Apa Fungsi Sukrosa pada Susu untuk Si Buah Hati?
19-01-2022
Apakah Bunda masih sering menemukan kandungan gula dalam susu untuk usia sekolah? Dalam segelas susu untuk Si Buah Hati, selain vitamin dan mineral, terkadang juga mengandung gula. Asupan gula harian Si Buah Hati sebaiknya dibatasi karena konsumsi gula yang terlalu banyak berdampak kurang baik bagi kesehatannya.
Apa Fungsi Sukrosa pada Susu?
Ada beberapa jenis gula, salah satunya sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida (salah satu jenis molekul gula) yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk sukrosa yang sering ditemui adalah gula pasir. Lalu, apa fungsi sukrosa pada susu dan apa efeknya?
Fungsi sukrosa pada susu adalah menambah rasa manis untuk meningkatkan rasa sehingga lebih disukai Si Buah Hati.
Selain menambah rasa manis pada susu, sukrosa juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Melansir dari Healthline, sukrosa juga bisa menjadi sumber energi bagi tubuh untuk mendukung kinerja fungsi organ, sehingga kita dapat beraktivitas dengan nyaman. Sayangnya, penggunaan sukrosa secara berlebih dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.1
Dampak Susu Mengandung Sukrosa pada Buah Hati
Bunda perlu mempertimbangkan fungsi sukrosa pada susu dan dampaknya pada tumbuh kembang anak, sebab, jumlah dan frekuensi konsumsi sukrosa yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak. Berikut contoh efek dari konsumsi sukrosa berlebihan:
1. Menyebabkan Karies
Gigi Konsumsi terlalu banyak gula dari makanan ataupun minuman dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi Si Buah Hati lho, Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sukrosa, laktosa, dan glukosa yang berlebihan meningkatkan kehilangan mineral pada email gigi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi. Untuk menjaga agar anak tidak mengalami sakit gigi, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, Bunda perlu membatasi asupan gula Si Buah Hati.
2. Mengganggu Penyerapan Nutrisi
Kandungan gula yang tinggi dalam susu pertumbuhan termasuk sukrosa, laktosa, hingga fruktosa, dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Gula tambahan tidak hanya menggantikan makanan bernutrisi tinggi dalam makanan, tetapi juga dapat mengurangi nutrisi dari makanan lain yang telah dikonsumsi, serta dari simpanan tubuh, untuk memungkinkan oksidasi yang tepat dan membebaskan kalori sebagai energi.
3. Menyebabkan Asupan Kalori Berlebih
Asupan gula yang tinggi, dalam hal ini termasuk sukrosa, berkaitan dengan asupan kalori berlebih. Ini juga berkaitan dengan peningkatan berat badan. Meski begitu, kalori dalam gula tidak direkomendasikan untuk peningkatan berat badan Si Buah Hati lho, Bunda. Ini karena gula minim nilai gizi sehingga sering disebut miskin zat gizi.
4. Mengganggu Pencernaan
Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengubah keseimbangan bakteri menguntungkan dalam usus. Hal ini bisa menyebabkan masalah pencernaan dan membahayakan kesehatan usus.
5. Mempengaruhi Fungsi Kognitif Anak
Asupan gula yang berlebihan pada anak juga bisa mempengaruhi fungsi kognitif Si Buah Hati. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebih gula (sukrosa dan fruktosa) pada masa anak-anak dapat berdampak buruk pada memori dan kemampuan pembelajaran Si Buah Hati.
Baca Juga: Apa Fungsi Laktosa pada Susu Pertumbuhan? Cek di Sini!
Manfaat Konsumsi Susu Bubuk Anak Rendah Gula
Untuk Si Buah Hati yang sudah memasuki usia satu tahun keatas, Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan bebas sukrosa atau mengandung 0 gr sukrosa. Beberapa manfaat susu pertumbuhan rendah gula sebagai berikut ini:
1. Menghindarkan Anak dari Risiko Kegemukan Maupun Obesitas
Menurut penelitian, gula berlebih yang dikonsumsi terus-menerus dapat memicu obesitas. WHO sendiri menyarankan bahwa konsumsi gula untuk anak-anak sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 10% total energi yang dibutuhkan sehari-hari.
Sebagai contoh Si Buah Hati yang berusia 5 tahun, memerlukan total energi 1400 kkal tiap hari, berarti konsumsi gulanya tak boleh lebih dari 140 kkal per hari (2-3 sendok makan). Untuk menghindarkan Si Buah Hati dari risiko menjadi kegemukan atau obesitas, sebaiknya Bunda menghindari susu pertumbuhan dengan kandungan gula terlalu banyak, maupun dari makanan dan minuman manis lain yang dikonsumsi anak.
2. Meminimalkan Risiko Karies Gigi
Salah satu yang menyebabkan munculnya karies gigi (gigi berlubang) pada Si Buah Hati adalah makanan yang bersifat kariogenik, yaitu makanan yang banyak mengandung gula dan mudah menempel di gigi. Dengan menghindari kandungan gula dalam susu pertumbuhan, berarti Bunda telah membantu meminimalisir risiko Si Buah Hati terkena karies gigi.
3. Menjauhi Kebiasaan Konsumsi Makanan Terlalu Manis
Secara alami, anak-anak memang menyukai makanan atau pun minuman yang manis-manis. Dengan mengurangi konsumsi gula, salah satunya dari susu yang tidak mengandung gula atau mengandung 0 gr sukrosa, Bunda telah memperkenalkan Si Buah Hati pada kebiasaan baik baru. Ia jadi mengetahui konsep membatasi konsumsi makanan manis secara berlebihan sejak dini.
Pada umumnya, konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari akan sulit untuk dihindari. Sebab anak-anak bisa mendapatkan gula dari berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk susu.
American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan batas maksimal konsumsi gula tambahan pada anak usia 2 ke atas adalah sebesar 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh setiap harinya. Jumlah ini termasuk asupan gula baik gula alami maupun tambahan yang dikonsumsi anak-anak dalam satu hari.2
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memerhatikan kandungan gula dalam susu formula yang biasanya terdapat di bagian kemasan produknya.
Rekomendasi susu bubuk anak rendah gula dan memiliki kandungan gizi yang lengkap adalah DANCOW 1+ Imunutri. Bukan baru, DANCOW 1+ Imunutri mengandung 0 gram sukrosa, juga vitamin A, C, E, Zink, Tembaga, Selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, Zat Besi, Kalsium, Vitamin D, dan Protein di dalamnya. Rasa manisnya berasal dari kandungan laktosa atau gula alami dalam susu sapi, sehingga lebih sehat dan baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati.
Untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan, pastikan untuk mengikuti aturan penyajian seperti yang tertera dalam kemasan dan perhatikan asupan Si Buah Hati setiap harinya ya, Bunda. Kini, DANCOW hadir dengan harga yang lebih ekonomis, menjadikan pilihan Bunda semakin terjangkau. Bebaskan Si Buah Hati bereksplorasi dan tumbuh percaya diri bersama DANCOW!
Dengan informasi di atas, Bunda bisa memilih susu yang tidak mengandung gula atau dengan kandungan sukrosa dengan kadar lebih sedikit untuk menghindari dampak buruknya pada Si Buah Hati.
Sumber:
- Sucrose, Glucose, Fructose. What Are They?. Retrieved October 24 2024, rom https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose#what-are-they
- How to Reduce Added Sugar in Your Child’s Diet: AAP Tips. Retrieved October 23 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx#:~:text=Aim%20for%20less%20than%2025,under%202%20years%20of%20age.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.