Peran Orangtua menstimulasi Anak Bicara untuk Perkembangan Bahasa
09-07-2024

Apakah Bunda mendapati Si Buah Hati mulai sering mengoceh dan mengajak berbicara meski kata-katanya belum terlalu jelas? Bunda tidak perlu khawatir, karena itu merupakan tahapan penting perkembangan bahasa pada anak.
Meskipun kata-kata yang diucapkan terdengar tidak bermakna, namun mengoceh dapat membantu Si Buah Hati melatih artikulasi sekaligus mengekspresikan dirinya.
Ocehan Si Buah Hati juga merupakan upayanya dalam meniru percakapan yang dilakukan orang tuanya. Dengan cara ini anak belajar berinteraksi dan bersosialisasi.
Lalu apa yang harus dilakukan orang tua saat anak mulai aktif mengoceh? Ternyata, Bunda bisa memberikan stimulasi anak bicara untuk mendorong perkembangan kemampuan berbahasa Si Buah Hati.
Cara Merangsang Perkembangan Bicara Anak
Setiap anak tumbuh dan berkembang dalam kecepatannya masing-masing, namun pada umumnya anak sudah bisa mengatakan kata pertamanya antara usia 10-14 bulan.
Selanjutnya, seiring usianya, Si Buah Hati akan semakin cepat dan banyak mengingat serta mengucapkan kata. Meskipun mungkin pelafalannya belum tepat sehingga kadang sulit dipahami.
Para pakar perkembangan bahasa anak meyakini bahwa pengalaman yang diperoleh di lingkungan sehari-hari lebih berpengaruh dibandingkan jika sekadar memberi pembelajaran tentang bahasa kepada anak.
Dengan kata lain, perkembangan bahasa anak bergantung pada seberapa sering anak mempraktikkannya untuk berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, Bunda bisa mendukung perkembangan bahasa Si Buah Hati dengan memberinya stimulasi anak bicara yang tepat.
Jenis Stimulasi Anak Bicara
Ada beberapa jenis stimulasi yang bisa Bunda berikan untuk mendorong kemampuan berbahasa Si Buah Hati. Kuncinya adalah memberi kesempatan sebanyak mungkin dan mendorong anak agar berani berbicara.
Berikut ini contoh stimulasi agar anak cepat bicara:
1. Menyiapkan aneka bahan bacaan anak di rumah
Cara stimulasi anak cepat bicara yang pertama adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan kemampuan bahasa Si Buah Hati. Bunda dapat menyiapkan berbagai macam bacaan untuk anak, bisa berupa buku maupun tulisan atau label yang ditempatkan di berbagai sudut rumah.
Bunda dapat menempelkan poster huruf dan kata yang dilengkapi gambar yang menarik di kamar anak, memasang label pada barang-barang atau mainan anak, misal mainan truk pemadam kebakaran atau nama boneka kesayangannya.
2. Mengajak anak bicara
Percakapan dengan orang lain dapat memberi pengalaman berbahasa yang lebih kaya kepada anak. Dengan Bunda mengajak Si Buah Hati berbicara akan mengajarkannya bagaimana bertindak, berekspresi, dan mengucapkan suatu bahasa.
Bunda dapat bertanya tentang apa yang dilakukan Si Buah Hati hari ini. Lalu buat pertanyaan terbuka agar anak bebas bercerita. Hindari interupsi atau memotong saat anak berbicara. Tunggu dengan sabar hingga anak selesai menjawab. Saat berbicara dengan anak, biasakan selalu menggunakan kata yang benar dan jangan langsung mengoreksi apabila anak mengucapkan kata yang salah. Usahakan juga selalu menggunakan kata baru saat merespon anak bicara.
3. Bercerita kepada anak
Bercerita memberi pengaruh yang sangat signifikan bagi anak karena memberi berbagai informasi yang bisa memperkaya kosa katanya. Anak dapat mengembangkan kesadaran sistem bahasa saat mendengarkan sebuah cerita dari orang lain. Selain itu, anak juga dapat mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengenali pola suara.
Untuk mengoptimalkan stimulasi dari cerita, Bunda bisa meminta Si Buah Hati mengingat cerita yang pernah disampaikan. Bunda juga perlu menjelaskan apabila di dalam cerita ada kata-kata baru yang belum dikenal Si Buah Hati. Kemudian, dorong anak untuk berani membuat ceritanya sendiri.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
4. Membaca buku bersama anak
Kegiatan membaca dapat membangun pengalaman literasi anak. Bunda bisa mendampingi saat Si Buah Hati membaca di rumah karena keterlibatan orang tua saat kegiatan membaca terbukti membantu tumbuh kembang anak.
Bunda bisa memilihkan buku dengan narasi yang sederhana sehingga anak lebih mudah menunjuk huruf, kata, atau gambar di dalam buku. Bunda juga dapat membantu Si Buah Hati membaca dengan artikulasi yang jelas. Selain itu, Si Buah Hati bisa langsung bertanya saat ada kata yang tidak dimengerti.
5. Menyanyikan lagu untuk anak
Contoh stimulasi selanjutnya yakni lewat menyanyikan sebuah lagu. Berbeda dengan berbicara atau percakapan biasa, menyanyikan lagu memberi nuansa yang lebih menyenangkan seperti saat bermain.
Melalui lagu yang Bunda nyanyikan secara berulang dapat mengajarkan Si Buah Hati kosa kata sekaligus pola pengucapannya. Karenanya, Bunda perlu menyanyikan lagu dengan benar dan jelas.
Bunda dapat memilih lagu anak-anak, seperti "Balonku", "Cicak di Dinding" atau "Topi Saya Bundar". Menyanyikan lagu juga bisa menjadi stimulasi anak 1 tahun agar cepat bicara.
Peran Orang Tua dan Lingkungan dalam Stimulasi Bicara Anak
Di usia dini, anak tentu masih membutuhkan bimbingan serta arahan dari orang tua, termasuk dalam kemampuan berbicara dan bahasa. Karenanya, orang tua memegang peranan besar dalam perkembangan bahasa Si Buah Hati, seperti mengajarkan kata sapaan yang sopan dan benar, pengucapan kalimat yang tepat, hingga mengenal benda-benda di sekitarnya.
Orang tua, dan keluarga, juga menjadi lingkungan terdekat anak yang berperan dalam tumbuh kembangnya. Untuk itu, Bunda perlu menyediakan lingkungan yang kondusif dan mendukung perkembangan bahasa Si Buah Hati.
Ketika memasuki usia di atas 1 tahun, kemampuan bahasa Si Buah Hati semakin berkembang. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.
Itulah Bunda, ulasan tentang contoh stimulasi anak bicara yang dapat membantu perkembangan bahasa Si Buah Hati. Selain itu, Bunda perlu melengkapi gizi harian Si Buah Hati untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Selain makanan, Bunda dapat lengkapi asupan hariannya dengan DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan untuk anak usia 1–3 tahun, dengan 0 gram sukrosa, mengandung vitamin A, C, E, zink, tembaga, selenium, DHA, Omega-3, Omega-6, zat besi, kalsium, vitamin D, dan protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Kombinasi unik DHA dan zat besi bantu pertumbuhan Si Buah Hati.