Si Buah Hati Diare? Lakukan 3 Langkah Pertolongan Pertama Ini
03-11-2020
Tahukah Bunda bahwa fakta yang terjadi sampai saat ini diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh Si Buah Hati. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang menyepelekan saat melihat Si Buah Hati diare.
Buktinya, sampai saat ini angka kematian pada anak yang disebabkan diare masih terbilang tinggi, terlebih untuk negara berkembang seperti Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2016 menyebutkan kalau diare merupakan penyebab kematian pada anak nomor 2 tertinggi di Indonesia. Fakta ini tentu saja memprihatinkan, dan bisa mengingatkan Bunda bahwa tidak bisa menganggap remeh saat Si Buah Hati mengalami diare.
Perlu dipahami, bahwa diare merupakan kondisi di mana Si Buah Hati buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Kondisi kotoran Si Buah Hati pun cenderung lembek atau cair. Secara klinis, penyebab diare itu memang macam-macam, seperti yang dijelaskan oleh dr. Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo.
"Tapi yang paling banyak terjadi pada anak-anak itu memang karena infeksi mulai dari infeksi virus, bakteri, parasit. Penyebab lainnya itu dikarenakan malabsorbsi, keracunan, alergi, imunodefisiensi. Termasuk dikarenakan kondisi kebersihan.”
Saat Si Buah Hati mengalami diare, hal pertama yang perlu Bunda perhatikan adalah mengenali lebih dulu, apa penyebabnya. Dan pastikan Si Buah Hati tidak mengalami dehidrasi. “Dehidrasi ini perlu penanganan yang tepat. Untuk itu orangtua juga perlu memahami dan membedakan apakah anak mengalami dehidrasi ringan atau berat," papar dr. Meta.
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Meta, ada beberapa gejala yang perlu diketahui saat Si Buah Hati mengalami dehidrasi saat diare. Gejala diare dehidrasi berat, bisa dilihat saat anak mulai lesu atau lunglai. Bahkan, bisa sampai tidak sadar. Mata Si Buah Hati juga terlihat cekung, dan tidak memiliki keinginan untuk minum. "Jika mencubit di daerah perut, kembali dalam keadaan normal sangat lambat," tambah dr. Meta.
Saat Si Buah Hati diare, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Bunda lakukan.
Berikan oralit
Langkah pertama yang bisa Bunda lakukan sebagai pertolongan pertama saat Si Buah Hati diare adalah menjaga agar cairan dalam tubuh cukup. Namun cairan di sini bukan hanya air tetapi juga elektrolit tubuh. Biasanya cairan yang digunakan adalah oralit.
Menurut dr. Meta, pemberian oralit sudah masuk dalam satu program pemerintah untuk menuntaskan diare pada anak. Oralit ini merupakan kombinasi antara garam dengan air putih. Fungsinya membantu tubuh menggantikan cairan yang hilang akibat diare.
Jaga kebersihan makanan dan lingkungan anak
Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah memastikan kebersihan makanan dan lingkungan Si Buah Hati. Termasuk melatih Si Buah Hati untuk melakukan kebiasaan hidup bersih, dan mengajarkan cara cuci tangan dengan sabun dengan standar WHO. Menurut data WHO (2014), mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi 40% resiko diare dan 20% resiko infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia.
Pastikan Si Buah Hati tetap mendapatkan nutrisi yang tercukupi
Salah satu langkah yang Bunda perlu lakukan adalah pastikan agar nutrisi Si Buah Hati dapat terpenuhi yaitu dengan memberikan Si Buah Hati nutrisi lengkap seimbang, termasuk 2 gelas susu setiap harinya.
DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.
Pada prinsipnya, tentu akan lebih baik lagi jika Bunda mencegah anak mengalami diare daripada mengobati.