Bunda, Inilah Cara Mendidik Anak agar Mandiri dan Berani!
10-11-2020
Melihat Si Buah Hati tumbuh mandiri mungkin merupakan impian semua orang tua. Sejak bayi, ia memang sudah bergantung dan berlindung pada orang tuanya. Namun semakin ia bertambah usia, Bunda bisa mulai melatih kemandirian serta keberaniannya, sebagai bekal untuk menapaki kehidupan di masa depan saat beranjak dewasa. Pertanyaannya, bagaimana cara mendidik anak agar mandiri dan berani?
Risiko bagi Si Buah Hati yang Tidak Mandiri dan Berani
Namun sayangnya, pembentukan sosok kemandirian dan keberanian dalam diri anak-anak, sering terhalang oleh sikap orang tua yang bermaksud baik, tetapi sebenarnya adalah sebuah kesalahan. Menurut Jim Taylor, Ph.D., dosen dari University of San Francisco, ada beberapa orang tua malah menumbuhkan ketergantungan pada si Buah Hati. Orang tua tipe ini umumnya bertindak atas kebutuhan mereka sendiri, dengan menggunakan kekuasaan, kendali serta paksaan untuk mendominasi kehidupan Buah Hatinya. Hal ini bukan cara mendidik anak agar berani dan mandiri, yang terjadi justru kebalikannya.
Si Buah Hati yang tidak mandiri dan berani akan tumbuh menjadi orang yang mudah bergantung pada orang lain dalam berbagai aspek, termasuk perasaannya sendiri. Berikut ciri-ciri anak yang tidak mandiri dan berani:
- Selalu membutuhkan orang lain untuk memberi dorongan dalam mencapai sesuatu.
- Selalu bergantung kepada orang lain untuk kebahagiaan karena ia tidak memiliki kepemilikan atas hidup sendiri.
- Kurang bertanggung jawab atas pikiran, emosi, dan tindakan sendiri.
- Lemah dalam membuat keputusan karena terbiasa selalu diatur oleh orang tua.
- Cenderung tidak bahagia karena hanya mengikuti keputusan orang lain tanpa memikirkan apa yang sebenarnya ia inginkan, atau hanya untuk menyenangkan orang lain.
- Lemah dalam menghadapi kesulitan hidup, dan cenderung lebih mudah stres atau depresi karena merasa langkah yang ia ambil adalah kesalahan dan bukan pelajaran.
Cara Mendidik Anak Agar Mandiri dan Berani
Kemandirian bukanlah suatu hal yang dapat diperoleh si Buah Hati dengan sendirinya. Ia tidak memiliki perspektif, pengalaman, atau keterampilan untuk mengembangkan kemandirian tanpa campur tangan Bunda. Untuk melatih Si Buah Hati, berikut beberapa tip mengajarkan anak agar berani dan mandiri :
- Beri Si Buah Hati rasa cinta dan penghargaan. Jangan biarkan ia merasa tidak disayang atau tidak diharapkan.
- Berhenti mengendalikan dan mulai melatih ia mengembangkan keterampilannya. Bantu ia berkembang, yakinlah pada kemampuannya, dan buat ia percaya pada kemampuannya sendiri.
- Ajari si Buah Hati bahwa ia memiliki kendali atas kehidupannya sendiri.
- Berikan bimbingan, lalu kebebasan, agar ia dapat membuat keputusan sendiri. Tentu saja tetap di bawah pengawasan Ayah dan Bunda.
- Ajarkan tentang tanggung jawab, misalnya membereskan mainan setelah selesai bermain, meletakkan barang di tempatnya setelah selesai digunakan, dan lainnya. Jangan lupa juga ajarkan Si Buah Hati tentang konsekuensi jika ia tidak melakukannya. Hal ini akan mengajarkannya untuk tidak mengabaikan tanggung jawabnya.
- Biarkan Si Buah Hati bereksplorasi, tetapi dengan tetap menjaga keamanan dan memastikan keselamatannya.
Baca Juga: 3 Stimulasi untuk Membantu Si Buah Hati Belajar Menjaga Kesehatan
Manfaat Mendidik Si Buah Hati Agar Mandiri dan Berani Ketika Dewasa
Toddler memang sedang dalam masa eksploratif terhadap lingkungannya. Hal ini membutuhkan keberanian dan kemandirian dari Si Buah Hati. Pada intinya, orang tua ingin memiliki anak yang kuat secara mental agar dapat menghadapi dunia dengan kepercayaan dirinya. Jika Bunda tidak menerapkan cara mendidik anak agar berani dan mandiri sejak dini, maka dapat berdampak negatif di usia dewasanya nanti.
Berikut adalah manfaat dari mendidik si Buah Hati agar mandiri dan berani:
Si Buah Hati memiliki kekuatan mental yang baik. Ia akan belajar cara menangani berbagai situasi dan tidak bergantung pada orang lain secara emosional.
Mengajarkannya keterampilan hidup yang ia butuhkan, seperti mengetahui mana yang benar dan salah, mampu menyelesaikan masalah sendiri, mengontrol emosinya, serta mendisiplinkan diri.
Mampu belajar dari kesalahan. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Si Buah Hati tidak akan menyalahkan lingkungan ataupun dirinya sendiri. Ia akan menganalisis situasi, melihat di mana letak kesalahannya dan menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran di masa yang akan datang.
Belajar berpikir realistis. Ketika Ayah atau Bunda menerapkan cara mendidik anak agar mandiri dan berani, si Buah Hati akan belajar untuk tidak berpikiran buruk terlebih dahulu, melainkan lebih besikap realistis.
Membentuk karakter menjadi lebih mampu berempati pada orang lain, memiliki moralitas yang baik, menjunjung tinggi kejujuran, dan lain sebagainya.
Hal yang Perlu Dihindari oleh Orang Tua
Ketika Bunda menerapkan cara mendidik anak agar mandiri dan berani dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang perlu dihindari:
Terlalu banyak berbicara, dan tidak memberikan ia kesempatan untuk mengungkapkan perasaan atau pikirannya. Walaupun ia masih kecil di mata Ayah dan Bunda, tetap hargai pendirian dan pendapatnya. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya juga imej positif terhadap diri sendiri.
Terlalu sering memberikan peringatan atau sanksi. Bunda mungkin ingin agar si Buah Hati disiplin, namun jika ia terus-terusan diberikan peringatan atau sanksi, lama-lama ia justru dapat memberontak atau justru tidak memberikan respons.
Membuat ia merasa bersalah dan malu akan perbuatannya untuk membenarkan pendapat Ayah dan Bunda. Ingatlah bahwa ia juga membutuhkan waktu untuk belajar menjadi mandiri dan berani, jadi jangan melihat ia sebagai ‘orang dewasa kecil’, melainkan anak-anak yang perlu diberi dukungan dan dorongan positif.
Tidak memenuhi kebutuhan si Buah Hati akan kasih sayang. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhannya akan gizi penting di masa pertumbuhannya. Padahal, asupan gizi yang seimbang dan sesuai kebutuhan usianya akan membantu tumbuh-kembang yang optimal.
Untuk melengkapi kebutuhan gizi si Buah Hati, berikan susu DANCOW 1+ Imunutri setiap hari. Susu bubuk ini diformulasikan untuk bantu mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, DHA, zat besi, omega-3 dan omega-6, dan probiotik Lactobasillus rhamnosus.
Pada akhirnya, si Buah Hati akan tumbuh dan menjalani hidupnya sendiri. Bagaimana ia hidup nantinya akan bergantung pada cara mendidik anak agar mandiri dan berani, serta mampu mengatasi berbagai masalah dalam hidupnya.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.