu.
5. Batasi Penggunaan Gawai
Bunda dapat membatasi waktu Si Buah Hati menggunakan gawai untuk stimulasi agar anak cepat bicara. Sebab, interaksi langsung dengan Bunda dan lingkungan sekitarnya sangat penting dalam pengembangan kemampuan bicara anak. Anak-anak yang penggunaan gawainya dibatasi juga akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, menggerakkan tubuhnya, dan istirahat lebih baik.1 Dengan stimulasi dan kasih sayang, anak akan memiliki dasar yang kuat dalam mengembangkan kemampuan bicaranya.