Bagaimana Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Tepat ?
13-12-2023
Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan pengasuhan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting untuk membangun hubungan positif. Selain itu, komunikasi yang baik juga membuat Bunda lebih mudah membicarakan topik-topik sulit dengan Si Buah Hati saat mereka tumbuh besar nanti.1 Bagaimana cara berkomunikasi dengan anak yang baik dan efektif? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Pentingnya Berkomunikasi dengan Anak Sejak Bayi
Bayi memang belum bisa bicara. Meski begitu, si Buah Hati tetap melakukan komunikasi dengan kita lho, Bunda. Mereka berkomunikasi dengan cara menangis untuk memberitahu Bunda dan Ayah bahwa mereka merasa lapar, tidak nyaman, atau sakit. Tapi, bayi tidak hanya menangis mereka juga memberi ekspresi seperti tertawa, tersenyum, mengeluarkan suara, dan menggerakkan tangannya sebagai bentuk komunikasi non-verbal.
Oleh karena itu, berkomunikasi dan memberi perhatian pada anak sejak bayi penting dilakukan. Bahkan penelitian membuktikan bahwa pengalaman pertama berkomunikasi dengan orang lain ini punya peran penting bagi kemampuan bahasa anak saat usia dini dan juga prasekolah.
Cara Berkomunikasi dengan Anak
Perlu Bunda ketahui, anak memerlukan komunikasi yang baik dengan orangtuanya, bahkan sejak mereka dilahirkan. Sebab, komunikasi yang baik sejak usia dini akan membantu memperkuat hubungan antara anak-anak dan orang tua. Cara berkomunikasi dengan anak kecil yang baik di antaranya adalah lewat tutur kata lembut, sikap hangat, dan responsif, supaya Si Buah Hati merasa aman dan tenteram di dunianya.
Berikut ini beberapa tips berkomunikasi dengan anak kecil:
Lakukan Kontak Mata
Kontak mata sangat penting dilakukan setiap kali Bunda berkomunikasi dengan Si Buah Hati. Sebab, kontak mata dapat menunjukkan bahwa Bunda aktif dan penuh perhatian dalam percakapan dengan Si Buah Hati. Kontak mata juga akan membuat komunikasi terasa terbuka dan transparan.
Kontak mata bahkan perlu dilakukan oleh orang tua saat berkomunikasi dengan anak sejak bayi. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun penglihatan bayi masih terbatas, kontak mata tetap menjadi salah satu respons operan paling awal yang dapat diterima Si Buah Hati dan menjadi landasan penting dalam pembentukan keterampilan berkomunikasi di masa depan.
Baca Juga : Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
Aktif mendegarkan
Salah satu cara berkomunikasi dengan anak yang baik adalah Bunda harus lebih banyak mendengarkan saat Si Buah Hati berbicara atau bercerita. Dengan begitu, anak akan merasa bahwa orang tuanya tertarik dan peduli dengan apa yang sedang ia sampaikan. Saat Si Buah Hati berbicara, Bunda sebaiknya memberikan perhatian penuh, menghentikan aktivitas lain, menyamai level anak, serta merenungkan dan mengulang kembali apa yang ia katakan atau rasakan untuk benar-benar memahami kebutuhannya.
Sesuaikan cara komunikasi dengan usia anak
Agar dapat berkomunikasi secara efektif, Bunda juga perlu menyesuaikan gestur dan gaya bicara sesuai dengan usia anak. Orang tua perlu memahami cara berkomunikasi anak-anak dari berbagai usia agar tercipta interaksi yang efektif.
Cara berkomunikasi dengan anak usia sekolah, tentu berbeda dari bayi atau balita. Saat berkomunikasi dengan bayi berusia di bawah 1 tahun, Bunda harus cepat merespons bahasa non verbal mereka, misalnya dengan menenangkan saat menangis atau membalas senyuman Si Buah Hati. Pada anak berusia 1-3 tahun, Bunda juga perlu cermat dan tanggap merespons setiap ucapan dan gestur komunikasi yang mereka berikan.
Sementara itu, cara berkomunikasi dengan anak kecil usia prasekolah antara 3-6 tahun tentu berbeda lagi. Pada usia tersebut, anak mulai bisa berkomunikasi dengan kalimat lengkap, jadi sebaiknya Bunda mengajaknya berbicara dengan bahasa yang lengkap dan baik juga. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bercerita tentang kesehariannya atau hal-hal menarik lainnya.
Peka terhadap bahasa non verbal anak
Selain aktif mendengarkan celoteh anak, Bunda juga harus lebih peka terhadap bahasa non verbal mereka agar dapat menjalin komunikasi yang tepat dan efektif. Untuk itu, Bunda perlu membaca bahasa tubuh Si Buah Hati dan mencoba meresponsnya. Misalnya, ketika anak tampak lelah dan tidak bersemangat sepulang sekolah, Bunda bisa bertanya “Kamu tampak pendiam, apakah terjadi sesuatu di sekolah?”.
Beri nasihat yang rasional
Larangan dan kritik hanya akan membuat anak menarik diri dari komunikasi. Daripada memberikan larangan atau kritik semata, lebih baik Bunda memberikan penjelasan lengkap dan rasional kepada anak mengapa ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan memberi penjelasan rasional, anak akan memahami dampak dari sebuah tindakan.
Gunakan kalimat positif
Saat berkomunikasi dengan anak, sebaiknya hindari frasa negatif, seperti “jangan”. Alih-alih kata jangan, lebih baik Bunda menggunakan kalimat positif saat memberi peringatan kepada anak. Misalnya, daripada kalimat “jangan memukul adikmu”, lebih baik ucapkan “bermainlah dengan baik bersama adik ya”.
Itulah beberapa tips dan cara berkomunikasi dengan anak yang dapat Bunda terapkan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan membantu perkembangan kemampuan sosial dan emosional Si Buah Hati di masa depan.
Dukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkannya, salah satunya susu pertumbuhan jika Si Buah Hati sudah berusia 1 tahun ke atas. DANCOW 1+ Imunutri adalah susu pertumbuhan yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun, tinggi Vitamin A, C, E, Selenium, Zink, Tembaga, tinggi Kalsium, Vitamin D, Protein, dan mengandung DHA, Omega 3 & 6, Zat Besi.