Mengajarkan Si Buah Hati Nilai Silaturahmi
14-11-2020
Wah, sebentar lagi hari raya akan segera tiba, kini saatnya Bunda mengajak Si Buah Hati bersilaturahmi! Berada di rumah orang lain atau menerima kehadiran orang lain di rumah, menciptakan situasi yang baru untuk Si Buah Hati. Si Buah Hati yang berusia 1 – 6 tahun sedang berada pada masa pengembangan kemandirian, ia ingin melakukan semuanya sendiri, sulit diatur dan sulit menuruti perintah/larangan. Selain itu, Si Buah Hati juga sedang mengembangkan inisiatif, ia selalu ingin melakukan apapun sendiri, termasuk mengeksplorasi lingkungan baru dan banyak bertanya.
Dengan kondisi seperti ini, biasanya membuat Bunda enggan membawa Si Buah Hati bersilaturahmi ke rumah saudara, “Nanti takut rewel” atau “Repot ah.” Padahal, banyak manfaat yang akan didapat Si Buah Hati dari silaturahmi lho, Bunda! Si Buah Hati bisa belajar beradaptasi dengan aturan baru dan mengembangkan keterampilan sosialisasi melalui pengalaman langsung.
Agar momen silaturahmi bersama keluarga berjalan lancar, Bunda harus membuat persiapan yang matang. Yuk simak beberapa tips yang bisa Bunda lakukan ya!
- Mulailah dengan memberitahu rencana silaturahmi pada Si Buah Hati dari malam sebelumnya. Dengan mengetahui apa yang akan terjadi besok, Si Buah Hati bisa mempersiapkan dirinya menghadapi situasi tersebut.
- Bahas situasinya sedetail mungkin. Sebutkan siapa saja yang akan ditemui, di ruangan mana sampai apakah ada anak lain atau tidak. Berikan contoh gambaran situasi yang mungkin terjadi.
- Buatlah aturan. Jangan hanya bahas yang tidak boleh-nya saja, namun bahas juga apa yang boleh ia lakukan.
- Sebagian anak memerlukan dorongan ekstra agar memahami aturan, yaitu dengan menetapkan konsekuensi. Nah, usahakan untuk tegas dan konsisten ya, Bunda! Misalnya, “Kalau nanti kamu lari-lari, kita langsung pulang ya..”
- Bertemu dengan orang baru atau dengan orang yang sudah lama tidak bertemu, membuat Si Buah Hati merasakan jarak sehingga ia menarik diri. Yang sering terjadi, Si Buah Hati menolak untuk salim/salam. Sebenarnya tidak mau salaman bukan artinya dia tidak menghormati, itu terjadi karena ia belum nyaman dengan orang yang ditemui. Bunda dapat berikan pilihan pada Si Buah Hati “Ya udah, tos/hi-five aja deh kalau tidak mau salaman”. Atau katakan “Ya udah, belum mau salaman sekarang ya...tapi nanti pulangnya mau ya...”
- Siapkan amunisi, berupa mainan/makanan kesukaan Si Buah Hati (yang mudah dibawa), terutama ketika Bunda berkunjung ke rumah orang lain. Amunisi ini dapat dikeluarkan ketika Si Buah Hati mulai terlihat bosan.
- Masalah mainan juga penting untuk dibahas dalam persiapan, khususnya jika Bunda kedatangan tamu yang membawa anak. Bahas tentang bagaimana nanti main bersama, saling bergantian, dan sebagainya. Untuk meminimalkan ‘keributan’, Bunda juga bisa ajak Si Buah Hati untuk memilah mana mainan yang nanti boleh dimainkan bersama dan mana yang tidak boleh. Si Buah Hati juga punya hak untuk melindungi mainan/barang kesayangannya lho, Bunda!
Oke Bunda, enjoy your motherhood!