Tahap Perkembangan Bayi dan Stimulasi Tepat untuk Diberikan
28-11-2023
Tahapan tumbuh kembang bayi adalah hal penting yang perlu dicermati dari waktu ke waktu. Itu sebabnya Bunda perlu memantau perkembangan bayi dari minggu ke minggu agar tumbuh kembang Si Buah Hati bisa maksimal dan sesuai dengan usianya.
Proses perkembangan bayi telah dimulai sejak di dalam kandungan dimana pada periode tersebut ada masa emas tahap pertumbuhan dan perkembangan anak atau dikenal dengan 1000 hari pertama kehidupannya, yaitu dari janin hingga anak berusia 2 tahun. Pada masa emas ini otak bayi berkembang hingga mencapai 80% dari kemampuan maksimalnya.
Tahapan tumbuh kembang bayi dimulai dari tengkurap, menegakkan kepala, duduk, merangkak, berdiri, hingga berjalan. Fase-fase tersebut harus terlewati sesuai dengan usia Si Buah Hati. Jika bayi melewati salah satu dari fase tersebut, maka orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter.
Agar tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa optimal, bayi dan anak-anak juga membutuhkan stimulasi yang tepat untuk menunjang sel-sel pertumbuhan, membantu perkembangan sensorik, bahasa, dan fungsi kognitif anak.
Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Melihat tumbuh kembang si Buah Hati yang tepat sesuai usia tentu harapan semua orang tua. Berikut beberapa tahapan tumbuh kembang bayi dari 0 bulan hingga berusia kanak-kanak 3 tahun.
Bayi usia 2 bulan
Bayi berusia 2 bulan sudah dapat membuka lebar matanya. Ini membuat Si Buah Hati tumbuh rasa ingin tahu. Selain itu, di usia ini, bayi juga sudah bisa menunjukkan interaksi dengan orang lain seperti tersenyum atau tertawa ketika melihat sesuatu.
Bayi usia 4 bulan
Si Buah Hati yang berusia 4 bulan telah tumbuh dan berkembang lebih banyak. Dalam tahap perkembangannya, bayi akan lebih bisa bersosialisasi dan bergerak terarah. Di usia ini, bayi juga mulai mengeluarkan suara dan juga bermain dengan Bunda dan juga sudah bisa mendengar dan mengikuti arah gerakan Bunda, lho. Bayi berusia 4 bulan sudah bisa belajar mengkomunikasikan rasa lapar, tidak nyaman, dan mengantuk.
Bayi usia 6 bulan
Selanjutnya pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat menggunakan suara untuk mengekspresikan emosinya lho, Bunda. Bukan hanya itu, Si Buah Hati sudah mulai mengenali wajah Bunda dan Ayah yang kerap mengasuhnya. Beberapa anak juga sudah mulai belajar duduk dan segera merangkak. Meraih mainan atau benda yang menarik perhatian juga kerap dilakukannya.
Bayi usia 9 bulan
Bersiaplah mengunci lemari dan menjauhkan benda tajam dari jangkauan Si Buah Hati yang memasuki usia 9 bulan. Itu karena pada usia ini, Si Buah Hati mulai senang bergerak dan mengeksplorasi seluruh area rumah. Rasa ingin tahu yang besar juga menjadi ciri khas bayi berusia 9 bulan. Ia mulai merespons saat namanya dipanggil, memberi pelukan balik, hingga munculnya rasa malu dan takut pada orang baru. Salah satu permainan yang paling disenangi si 9 bulan adalah cilukba.
Baca Juga: Ketahui Cara Menyapih Anak dengan Tepat
Stimulasi Bayi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan stimulasi yang bisa mendukung tahapan perkembangan bayi, sebagai berikut:
Memberi perlakuan yang responsif
Semua bayi dan anak-anak harus menerima perawatan yang responsif selama 3 tahun pertama kehidupannya. Orang tua dan lingkungan sekitar harus mendukung setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi, dengan memberikan kasih sayang dan perhatian kepada Si Buah Hati.
Orang tua bisa meluangkan waktu untuk memeluk dan menggendong Si Buah Hati, karena hal ini bisa membantunya merasa aman dan diperhatikan. Kedekatan dengan orang tua bisa memicu rasa percaya diri, yang memungkinkan bayi dan anak-anak mengeksplorasi lingkungan dengan lebih baik.
Stimulasi belajar sejak dini
Semua bayi dan anak-anak harus mempunyai kegiatan belajar sejak dini, ditemani orang tua atau orang terdekatnya setidaknya selama 3 tahun pertama kehidupan. Anak-anak harus dilibatkan dalam pembelajaran dini. Hal ini bisa dipadukan dengan permainan yang menyenangkan.
Bunda yang memiliki anak berusia 1-2 tahun, bisa membantu proses perkembangan bayi dengan bermain teka-teki sederhana dan menyortir benda. Di usia ini, anak-anak bisa didorong untuk mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru.
Sering mengajak bicara
Bahasa yang digunakan oleh orang dewasa kepada anak-anak bisa mempengaruhi pertumbuhan kognitif dan pembelajaran anak-anak. Untuk mendukung tahapan tumbuh kembang bayi berusia 0-1 tahun, Bunda bisa mengulangi suara yang dikeluarkan bayi dengan menambahkan kata, yang akan membantunya belajar menggunakan bahasa.
Mencukupi kebutuhan gizi
Asupan makanan yang cukup dan bergizi diperlukan untuk kesehatan, perkembangan, dan pembelajaran anak. Bunda bisa memberikan ASI eksklusif untuk memenuhi semua kebutuhan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Saat berusia 6-12 bulan, selain tetap memberikan ASI, bunda dapat memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dimana bayi akan belajar rasa dan tekstur baru dengan makanan lunak dan padat yang sehat secara bertahap.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik pada anak bisa mengurangi risiko obesitas, meningkatkan imunitas tubuh, serta mendorong pertumbuhan tulang dan otot. Aktivitas fisik yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan Si Buah Hati, seperti melatih bayi tengkurap saat terbangun dan muncul rasa ingin bermain. Bayi yang belum bisa merangkak bisa dirangsang dengan cara menaruh mainan-mainan yang menarik perhatiannya di area sekitarnya.
Itu tadi beberapa cara untuk menstimulasi tahapan tumbuh kembang bayi. Semoga bermanfaat ya, Bunda! Berikan anak ASI ekslusif selama enam bulan, diikuti dengan pemberian MPASI yang aman dan tepat saat Si Buah Hati berusia 6 bulan. ASI tetap diberikan selama mungkin.