Benarkah Anak Aktif Itu Berarti Hiperaktif?
11-11-2020
Secara alami, masa kanak-kanak adalah tahap di mana Si Buah Hati aktif bergerak untuk menjawab rasa ingin tahunya. Namun, bagaimana bila Si Buah Hati kelewat aktif dan malah merepotkan orang di sekitarnya? Apakah ini berarti ia mengalami hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)? Lalu, bagaimana? Jangan terlalu khawatir, Bunda dapat menyimak infonya di artikel ini.
Apa Itu ADHD?
Lembaga kesehatan psikologis American Psychiatric Association, menjelaskan bahwa ADHD adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak kesulitan untuk memperhatikan satu hal (tidak fokus) dan mengendalikan gerakan tubuh. Terkadang hal ini juga dapat menyebabkan anak beraksi secara berlebihan.
Meski demikian, anak yang aktif belum tentu menderita ADHD. Bisa jadi, Si Buah Hati yang terlalu aktif merupakan tahapan yang normal dari perkembangan atau kepribadiannya. Sisi positifnya, kegiatan aktif Si Buah Hati dapat mendukung proses belajarnya. Sally Fitzgerald, konsultan dari Goodstart Early Learning, mengungkapkan bahwa Si Buah Hati yang aktif berarti menggunakan indera mereka untuk bereksplorasi. Tipe anak seperti ini akan lebih mudah menyelesaikan tugas belajar yang lebih kompleks. Seringnya ia berinteraksi dengan lingkungan, juga membantunya mengingat kosakata lebih banyak dibanding anak yang pendiam.
Salah satu perbedaan utama antara anak yang memiliki gangguan ADHD adalah gangguan yang diciptakan benar-benar mengganggu kemampuan Si Buah Hati untuk berinteraksi dengan baik di lingkungannya.
Menurut dr. James Perrin, profesor pediatri di Harvard Medical School, dibandingkan dengan anak seusianya, anak dengan ADHD lebih sulit untuk duduk diam, bahkan selama beberapa menit dan mungkin bicara secara berlebihan. “Kebanyakan anak usia empat tahun memang aktif. Tapi ketika saatnya istirahat, mereka akan duduk untuk makan. Berbeda untuk anak dengan ADHD yang tidak bisa diam sepanjang waktu,” jelasnya.
Tanda Si Buah Hati Menderita Hiperaktif
Untuk mengetahui Si Buah Hati mengidap ADHD atau tidak, biasanya dokter akan memeriksa daftar panjang perilaku yang sering dilakukan. Bila ditemukan perilaku berulang yang tidak sesuai pada tahap perkembangan Si Buah Hati, dokter akan mengevaluasinya. Berdasarkan informasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa tanda Si Buah Hati memiliki gangguan ADHD di antaranya: sulit fokus, impulsif, dan bergerak secara hiperaktif.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Kasar dan Halus
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Bila Si Buah Hati memang terbukti memiliki gangguan ADHD, Bunda dapat mengikuti saran dari Dr. Laura Batstra, Ph.D., ahli terkemuka tentang perilaku hiperaktif dari University of Groningen, Belanda :
1. Gali Informasi
Cari info seputar ADHD agar Bunda paham kondisi Si Buah Hati dan tahu apa yang harus dilakukan. Jangan ragu untuk erkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang lebih matang.
2. Perhatian Lebih
Berikan Si Buah Hati perhatian serta waktu untuk menentukan pilihannya dan ajak ia melakukan apa yang diinginkannya. Puji ide-idenya dan ikuti apa yang ingin dilakukan Si Buah Hati. Dengan cara ini, kepercayaan Si Buah Hati akan terbangun, dan di lain waktu Si Buah Hati akan lebih mungkin untuk mendengarkan pesan Bunda.
3. Berikan Arahan
Jika bunda khawatir Si Buah Hati akan membuat kegaduhan di pesta ulang tahun temannya, maka berikan arahan dari awal tentang apa yang harus dilakukannya, misalnya membuat perjanjian kecil untuk duduk saat makan, atau pergi ke halaman jika sudah tak mampu menahan diri untuk berlarian.
4. Tunjukkan Kekompakan dengan Ayah
Tetap jaga keharmonisan dengan Ayah, agar Si Buah Hati merasa nyaman dan tidak berperilaku yang berlebihan secara tiba-tiba. Karena Si Buah Hati membutuhkan Ayah dan Bunda untuk dapat mendampinginya di masa pertumbuhan.
Menerima kenyataan bahwa Si Buah Hati memiliki gangguan ADHD memang tak mudah. Meski demikian, Si Buah Hati yang terlampau aktif juga bisa disebabkan oleh semangat bermain atau energi yang tak tersalurkan. Oleh sebab itu, Bunda perlu mendukung Si Buah Hati melakukan kegiatan untuk anak hiperaktif. Jadi, jangan ragu mengatakan “iya boleh”, bila Si Buah Hati ingin aktif bereksplorasi.
Semoga, beberapa cara mengatasi anak hiperaktif tadi bisa membantu Bunda untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Pastikan Bunda selalu mendukung Si Buah Hati yang aktif untuk bereksplorasi.