Bahasa Tubuh Bayi: Cara Membaca Isyarat dan Ekspresi
10-07-2024

Meskipun belum dapat berbicara, bayi sebenarnya sudah dapat berkomunikasi dengan kita, Bunda. Salah satu bentuk komunikasi bayi adalah melalui bahasa tubuh untuk memberi isyarat pada Bunda apa yang dirasakan dan diinginkan Si Buah Hati.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengerti bahasa tubuh bayi agar dapat berkomunikasi dengan Si Buah Hati dan memahami keinginannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahasa tubuh bayi dan bagaimana cara memahaminya.
Mengapa Bahasa Tubuh Penting dalam Komunikasi dengan Bayi?
Bahkan jauh sebelum dapat mengucapkan kata pertamanya, bayi sudah belajar bekomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya. Bunda barangkali sering melihat Si Buah Hati membuat beragam ekspresi di wajahnya, seperti tersenyum gembira, sedih, marah, atau terkejut. Terkadang, bayi juga akan memberikan gestur, seperti mengangkat tangannya untuk menunjukkan ia ingin digendong.
Kemampuan Si Buah Hati mengekspresikan perasaan dan keinginan melalui beragam gestur serta bahasa tubuh bayi ini telah berkembang bahkan sejak ia lahir. Inilah mengapa sangat penting bagi Bunda untuk dapat membaca bahasa tubuh bayi. Dengan mengamati bahasa tubuh bayi, Bunda dapat belajar mengenali tanda-tanda kapan Si Buah Hati merasa senang dan kenyang atau saat ia merasa lelah serta lapar.
Memahami bahasa tubuh bayi juga akan memperkuat komunikasi serta hubungan antara Bunda dan Si Buah Hati. Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan bayi akan membantu Si Buah Hati tumbuh percaya diri di masa depan.
Bahasa Tubuh Bayi yang Umum Dilakukan
Ada berbagai bentuk bahasa tubuh bayi yang biasa ditunjukkan Si Buah Hati. Gestur dan berbagai bahasa tubuh bayi ini merupakan cara Si Buah Hati menyampaikan perasaan, keinginan, atau apa yang ia butuhkan. Berikut ini beberapa bahasa tubuh bayi yang perlu Bunda kenali:
1. Melengkungkan punggung
Melengkungkan punggung dapat menjadi sinyal penolakan atau pemberontakan jika dilakukan oleh anak balita. Namun, melengkungkan punggung bisa menjadi bahasa tubuh bayi baru lahir untuk menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit, seperti karena kembung, refluks, sakit perut, atau merasa frustrasi. Terkadang, bayi juga bisa melengkungkan punggung karena merasa kejang atau menderita cerebral palsy, tetapi kondisi ini jarang terjadi.
2. Tendangan konstan
Bayi juga terkadang melakukan tendangan konstan sebagai bentuk bahasa tubuhnya. Namun, arti dari bahasa tubuh bayi ini bisa berbeda-beda tergantung bagaimana ekspresinya. Jika Si Buah Hati menendang-nendang sembari tersenyum dan tampak bahagia, Bunda tidak perlu khawatir karena ia mungkin menunjukkan tanda ingin bermain. Akan tetapi, Bunda perlu segera mengecek kondisi bayi jika ia menendang secara konstan sembari menangis dan rewel. Sebab, itu merupakan indikasi ada sesuatu yang membuat bayi tidak nyaman, seperti popoknya penuh atau kursi yang terlalu sempit.
Baca Juga: Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak
3. Mengepalkan tangan
Bayi baru lahir memang biasa mengepalkan tangan karena keterampilan motorik halusnya, seperti gerakan jari dan tangan, belum berkembang pesat. Setelah berusia 8 bulan, bayi mulai bisa membuka tangannya. Namun, terkadang Si Buah Hati juga mengepalkan tangan sebagai bentuk bahasa tubuh bayi 2 bulan untuk memberi isyarat bahwa ia sedang stres atau kelaparan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, kepalan tangan merupakan salah satu tanda utama lapar pada bayi di bawah usia 3 bulan.
Selain tiga hal di atas, ada beberapa gestur dan bahasa tubuh lainnya yang biasa dilakukan Si Buah Hati, seperti memukul-mukul atau membuat gerakan tersentak, terkejut, menutup mata atau telinga dengan tangan, mengerutkan kening, menguap, cegukan, bersin berulang kali, atau mungkin menunjukkan tatapan panik.
Cara Mengenali Bahasa Tubuh Bayi
Bahasa tubuh bayi tidak jarang membuat orang tua bingung. Terkadang, orang tua juga tidak mengerti bagaimana membaca bahasa tubuh bayi dan cara meresponsnya dengan tepat. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengenali bahasa tubuh bayi.
Hal utama untuk mengenali bahasa tubuh bayi adalah dengan menjaga kontak mata dan menjalin kedekatan dengan Si Buah Hati. Jika kedekatan dengan Si Buah Hati telah terjalin, Bunda pun akan mulai mengenali isyarat dan bahasa tubuh bayi. Kedekatan itu juga akan membantu Bunda mengetahui cara merespons setiap bahasa tubuh yang ditunjukkan Si Buah Hati. Misalnya, bayi yang sedang rewel akan merasa tenang saat Bunda tersenyum, menyanyi, atau berbicara.
Itulah penjelasan tentang bahasa tubuh bayi dan bagaimana cara meresponsnya. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk membimbing Si Buah Hati agar perkembangan bahasanya optimal. Yuk Bunda, belajar “Bahasa Bocil” bersama DANCOW untuk dukung Si Buah Hati tumbuh cerdas.