Bagaimana Cara Mengajari Anak Belajar Tanpa Emosi? Ini Triknya!
15-07-2024
Bunda, sebagai orang tua pasti selalu menginginkan dan siap memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati. Termasuk saat mendidik dan mengajarkan hal baru kepada anak. Saat anak dapat memahami dengan cepat atau menuruti perintah orang tua dengan baik, pasti Bunda merasa senang dan bangga.
Namun terkadang, ada saat di mana proses mendidik anak tidak berjalan lancar. Entah karena Si Buah Hati yang sulit memahami atau orang tua yang kehabisan kesabaran hingga berujung emosi. Padahal, selalu ada cara mendidik anak tanpa emosi. Bagaimana triknya? Yuk, simak bersama, Bunda!
Dampak Emosi Orang Tua Terhadap Anak
Bunda, sebagai manusia, tentu kita akan selalu dipenuhi dengan perasaan emosi. Tidak hanya emosi negatif seperti amarah, namun juga emosi positif, seperti bahagia dan kasih sayang.
Bila orang tua mendidik anak dengan emosi positif, seperti keceriaan dan kasih sayang tentu bukanlah sebuah masalah. Namun, jika yang meluap adalah emosi negatif, seperti rasa kesal dan amarah, sebaiknya Bunda berhenti sejenak.
Mengapa orang tua tidak boleh sampai meluapkan emosi negatif dalam mendidik anak? Karena dampak emosi ini terhadap anak bisa sangat buruk.
Yuk kita bedah lebih lanjut tentang emosi negatif ini
Amarah Bunda bisa membuat Si Buah Hati menyalahkan dirinya sendiri. Anak mungkin akan menjadi stres dan itu dapat berdampak pada perkembangan otaknya. Selain itu, jika anak kerap mendapat perlakukan emosi negatif dari orang di sekelilingnya, ia akan tumbuh dengan risiko penyakit mental di kemudian hari.
Jika anak mendapat kekerasan verbal dari orang tua yang emosi, ia dapat berpikir bahwa hal itu adalah kesalahannya dan membuat anak kehilangan rasa percaya diri. Lebih buruknya, tumbuh perasaan tidak berharga di dalam diri anak.
Anak juga dapat merespon emosi negatif orang tua dengan perilaku negatif lainnya, seperti bertindak kasar dan agresif. Si Buah Hati juga bisa jatuh sakit, menarik diri dari orang lain, dan sulit tidur.
Dampak lebih buruk bisa dialami anak, apabila emosi orang tua sudah mengarah pada kekerasan fisik. Anak bisa merasa terguncang, cedera, cacat, bahkan meninggal.
Bahkan jika anak selamat dari kekerasan fisik di keluarga, ia bisa menjadi antisosial, agresif, merasa rendah diri, mengalami gangguan mental, atau terjebak dalam hubungan negatif.
Tips Cara Mendidik Anak Tanpa Emosi yang Negatif
Merasa kesal atau marah terhadap anak terkadang memang tidak dapat dihindari. Namun setelah mengetahui dampak buruk emosi negatif terhadap anak, maka tidak ada cara selain Bunda harus meregulasi emosi dan berusaha mendidik anak tanpa emosi negatif ini.
Berikut beberapa tips cara mendidik anak tanpa emosi negatif:
1. Kenali tanda-tanda munculnya emosi
Saat emosi mulai meluap, tubuh kita akan menunjukkan tanda-tanda tertentu, seperti detak jantung lebih cepat, perut bergejolak, otot terasa tegang, napas makin cepat, wajah berkeringat, rahang mengatup, telapak tangan mengepal, bahu tegang, suara meninggi, dan bicara semakin cepat.
Bila tanda-tanda emosi itu muncul, kenali dan segera berhenti untuk mencegah emosi meluap. Ini bisa menjadi cara agar tidak emosi saat mendidik anak.
2. Luangkan waktu berbicara dengan anak
Membangun hubungan baik dengan anak salah satunya bisa dilakukan dengan rutin meluangkan waktu bersama Si Buah Hati. Jauhkan hal yang bisa mendistraksi seperti ponsel atau layar televisi dan ajak anak berbicara dari hati ke hati. Posisikan tubuh Bunda hingga setinggi anak dan kedua mata sejajar.
3. Ingat hal positif dari anak
Tips mendidik anak tanpa emosi selanjutnya, ingatlah hal positif dari anak. Terkadang orang tua lebih mengingat kesalahan atau kelakuan buruk dari anak dibandingkan kebaikannya. Mulai sekarang, cobalah untuk membuang pikiran buruk tentang anak dan lebih fokus pada kebaikan Si Buah Hati. Jangan ragu untuk memberikan pujian saat anak melakukan hal positif.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Sistem Imun dari Flu
4. Buat ekspektasi yang jelas
Tak jarang emosi muncul saat harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Untuk itu, mulailah membuat batasan ekspektasi yang jelas. Alih-alih melarang agar tidak berbuat kesalahan, cobalah mengungkapkan apa yang Bunda ingin Si Buah Hati lakukan. Hentikan berkata, "Jangan membuang-buang makanan" dan mulai berkata, "Habiskan makanannya ya" dengan lembut.
5. Jadilah contoh yang baik untuk anak
Berikan contoh bahwa Bunda bisa mengendalikan emosi saat merasa marah pada anak. Saat tiba-tiba Bunda merasa kesal karena anak, biarkan Si Buah Hati tahu bahwa Bunda sedang merasa kesal dan sedang mencoba untuk mengatasinya. Ini akan mengajarkan anak bahwa tidak apa-apa merasa marah, namun yang lebih penting adalah bagaimana bisa mengendalikannya.
6. Tetap berpikir logis
Emosi sering kali membuat kita tidak bisa berpikir menggunakan logika. Cobalah untuk tetap tenang dan jangan biarkan pikiran turut dikendalikan emosi. Jadilah orang dewasa di hadapan anak-anak. Saat merasa kesal pada anak, biasanya anak tidak secara sengaja membuat orang tua marah sehingga sebagai orang tua seharusnya tidak mudah terbawa emosi karena tingkah anak-anak.
7. Gunakan konsekuensi yang tenang
Ketika anak berbuat hal buruk yang sampai membuat orang tua kesal, cobalah untuk memberikan konsekuensi yang tenang dan bukan berupa kekerasan atau kemarahan. Jelaskan kepada anak bahwa tindakannya bisa berakibat pada hal yang buruk, baik kepada dirinya maupun orang lain sehingga anak dapat belajar dari kesalahannya dan mengajarkan anak tentang tanggung jawab.
Itulah beberapa tips untuk cara mendidik anak tanpa emosi yang negatif. Ingatlah selalu bahwa emosi negatif dalam mendidik anak hanya akan membawa dampak buruk, tidak hanya kepada anak tetapi juga orang tua.
Selain itu, jangan lupa untuk pastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati terpenuhi. Bunda bisa memberi Si Buah Hati susu pertumbuhan, seperti susu DANCOW 1+ Imunutri yang diformulasi khusus untuk anak usia 1-3 tahun.
Susu DANCOW 1+ Imunutri tinggi vitamin A, C, D, dan E. Juga mineral selenium, zink, tembaga, dan kalsium. Susu Dancow 1+ juga tinggi protein dan mengandung DHA, Omega 3 dan 6, serta zat besi untuk dukung perkembangan kognitif si Buah Hati.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.