3 Stimulasi untuk Ajarkan Si Buah Hati Toilet Training
16-09-2020
Semakin bertambahnya usia Si Buah Hati, Bunda perlu mempersiapkannya untuk toilet training agar ia bisa mandiri dan dapat melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet sendiri.
Namun tahukah Bunda kalau untuk melatih Si Buah Hati menggunakan toilet sendiri, anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, kognitif, dan juga psikologis?
Stimulasi Ajarkan Si Buah Hati Toilet Training
Supaya Si Buah Hati siap dilatih menggunakan toilet sendiri, Bunda bisa memberikan beberapa stimulasi berikut ini untuk mempersiapkan fisik, kognitif, dan psikologis Si Buah Hati sejak usia toddler (1-3 tahun).
1. Melatih Kemampuan Fisik
Agar Si Buah Hati siap secara fisik, ada beberapa kemampuan motorik yang penting untuk distimulasi rutin. Misalnya, kemampuan berjalan dengan baik, kemampuan untuk duduk atau jongkok tenang kurang lebih 2-5 menit, serta kemampuan menaikkan dan menurunkan celananya sendiri.
Untuk melatih kemampuan ini, Bunda bisa memberikan beberapa stimulasi sederhana seperti: mengajak dan menuntun Si Buah Hati berjalan menuju toilet untuk melepaskan popoknya atau pakaiannya. Berikan Si Buah Hati baju dan celana yang mudah dibuka agar ia lebih mudah melepaskan sendiri pakaiannya saat di toilet.
Untuk membiasakan Si Buah Hati duduk tenang di toilet, Bunda dapat melatihnya dengan cara mengajak Si Buah Hati duduk di pispot (menggunakan popok) dan membiarkannya berdiri saat ia ingin. Kemudian setelah terbiasa, lepaskan popoknya saat duduk di pispot dan kosongkan isi popoknya ke dalam pispot. Jelaskan juga bahwa kotoran yang ada di popoknya adalah benda yang harus dibuang ke toilet.
2. Melatih Kemampuan Kognitif
Kesiapan kognitif Si Buah Hati untuk toilet training terlihat dari kemampuannya mengikuti dan menuruti instruksi sederhana, punya bahasa sendiri untuk buang air kecil dan buang air besar, kemampuan Si Buah Hati memahami reaksi tubuhnya saat ingin buang air kecil atau besar, serta kemampuan untuk menyampaikan keinginan saat ingin buang air.
Untuk melatih kemampuan kognitif ini, Bunda sebaiknya rutin bertanya dan menjelaskan kepada Si Buah Hati, misalnya apakah saat pipis popoknya terasa basah? Apakah saat popoknya basah ia merasa nyaman?
Perhatikan juga ekspresi Si Buah Hati saat ingin buang air, misalnya ia memegang perut, lalu tanyakan apakah ia ingin buang air sehingga Si Buah Hati dapat memahami reaksi tubuhnya sendiri.
Dukung juga Si Buah Hati untuk tidak takut dan malu menyampaikan keinginannya buang air, misalnya dengan ucapan “Kalau adik ingin pipis atau pup, bilang sama Bunda ya?”.
3. Melatih Kemampuan Psikologis
Kesiapan psikologis Si Buah Hati saat toilet training berkaitan dengan kebutuhan akan suasana yang nyaman agar mampu mengontrol serta berkonsentrasi saat buang air besar dan buang air kecil.
Untuk melatih kesiapan ini, Bunda bisa memberikan stimulasi dengan mengajarkan Si Buah Hati meniru rutinitas Bunda saat ingin buang air. Dengan begitu, Si Buah Hati memahami bahwa kebiasaan toilet training yang ia lakukan juga dilakukan oleh orang tuanya. Selain itu, berikan stimulasi dengan mendukung kepercayaan diri Si Buah Hati sehingga secara psikologis ia termotivasi untuk terus latihan toilet training. Saat ia berhasil, pujilah Si Buah Hati, namun saat ia gagal jangan menyalahkan apalagi memarahinya karena ini bisa membuat anak jadi ragu-ragu melakukan toilet training.
Sebagai salah satu bentuk kemandirian, toilet training perlu dilatih dan dikembangkan pada anak sedini mungkin. Menurut penelitian, jika kemandirian Si Buah Hati tak dilatih sejak dini, hal ini dapat menghambat perkembangan anak di masa depan.
Meski begitu, saat melatih Si Buah Hati Bunda juga perlu sabar dan tidak terburu-buru karena untuk bisa melakukan toilet training dengan sukses Si Buah Hati harus memiliki kesiapan dan keinginan dalam melakukannya.
Untuk membantu Si Buah Hati membentuk kemandiriannya lewat proses toilet training, Bunda juga dapat mendukung dengan memberikannya makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang nutrisi yang lengkap. Dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, Bunda telah mendukung dan menjaga perlindungan kesehatan serta daya tahan tubuh Si Buah Hati tercinta.
DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, Bunda telah mendukung perlindungan kesehatan serta daya tahan tubuh Si Buah Hati tercinta.
Disclaimer
Madu penting untuk perkembangan indra perasa Si Buah Hati. Namun, sebaiknya madu tidak diberikan kepada Si Buah Hati yang berusia di bawah 12 bulan, kecuali telah diproses dengan tekanan dan suhu tinggi untuk membunuh kandungan bakteri penyebab botulisme di dalamnya.
Penggunaan madu pada setiap produk DANCOW telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Buah Hati.