Seni Berbicara Pada Anak untuk Asah Keterampilan Komunikasi
09-07-2024
Tahukah Bunda, seni berbicara pada anak bukan hanya penting untuk mengasah keterampilan berkomunikasi. Lebih dari itu, hal ini juga bisa jadi investasi berharga untuk bekal Si Buah Hati ke depan. Yuk Bunda, simak pentingnya keterampilan ini lewat artikel berikut.
Apa Itu Seni Berbicara?
Seni berbicara adalah keterampilan percakapan untuk berkomunikasi atau menyampaikan apa yang kita katakan dan bagaimana cara mengatakannya.
Nah, seni berbicara itu bukan sebatas berpikir kata-kata apa yang sekiranya pas atau tidak pas. Namun, juga cara kita berkomunikasi lewat tatapan mata, ekspresi wajah, gestur atau gerak-gerik tubuh.
Bunda kemungkinan pernah merasakan, kayaknya gampang kok berkomunikasi dengan Si Buah Hati ketika menyuruh atau memberikan penjelasan tertentu.
Tapi, sebenarnya banyak lho orang dewasa yang belum tahu cara berbicara dengan anak, atau tips berbicara pada anak dengan santai, sampai bisa bicara dari hati ke hati. Itulah salah satu alasan kenapa Bunda perlu menguasai seni berbicara pada anak.
Peran Seni Berbicara pada Anak
Salah satu keresahan yang dihadapi sejumlah orang tua dan pendidik belakangan adalah anak jadi mudah menyerah. Tentunya hal ini dapat memengaruhi masa depan Si Buah Hati kelak.
Sikap ini ternyata bisa dipengaruhi banyak faktor. Selain faktor biologis, penyebab utamanya bisa karena kurangnya hubungan yang positif dan stabil dengan orangtua atau orang dewasa sekitar anak. Nah, kunci untuk hubungan stabil dan positif ini dapat dibangun dengan komunikasi yang baik di rumah.
Ketika Bunda menguasai seni berbicara pada anak, ada beberapa manfaat yang bisa dipetik, antara lain:
- Membangun dan memperkuat hubungan orangtua dan anak.
- Memberikan ruang aman bagi Si Buah Hati.
- Membantu menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati agar lebih optimal.
- Mengembangkan rasa percaya diri Si Buah Hati.
- Membantu membangun perasaan berharga pada Si Buah Hati.
- Si Buah Hati bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih berpikiran positif terhadap diri sendiri.
- Mendorong Si Buah Hati memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
- Menciptakan iklim yang menyenangkan saat Si Buah Hati tumbuh besar.
Keterampilan ini dapat Bunda kembangkan sejak Si Buah Hati lahir. Bunda bisa mengawalinya dengan melakukan percakapan sederhana dengan bayi, lalu tingkatkan kualitas dan kuantitas obrolan seiring pertumbuhan Si Buah Hati. Semakin banyak Bunda mengajak bicara bayi, pengalaman berbahasanya akan semakin kaya.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
Teknik dan Metode Seni Berbicara pada Anak
Ada beberapa cara berbicara dengan anak yang bisa dilakukan Bunda agar komunikasi dengan Si Buah Hati lebih lancar, di antaranya:
1. Ciptakan ruang aman untuk anak
Ketika Si Buah Hati mengetahui Bunda bisa menerima dia apa adanya, mereka jadi merasa nyaman dan mendapatkan ruang aman. Nah, penerimaan ini menjadi pintu awal komunikasi dengan Si Buah Hati. Ketika Si Buah Hati sudah merasa diterima, dia bakal terbuka serta lebih mudah mengungkapkan perasaan dan permasalahannya.
2. Pancing anak bicara lebih banyak
Untuk memancing Si Buah Hati agar bisa bicara lebih banyak atau terbuka, Bunda perlu memberi tahu bahwa pendapat atau perasaan Si Buah Hati penting. Bunda dapat menunjukkannya dengan sikap perhatian dan gunakan kata-kata seperti “Jadi begitu.”, “Oh.”, “Mm hmm.”, “Eh, gimana?”, “Emang sih…”, “Apa lagi?”, “Coba jelasin lagi biar Bunda ngerti.”, “Enggak kok, cuma bercanda.”, “Wah, menarik banget!”.
3. Pakai lebih banyak anjuran daripada larangan
Bunda sebaiknya memberitahu apa yang perlu dilakukan Si Buah Hati, bukan apa yang tidak boleh dilakukan. Contohnya ketimbang bilang, “Jangan membanting pintu.” Bunda bisa berbicara baik-baik, “Tolong pintunya ditutup pelan-pelan, ya, Nak.”
4. Sampaikan maksud pesan atau pikiran Bunda ke anak
Setiap anak sebenarnya paham jika diberi penjelasan. Jadi, dalam seni berbincara pada anak, Bunda perlu menyampaikan maksud atau sudut pandang pikiran Bunda kepada Si Buah Hati. Misalkan saat Si Buah Hati lari-lari di dekat jalan besar, refleks Bunda jangan cuma menegur anak. Tapi, sampaikan kalimat yang mengandung pesan seperti, “Bunda khawatir deh kalau kamu nanti keserempet kendaraan yang lewat.”
5. Buat arahan atau perintah yang sederhana
Anak kecil bakal kesulitan kalau harus memproses beberapa perintah sekaligus. Nah, Bunda sebaiknya membuat perintah sederhana saja. Misalkan, “Bunda ingin rumah kita tetap nyaman dan bersih, jadi habis main nanti mainannya diberesin lagi ya?”
Hindari perintah bertumpuk-tumpuk, seperti “Sana cepat ke kamar, beresin mainannya, belajar, dan jangan lupa lampunya dinyalakan.”
6. Sebelum bicara, pastikan anak perhatian dulu
Sebelum bicara dengan Si Buah Hati , pastikan mereka fokus dan memperhatikan pembicaraan Bunda. Contohnya, saat Si Buah Hati sedang bermain bola dan Bunda ingin mengajak makan malam. Bunda bisa memanggil, tunggu dia mandek main dan melihat ke arah Bunda, baru sampaikan pesannya. “Nak, makan malemnya udah siap. Habis ini kita makan bareng-bareng ya? Mumpung anget. Nanti kalau dingin kurang enak.”
7. Jangan lupakan kontak mata
Kontak mata penting saat berkomunikasi. Ketika berbicara pada anak kecil yang tingginya jauh di bawah Bunda, ada baiknya Bunda membungkuk atau menunduk agar kontak mata bisa sejajar.
8. Jangan menyela atau memarahi anak yang sedang berbicara
Bunda mungkin pernah mendapati situasi, Si Buah Hati yang baru main tanpa pamit tiba-tiba antusias cerita habis main di rumah temannya. Bunda yang khawatir mungkin tak sabar untuk memarahinya. Tapi tahan dulu. Tips berbicara pada anak dengan santai dalam situasi seperti ini bisa dengan dengarkan dulu cerita Si Buah Hati. Setelah perasaan Si Buah Hati divalidasi, baru sampaikan poin keresahan Bunda. Sampaikan juga Bunda ingin anak mengabari atau izin dulu saat ingin pergi main lain kali.
Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.
Selain itu, penting untuk Bunda memperhatikan asupan gizi Si Buah Hati. Selain makanan, Bunda dapat memberikan DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan untuk anak usia 1–3 tahun yang tinggi vitamin A, C, E, selenium, zink, tembaga, kalsium, vitamin D, omega 3 dan 6, serta protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati. Selain itu, ada kombinasi unik DHA dan zat besi, dukung pertumbuhan Si Buah Hati.