Bagaimana Tipe Pola Asuh Anak yang Tepat?
14-03-2025

Mendidik Si Buah Hati di usia balita, adalah salah satu tantangan terbesar yang akan Bunda hadapi. Anak-anak dalam rentang usia ini sedang berada pada masa perkembangan yang sangat penting, baik secara fisik, emosional, maupun intelektual1. Maka dari itu, Bunda perlu menerapkan pola asuh yang sesuai agar Si Buah Hati bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Beragam strategi dan pola asuh dapat Bunda terapkan. Berikut adalah beberapa tips pola asuh anak balita yang bisa Bunda terapkan:
1. Konsistensi dalam Pola Asuh
Konsistensi adalah fondasi penting dalam mendidik Si Buah Hati. Anak balita memerlukan rutinitas yang teratur dan aturan yang konsisten agar mereka bisa merasa aman dan memahami apa yang diharapkan dari mereka2. Dengan adanya aturan pola asuh anak balita yang konsisten, Si Buah Hati akan merasa lebih nyaman dan minim kebingungan.
Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa konsistensi dalam pola asuh berhubungan langsung dengan perkembangan emosi yang sehat pada anak-anak3. Misalnya, jika Bunda menetapkan aturan tidur yang sama setiap malam, Si Buah Hati akan belajar memahami kapan waktu tidur mereka dan mengembangkan kebiasaan tidur yang baik.
Untuk mencapai konsistensi, Bunda bisa membuat jadwal harian yang rutin, seperti jadwal makan, tidur, dan bermain. Pastikan semua anggota keluarga juga mematuhi jadwal tersebut sehingga tidak ada kebingungan di antara Si Buah Hati.
2. Dukungan dan Dorongan
Tidak ada yang lebih penting bagi Si Buah Hati selain merasakan dukungan dan dorongan dari Bundanya. Dukungan ini bisa berupa pujian, perhatian, dan bantuan saat Si Buah Hati sedang belajar sesuatu yang baru atau menghadapi kesulitan. Dengan memberikan dukungan, Bunda membantu Si Buah Hati membangun rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru.
Menurut jurnal Developmental Psychology, dukungan emosional dari orang tua secara signifikan mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak-anak4. Ada banyak cara untuk memberikan dukungan, seperti memberikan pujian saat Si Buah Hati berhasil melakukan sesuatu dengan baik, atau memberikan pelukan saat mereka merasa sedih atau kecewa.
Selain itu, dorongan juga penting untuk memotivasi Si Buah Hati agar tertantang dan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Misalnya, saat Si Buah Hati menunjukkan minat dalam menggambar, Bunda bisa memberikannya alat gambar baru dan mendorong mereka untuk terus mengeksplorasi bakatnya.
3. Gunakan Pendekatan Positif
Pendekatan positif dalam pola asuh anak balita tidak hanya berarti memberikan pujian dan penghargaan, tetapi juga menghindari hukuman fisik atau verbal yang berlebihan. Pendekatan ini membantu dalam membentuk perilaku positif dan membangun hubungan yang lebih sehat antara Bunda dan Si Buah Hati.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, pola asuh anak balita yang positif berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak-anak5. Pendekatan ini bisa diterapkan dengan cara fokus pada perilaku baik yang ditunjukkan Si Buah Hati dan memberikan pujian setiap kali mereka melakukannya.
Misalnya, jika Si Buah Hati berbagi mainan dengan temannya, Bunda bisa mengatakan, "Bunda bangga sekali dengan cara kamu berbagi mainan dengan temanmu." Sebaliknya, jika perilaku yang kurang baik terjadi, fokuslah pada solusi dan penjelasan mengapa perilaku tersebut tidak bisa diterima, alih-alih memberi hukuman yang berat.
4. Menjalin Komunikasi Dua Arah yang Baik
Komunikasi dua arah yang baik antara Bunda dan Si Buah Hati sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan mengajari Si Buah Hati cara berkomunikasi yang efektif. Dalam komunikasi dua arah, Bunda tidak hanya memberi instruksi, tetapi juga mendengarkan apa yang ingin dikatakan Si Buah Hati.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak-anak berhubungan dengan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dalam hubungan keluarga6. Komunikasi ini bisa dimulai dengan memberikan perhatian penuh saat Si Buah Hati berbicara, menjaga kontak mata, dan mencoba memahami perasaan dan pandangan mereka.
Misalnya, saat Si Buah Hati menceritakan sesuatu yang penting baginya, Bunda bisa merespon dengan antusias dan bertanya lebih banyak tentang cerita tersebut. Selain itu, penting juga bagi Bunda untuk berbicara dengan cara yang mudah dipahami oleh Si Buah Hati dan menjaga nada suara yang lembut.
Mendidik Si Buah Hati tidaklah mudah dan setiap Bunda pasti akan menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Namun, dengan menerapkan konsistensi, memberikan dukungan dan dorongan, menggunakan pola asuh anak balita pendekatan positif, serta menjalin komunikasi dua arah yang baik, Bunda bisa membantu Si Buah Hati berkembang dengan optimal.
Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda. Jadilah Bunda yang bijaksana dengan terus belajar dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Semoga panduan ini dapat membantu Bunda dalam menjalankan tugas mulia sebagai orang tua.
Tidak lupa, berikan juga makanan sehat dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Buah Hati. DANCOW 3+ Imunutri memiliki kandungan tinggi vitamin A, C, E, Selenium, Zink dan Tembaga, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6 yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun agar bebas bereskplorasi dan tumbuh percaya diri.
Sumber:
- Early Childhood Development (0 - 6 Years Old) from Healthy to Pathologic: A Review of the Literature" written by Chkirate Meriem, Mammad Khaoula, Chtabou Ghizlane, Mdaghri Alaoui Asmaa, Ahami O. T. Ahmed, published by Open Journal of Medical Psychology, Vol.9 No.3, 2020
- Tips for building structure. Essentials for Parenting Toddlers and Preschoolers. https://www.cdc.gov/parenting-toddlers/structure-rules/structure.html
- American Psychological Association. (2019). The importance of consistency in parenting.
- Eisenberg, N., Spinrad, T. L., & Eggum, N. D. (2015). Emotion-related self-regulation and its relation to children's maladjustment. Developmental Psychology, 51(3), 301-306.
- Sanders, M. R., Kirby, J. N., Tellegen, C. L., & Day, J. J. (2014). The Triple P-Positive Parenting Program: A systematic review and meta-analysis of a multi-level system of parenting support. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 55(12), 1207-1224.
- Hart, C. H., Newell, L. D., & Olsen, S. F. (2016). Parent-child communication and developmental outcomes. Journal of Family Psychology, 30(3), 314-324.